Reglus Muller

979 Words
Alexandra, wanita cantik yang tidak pernah menua itu berdiri di hadapan kedua Pangeran kecil di lorong kerajaan, “Ada apa Alexandra?” kedua mata Reglus menatap Alexandra dengan seksama, ia mengatahui bahwa Alexandra tidak akan memanggilnya jika ia tidak memiliki maksud tertentu.  “Baginda Raja memanggil anda untuk segera menghadapnya, dan biarkan Pangeran Ab bersama dengan saya pergi ke perpustakaan terlebih dahulu” jawaban yang diberikan wanita cantik bernama Alexandra itu membuat Reglus segera mengangguk mengiakannya. Ia memberikan sang adik kepada Alexandra sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan mereka, dengan langkah yang terlihat angkuh, ia berjalan tanpa keraguan sedikitpun ketika mendekati ruangan Baginda Raja, yang tak lain adalah Ayahnya sendiri. Diketuknya pintu besar bermotif naga itu sebanyak tiga kali yang pada akhirnya, pinti itu terbuka dan menampilkan seorang Raja gagah yang terduduk disinggahsananya. Ruangan itu amatlah besar, dengan warna silver yang mendominasi serta beberapa buah kursi yang terdapat di sisi kanan dan kiri serta sebuah meja dan kursi yang tersebunyi, meja dan kursi itu terdapat disudut kiri ruangan tersebut.   “saya datang memenuhi panggilanmu, Ayahanda” ucapan Reglus membuat kedua mata sang Raja kini tidak lepas dari Reglus yang kala itu membungkuk hormat dan kemudian menatapnya dengan tatapan penuh dengan keseriusan. “mendekatlah wahai anakku!” perintah sang Raja tentu dilakukan oleh Reglus yang kini berjalan mendekatinya, kedua mata Reglus kini menatap iris mata tajam nan penuh wibawa yang kini terpancar di dalam kedua mata milik sang Raja, “kudengar kau meminta Ray untuk mengajarimu pedang, apakah itu benar?” pertanyaan yang dilontarkan sang Raja saat itu membuat Reglus segera mengangguk mengiakannya,  “yang engkau katakan seluruhnya benar, Ayahanda. Saya memintanya mengajari saya untuk menjadi Pangeran yang tangguh dan kuat” jawaban Reglus kala itu menghasilkan tawa bangga dari sang Raja, bagaimana tidak? Ia merasa bahwa ia amat beruntung memiliki Pangeran Reglus saat ini, bukan hanya karena keinginannya yang begitu antusias untuk menjadi seorang Raja, namun juga karena banyak peramal yang mengatakan bahwa dia akan menjadi sesosok penggebrak nantinya, dan itu lah yang membuat sang Raja amat tidak sabar untuk melihat putra pertamanya ini tumbuh menjadi dewasa.  “haha, tentu aku percaya bahwa kau akan menjadi Raja terkuat selanjutnya, anakku. Namun ketahuilah, kunci menjadi seorang Raja adalah kepercayaan dari Rakyat terhadap dirimu sendiri. Jika Rakyat memercayai serta mencintaimu, maka kau akan menjadi Raja yang paling sempurna” ucapan sang Raja kala itu membuat Reglus sedikit mengerutkan dahinya, untuk saat ini ia terlihat seperti anak yang tengah berpikir keras untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam pikirannya sendiri,  “lalu… apa yang harus saya lakukan Ayahanda?” pada akhirnya ia bertanya karena ia tidak menemukan jalan keluarnya, ia menoleh menatap sang ayah dengan tatapan amat serius dan separuh penasaran dengan jawaban yang akan diberikan oleh sang Ayah yang sudah lama menjabat menjadi seorang Raja.  “ambillah kepercayaan dari Rakyat padamu, Reglus. bersekolahlah diwaktu senggangmu di sekolah desa” ucapan Sang Raja langsung disetujui olehnya yang memang memiliki ambisi tinggi untuk menjadi Raja yang selanjutnya di Kerajaan Valens. …   Seluruh mata kini tertujun padanya, tak ada satupun yang tidak menatap anak lelaki yang kini berdiri dihadapan mereka semua. Seorang anak lelaki dengan celana panjang putih dan baju sutra berlengan panjang dengan warna putih bermotif naga silver kehitaman itu, berdiri tepat di hadapan anak-anak yang berjumlah dua puluh anak, serta membelakangi papan tulis yang telah tergurat nama Reglus Muller oleh kapur putih di sana. “Silahkan ambil tempat yang anda inginkan, Pangeran” sebuah ucapan dari sang guru membuat anak lelaki yang menjadi pusat perhatian itu menoleh padanya yang saat itu sedikit membungkukkan badannya menyamakan diri dengan sang anak lelaki,  “Reglus, anda harus memanggilku dengan nama panggilan … karena jabatan tidak berfungsi ketika proses belajar mengajar terjadi dan terlebih, anda adalah gurunya disini” sikap rendah hati yang ditunjukkan Reglus, membuat sang guru tersenyum dan menganggukkan kepala serta beberapa orang tua murid yang berdiri di ambang pintu itu mendecak kagum karenanya,  “kalau begitu silahkan duduk di tempat yang tak terisi, Reglus” ucapnya lagi kini membenarkan perkataan awalnya dan membuat Reglus mengangguk mengiakan perintah dari sang guru. Reglus berjalan dengan bahu yang tegap, dan akhirnya duduk dibangku yang kosong berdampingan dengan seorang anak lelaki berambut ikal berwarna hitam, dengan alis hitam yang juga tebal, hidung yang kecil mancung, memiliki bibir kecil berwarna pucat serta mata bulat lebar berwarna hijau muda yang amat indah,  “hei! Namaku Raph” kedua mata Reglus menatap tangan Raph yang terulur padanya, tanpa ragu Reglus menjabat tangan anak itu dan tersenyum dengan amat lebar, ia berjabatan cukup lama dengan Raph, “senang bisa berkenalan langsung denganmu!” sambungnya lagi, sedangkan Reglus kini menggelengkan untuk menyangkal ucapan Raph yang mengerutkan dahi karenanya, “tidak, akulah yang merasa senang karena dapat berkenalan dengamu… senang berkenalan denganmu!” Reglus membenarkan ucapannya dan kini mereka tertawa kecil karenanya.   Perkenalan pertamanya dengan orang desa hari itu begitu terasa berkesan bagi Reglus, ia mendapatkan seorang teman baik di hari yang bersamaan dan membuatnya semakin yakin bahwa ia mampu merebut hati seluruh rakyatnya dan menjadi raja suatu hari nanti, jika ia banyak bersosialisasi dengan mereka. to be continue ... informasi Cast untuk saat ini: -Joseph Muller : Raja Muller ke-VII yang banyak menggebrak Tradisi serta peraturan bagi Kerajaan Valens. ia memiliki Naga Pembimbing yang masih hidup hingga saat ini, naga tersebut bernama Esa. Esa merupakan pemimpin dari para petinggi naga. -Regard Muller : Raja Muller ke-X yang memimpin di Kerajaan Valens saat ini. ia memiliki Naga pembimbing bernama Youji, yang saat ini menjadi naga petinggi miliknya. -Reglus Muller: Pangeran pertama dari Raja Muller X yang diharapkan menjadi Raja terkuat yang pernah dimiliki oleh Kerajaan Valens. ia memiliki Naga pembimbing bernama Sodu dan banyak yang mengatakan bahwa ia tidak memiliki jiwa kedua. -Abraham Muller : Pangeran kedua dari Raja Muller X yang memiliki jiwa kedua bernama Rex serta naga pembimbing yang unik bernama Szam. - Ray : Panglima Abadi dari Kerajaan Valens. sebelum menjadi seorang Panglima, Ray merupakan seorang Pengelana yang hebat yang memiliki sebuah pedang beku dan Barrier yang sangat kuat. - Alexandra : Kepala Pelayan Abadi Dari Kerajaan Valens. sama seperti Ray, Alexandra juga merupakan seorang Pengelana dan ia terkenal sebagai seorang pengelana yang dapat melihat aura masa depan. -Raph : Sahabat baik dari Reglus Muller, ia merupakan orang biasa yang hidup di Desa yang dipimpin oleh Kerajaan Valens. ia adalah seorang anak yang lahir dari kedua orang tua yang memiliki sebuah kedai yang cukup terkenal di desa Valens.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD