BAB 2

701 Words
"Bi...!!!" Teriak Rey saat memasuki kamar Bianca dan langsung memeluk Bianca yang sedang berdiri di depan meja nakas sambil mengecek pesan pada ponselnya. "Apa sih Rey, ngagetin tau gak. Gak usah teriak bisa kan?" Jawab Bianca ngelepas pelukan Rey karena masih kesal gara-gara diam-diam Rey ke Bali ga ngajak Bianca. "Masih marah aja lo Bi. Bi...Ga kangen emang lo ma gue?" Bujuk Rey sambil menenteng papper bag besar berwarna coklat dengan merk kenamaan oleh-oleh Rey dari Bali dan menggoyang-goyangkannya di depan wajah Bianca. "Nyogok lo?" Sindir Bianca sambil melirik papper bag berwarna coklat itu. "Jadi... lo ga mau?" Goda Rey. "Ish...Siniin papper bagnya." Minta Bianca antusias. "Nih..." Rey memberikan papper bag coklat itu kepada Bianca. "Jangan marah lagi dong Bi, lain kali gue bilang-bilang deh klo mau pergi." Sebenernya Rey sengaja ga ngajak Bianca, soalnya Rey cuman pergi berduaan dengan pacar barunya yang bernama Monica, kalau Bianca tau bakalan ganggu banget. Bianca itu ga suka kebiasaan Rey yang sering gonta ganti pacar sesering ganti baju. Yang tadinya rencana Rey mau ena-ena sama Monica bisa gagal deh. "REEEEEY!!!!!! Iiiuuuuch....Ga salah lo ngasih gua ginian?" Tanya Bianca syok saat mengangkat isi dari papper bag berwarna coklat itu dengan pandangan jijik. Rey yang melihat itu menelan ludah dan memejamkan matanya sambil menepuk jidadnya. "Mampus ketuker ma punya Monic, haduuuh g****k banget sih, ampun deh, mana nyeremin lagi kalo Bianca marah." Batin Rey. "Lo ke Bali sama cewek ya Rey?" "Bukannya lo udah putus ma cindy?" "Ya ampun Rey... pacar lo baru lagi?" "Ni bikini punya cewek baru lo kan?" "Jadi lo ga ngajak gue karna lo mau pacaran berduaan aja?" "Trus yang sekarang siapa lagi namanya?" "Rencana yang ini mau bertahan ampe berapa lama?" "Emmmppp....." Suara Bianca tertahan karena mulutnya dibekap sama tangan Rey. "Berisik Bi..., bisa diem ga?" Jawab Rey sambil melepas bekapan tangannya pada mulut Bianca. "Iya gue ngaku, pacar gue baru namanya Monica, gue ke Bali emang berduaan sama dia, dan iya itu papper bag ketuker ma punya dia.ya udah tu bikini buat lo aja, mahal tuh belinya." Jujur Rey dari pada bohong tambah panjang omelan Bianca bikin panas telinga. "Buuugh..." Bianca melempar papper bag coklat itu ke arah wajah Rey. "Auw..apaan sih Bi, sakit Bi." Omel Rey sambil mengusap wajahnya yang terkena papper bag coklat itu. "Bodo!!! Bawa tuh baju kurang bahan. Sekarang lo traktir gue makan di pizza hut, gue laper." Jawab Bianca sambil berdiri menarik tangan Rey keluar kamar. "Iya...iya.." Jawab Rey yang ga pernah bisa menolak semua kemauan Bianca lalu Rey menghentikan langkahnya dan berkata, "Eh Bi, lo beneran ga mau nyobain bikininya dulu? Pake gih! Gua mo liat ukuran d**a lo udah numbuh belom?" "DASAR m***m LO REY!!!!" Teriak Bianca sambil memukul berulang kali lengan Rey. "Ampun Bi... Elaaaah becanda doang, ga napsu gua liat d**a rata lo." Ejek Rey. "Pletaaaak." Suara jitakan tangan Bianca ke kepala Rey lalu Bianca beranjak keluar dari kamar dengan bibir manyun bersungut-sungut kesel sama kelakuan Rey. "Aaauuuuwwww... fuuuuck." Bisik Rey takut di dengar Bianca. "Maaaaah, Bian jalan dulu ya sama Rey." Teriak Bianca berpamitan sama mamanya. "Iya Bian, ga usah teriak-teriak mama denger kok." Sambil keluar dari dapur menghampiri Bianca dan Rey. "Mau kemana kalian?" "Mau jalan aja tante, cari makan. Tante mau titip apa?" Tanya Rey pada Mirna. "Ga usah aja, kalian hati - hati ya, jangan pulang malem - malem." "Iya tante." Jawab Rey. "Iya ma." Jawab Bianca sambil mencium tangan Mirna dan disusul Rey yang juga mencium tangan Mirna. ***** "Bi...lo masih marah?" Tanya Rey. "Enggak!!! Capek marah sama lo. Terserah elo deh, mau pacar lo sebanyak apa juga yang penting lo tetep harus nomor satuin gue. Ngerti lo?" Jawab Bianca ketus. Rey memeluk Bianca sambil mengusap kepalanya. " Iya pasti Bi, lo the one and only yang gue perioritasin." "Ya udah sih makan nih!" Ucap Bianca sambil menyuapi Rey dengan sepotong Pizza. Rey yang lebih tua 8 tahun dengan Bianca memang selalu bersikap layaknya seorang kakak untuk Bianca. Rey diam-diam melindungi dan menjaga Bianca dari para laki-laki yang mendekati Bianca dan berusaha menjauhkannya dari Bianca. Maka dari itu Bianca tidak pernah punya pacar. Setiap Bianca mengenalkan teman prianya, Rey akan berusaha membuat Bianca maupun pria itu menjauh. Biarpun Rey lebih tua dari Bianca tapi sifat manja Rey akan keluar saat  bersama dengan Bianca. Seperti saat ini Bianca menyuapi Rey yang sudah hafal dengan kebiasaan Rey yang selalu meminta Bianca untuk menyuapinya saat makan. Bahkan saat sakit pun Rey lebih memilih Bianca yang merawatnya dari pada mamahnya. -bersmbung-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD