Keluar dari kamar Vanie, Ardan bergegas pergi ke suatu tempat dimana dia menyekap Anna selama ini. Seorang petugas bermata sipit dan bertubuh tegap menyambutnya dengan hormat. "Gimana kondisinya?" tanya Ardan seraya melepas kaca mata hitam yang melindungi kedua matanya dari terik sinar matahari. "Aman bos! Dia mengemis dan memohon untuk bertemu dengan bos." lapor sang petugas. Ardan mengangguk dan menyeringai, "Cih...akhirnya kesombonganmu berakhir disini Anna." cemoohnya. Dengan dikawal oleh sang petugas, Ardan memasuki ruangan tertutup, gelap dan kedap suara. Suara langkah kaki mendekat membuat Anna yang meringkuk di sudut ruang terjaga. "Ardan...kamukah itu?" serunya sembari menyipitkan kedua matanya yang tetiba tersorot sinar terang. "Hmm..rupanya kau sudah menyerah hah? Mencari

