Prolog

1041 Words
LIMA BELAS TAHUN YANG LALU… Dalam rapat umum pemegang saham, para direksi dan pemegang saham menyatukan suara untuk segera mengganti pemimpin perusahaan. Otak di balik konspirasi ini adalah Haidar Naratama yang merupakan anak pertama Hikmah Naratama, pendiri NAMA Group. Ia sangat berambisi untuk mendapatkan posisi tersebut. Namun dewan direksi dan komisaris lebih menginginkan Rafel Naratama yang menjadi pimpinan perusahaan berikutnya, menggantikan sang ayah yang sudah ingin pensiun dari dunia bisnis. Sayangnya Rafel saat itu masih kuliah dan usianya juga dianggap terlalu muda untuk menjadi pemimpin sebuah perusahaan besar. Dewan direksi dan para pemegang saham menganggap Rafel lebih mampu membawa perubahan besar di dalam perusahaan dibandingkan kakaknya. Bahkan mereka menganggap Rafel akan membawa kemajuan pesat bagi perusahaan yang telah berdiri selama 40 tahun itu. Semua orang menganggap meski masih muda Rafel adalah orang yang cerdas, dan memiliki insting yang tajam dalam bisnis. Rafel yang sensitif juga dianggap mampu menarik simpati kaum buruh dan kaum bawah sehingga NAMA Group selalu menjadi satu-satunya perusahaan yang aman dari demo buruh setiap tahunnya berkat Rafel. Namun beberapa jam sebelum Hikmah berangkat menuju rapat umum pemegang saham yang dilaksanakan di salah hotel bintang lima milik NAMA Group, pria itu bersama istrinya mengalami kecelakaan tragis. Mobil yang dikendarainya tanpa sopir pribadi itu jatuh ke dasar jurang dan membuat istrinya meninggal di tempat. Sementara Hikmah masih bisa diselamatkan dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Meski terkesan janggal, tetapi kasus itu ditutup begitu saja tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Tiga hari pasca kecelakaan pihak berwajib menyatakan dengan entengnya bahwa yang dialami oleh Hikmah dengan mobilnya murni kecelakaan biasa akibat kelalaian saat berkendara. "Tiga direktur, empat manajer dan tiga divisi tiba-tiba bergabung menolakmu menjadi pemimpin berikutnya," ucap Hikmah terbata-bata saat berbicara empat mata dengan Rafel, putra keduanya yang lebih menunjukkan cinta dan bakti yang tulus pada orang tuanya. Saat itu Rafel masih kuliah jurusan arsitektur di sebuah universitas negeri terkemuka di Indonesia. "Bisa dibilang hampir seluruh NAMA Group ikut terlibat untuk membuatmu tersingkir dari daftar ahli waris NAMA Group, Nak," sambung Hikmah dengan ekspresi penuh kesedihan di wajahnya. Hikmah terbatuk setelah mengatakan kalimat yang membuat lidahnya kelu itu. Saat ini dia menderita luka dalam di bagian jantung dan paru-parunya akibat trauma pasca kecelakaan yang kasusnya resmi ditutup siang tadi. "Rafel anakku. Kali ini Ayah tidak bisa melindungimu lagi, Nak," ucap Hikmah bersusah payah menegakkan tubuhnya demi menyentuh Rafel. Rafel bergeming di samping ranjang pasien. Laki-laki berusia 20 tahun itu hanya mampu menatap ayahnya. Dia berusaha untuk tetap tegar meski hatinya begitu hancur melihat kondisi pria yang telah membesarkannya dengan penuh kasih sayang itu. Lidahnya terasa kelu hingga satu patah kata pun tidak mampu terucap dari bibirnya. "Kamu harus bisa bertahan hidup tanpa perlu mendapatkan belas kasihan dari siapapun. Dan apa pun yang terjadi kamu juga harus bisa menjaga dan melindungi Litani. Berjanjilah pada Ayah, kamu akan melakukan hal itu demi Ayah, Rafel." Rafel gamang mendengar permintaan ayahnya untuk menjaga dan melindungi adik angkatnya yang berusia 10 tahun itu. Dia bingung dan tidak tahu bagaimana caranya mendidik dan membesarkan seorang anak gadis berusia sekecil itu sementara dirinya masih sangat muda. Akhirnya Rafel hanya mengangguk yakin sambil berkata, "Aku akan melakukannya, Ayah. Meski harus kehilangan nyawaku, aku pastikan bisa berdiri di atas kakiku sendiri," ucap Rafel penuh kepastian. “Dan soal Litani, aku akan berusaha menjaga dan melindunginya semampuku, Yah.” "Terima kasih, Nak. Dengan begini, Ayah bisa tenang menyusul ibumu." Lalu beberapa menit kemudian Hikmah mengembuskan napas terakhir dalam pelukan Rafel. Tepat di hari ulang tahun pria 65 tahun itu. Kini Rafel benar-benar sendiri dalam melanjutkan hidupnya yang penuh liku. Orang-orang yang paling dipercayainya satu per satu pergi untuk selama-lamanya. Dan dia pun memutuskan untuk meninggalkan tanah airnya demi menyelamatkan nyawa dari sasaran Haidar selanjutnya. Sementara soal janjinya menjaga dan melindungi Litani, belum bisa dipenuhi oleh Rafel untuk saat ini. Meski dia menyukai Litani, tapi dia tidak bisa berbuat apa pun untuk melindungi dan menjaga adik angkatnya itu. Jika Rafel memaksakan diri untuk membawa Litani pergi, maka gadis itu tidak akan mendapat kehidupan yang layak dan masa depan yang cerah nantinya. Hal itu yang menjadi bahan pertimbangan Rafel ketika meninggalkan Litani tetap tinggal di rumah orang tuanya bersama Haidar Naratama dan keluarga. *** Hari-hari baru dijalani oleh Litani tanpa kehadiran orang tua yang sangat mencintainya sekalipun mereka adalah orang tua angkat Litani. Tak lama setelah kedua orang tua angkatnya pergi untuk selama-lamanya, kakak angkatnya yang menjadi satu-satunya tumpuan hidupnya di masa depan juga tiba-tiba menghilang secara misterius. Rafel menghilang bak ditelan bumi bahkan belum genap tujuh hari kematian kedua orang tuanya. Hal itu membuat Litani merasa kesepian dan menderita. Terlebih ketika Haidar Naratama memasuki kediaman orang tua angkatnya. Kakak angkat tertuanya itu bertindak semena-mena pada Litani. Pria itu memperlakukan Litani bukan selayaknya seorang adik angkat melainkan seperti pembantu. Litani benci pada Haidar, tapi Litani lebih benci pada Rafel yang telah pergi meninggalkannya dalam kesengsaraan. Litani tidak hanya disiksa oleh kakak angkatnya, tetapi juga istri kakak angkatnya. Litani tidak tahan dengan kehidupan barunya. Ia ingin melarikan diri tapi juga tidak tahu harus ke mana lagi. Akhirnya dia memilih bertahan karena di tengah kekejaman perlakuan Haidar dan istrinya pada Litani, pasangan suami istri itu berjanji akan memberikan kehidupan dan pendidikan yang layak asal Litani menjadi anak yang penurut. Litani memilih menjadi anak yang penurut daripada harus menjadi gelandangan saat Haidar dan istrinya benar-benar nekat mendepaknya. Di tengah kehidupannya yang sepi dan merana Litani mulai akrab dengan anak laki-laki Haidar yang bernama Kaivan Naratama. Hingga tanpa mereka sadari akhirnya benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya. Kaivan mulai merasa jatuh cinta pada Litani ketika gadis itu berusia 18 tahun. Kaivan begitu mencintai Litani. Ia bahkan membuat tato inisial L di dadanya sebelah kiri, sebagai bukti cintanya pada Litani. Ia rela melakukan apa pun demi kebahagiaan kekasihnya itu. Namun ketika hubungan istimewa terdengar oleh keluarga Naratama, Kaivan tidak bisa berbuat apa pun untuk memperjuangkan cintanya. Kaivan berani melawan keluarganya demi cinta, tetapi ketika tekanan semakin besar, dia akhirnya menyerah. Litani yang mengira hubungan indahnya dengan Kaivan akan berakhir di altar suci harus menelan pil pahit pengkhianatan yang diduga dilakukan oleh Kaivan padanya. Apa yang dilakukan Kaivan padanya membuat Litani hancur dan terluka. Litani tidak tahu bagaimana caranya dia menyembuhkan luka yang begitu dalam itu. Hingga kemudian kemunculan Rafel yang secara tiba-tiba membuat dunia Litani kembali berwarna. ~~~ ^vee^
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD