Part 3

1237 Words
Evan mencoba menuruti perkataan mamanya dan mencoba untuk tidur. Tak lama Evan berhasil memejamkan matanya dengan lelap disamping Widya. Perjalanan masih jauh dan bus yang ia tumpangi baru keluar dari kotanya sendiri. Widya yang teringat perjalanan memakan banyak waktu lalu memutuskan untuk ikut memejamkan mata. Widya tertidur selama perjalanan lumayan lama, saat ia bangun ternyata Evan sudah terlebih dahulu bangun dan juga bus akan segera berhenti untuk beristirahat sejenak. Saat bus benar-benar berhenti, Evan melihat jam tangannya yang telah menunjukkan pukul 19.19. Widya menawarkan Evan untuk ikut turun dari bus, namun Evan menolak karna ia merasa mengantuk. Akhirnya Widya hanya bertanya apakah ada yang mau dibelikan dan Evan hanya meminta beberapa makanan. Widya turun dari Bus beserta dengan para penumpang lainnya. HOAM!!! Karna merasa mengantuk kembali akhirnya Evan memutuskan untuk tidur sampai mamanya kembali. Evan kembali terbangun dari tidurnya karna ia dikagetkan oleh suara klakson bus yang keras. Saat ia lihat sekeliling ternyata hanya ada beberapa orang yang sudah masuk dan duduk kembali di dalam bus sambil makan ada juga yang tidur. Evan melihat ke luar jendela bus dan sesekali melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 20.16, dengan kata lain bus yang ia tumpangi telah berhenti hampir 1 jam dan begitu juga mamanya yang belum kembali ke sampingnya. “memangnya kalo berhenti selama ini ya?”, bingung Evan yang dimana baru pertama kali ini naik bus. Disaat dirinya dalam bingung, Evan merasakan bahwa ia ingin buang air kecil. Dengan segera Evan turun dari bus dan menuju toilet. Saat dirinya sedang buang air kecil terdengar dari luar ada dua orang pria sedang berbicara. “seriusan lu?!” “seriuslah, gila memeknya enak banget. Kapan lagi bisa rasain m***k bini orang. Udah kaya gitu gratisan lagi. Bodinya mantap banget, mulus, toketnya bikin gemas. Nama sama badanya pas” “sial, jadi pengen gue. Namanya siapa emang?” “namanya Widya, lebih baik lu ke belakang, di tempat sopir bus biasa pada istirahat. Lu liat sendiri Sono. Kalo pengen cobain aja mumpung gratisan. Dibelakang juga kayaknya itu perempuan masih pada dipake” “Tapi kalo lu mau ikut sodok itu m***k pasti lu kebagian pas memeknya udah penuh sama p**u. Orang tadi pada buang di dalam semua, termasuk gue. Gue juga tadi buang ini p**u di dalem memeknya itu”, sambungnya. “bodo amat lah yang penting gue bisa ikut buang p**u ke m***k gratisan. Siapa tau juga nanti gue bisa bikin hamil bini orang” Setelahnya tak ada suara lagi dari mereka dan Evan yang sudah selesai buang air kecil pun bergegas ke tempat yang dimaksud entah siapa pria tersebut. Evan merasa terganggu karna nama yang pria tersebut sama dengan nama mamanya. Memang benar di halaman belakang rest area terdapat satu bangunan petak yang berjarak dari area Rest area. Tapi dari yang Evan lihat rumah tersebut terlihat tak ada orang, hanya lampu rumah tersebut terlihat menyala. Dengan langkah penasarannya Evan mendekat ke arah bangunan tersebut. Dari kejauhan terlihat sunyi, tapi pas dirinya sudah dekat dengan bangunan tersebut mulai terdengar suara seperti rintihan dan desahan. Bukan hanya itu, terdengar juga beberapa suara pria berbicara dan juga tertawa. Suara yang di dengar menggambarkan bahwa orang yang berada di dalam bangunan petak tersebut lebih dari 4 orang. Evan mencari cara untuk bisa melihat ke dalam lewat ventilasi udara samping. Saat dirinya melihat ke arah dalam, jantungnya langsung berdetak kencang dimana ia melihat mamanya dengan hanya memakai baju tetapi bagian kedua payudaranya keluar dengan bebasnya dan celananya telah dilepas dalam posisi menungging diatas kasur lantai yang lusuh. Dibelakang terdapat pria telanjang yang ia ketahui sopir bus yang mengantarkannya tengah memaju mundurkan pantatnya menubruk p****t mamanya dengan telanjang bulat sambil sesekali tangannya menampar p****t Widya. Sedangkan di arah depan si kernet tengah memaksa keluar masuk kontolnya dengan kasar sambil menjambak rambut Widya. PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!! “Aakkkhhhh…Aakkkhhhh…enak banget ini m***k…sshhhh… Bu Widya janda kan? Tenang aja bu…ssshhh…malam ini rasa haus ibu bakal kita hilangkan dengan k****l besar kita…sshhhh….” GLOK!!! GLOK!!! GLOK!!! Suara mulut Widya tengah mengoral k****l si kernet bus. “ini k****l saya bu Widya. Makan yang banyak. Malam ini dan di perjalanan ini bu Widya bakal kita kasih makan k****l sampe kenyang. Sshhhh….Aakkkhhhh…” Kedua pria tersebut tengah memasukkan kedua kontolnya di kedua lubang Widya dan sementara itu di sisi kanan maju seorang pria yang baru dayang dan kemungkinan pria itu yang Evan dengar tadi di toilet, ia maju sambil mengocok pelan kontolnya yang mulai tegang kembali. Ia kocok kontolnya diatas punggung Widya sambil sesekali mengoleskannya di kulit punggung Widya. Di pojok ruangan terdapat satu pria yang sepertinya sudah kebagian terlebih dahulu menikmati tubuh Widya dan mulai berpakaian kembali. “k****l suami ibu kecil ya? Ssshh…makanya ibu cari k****l yang bisa puasin…anjing…sssshhhhh….” “Ga, pak….sshhhh….ga” “kalo…kontol suami ibu ga kecil…berarti ibu memang seorang yang binal…” “saya….Aakkkhhhh….saya janda, pak….Aakkkhhhh… Suami saya sudah meninggallhhhhh…” Si sopir tersenyum, “kalo gitu ibu jadi istri saya sajaahhh…nanti bakal saya kasih k****l tiap hari…ssshhhhh” “ga mau paakkgghhh….sshhhhh…” “ibu kaya p*****r kalo begini… Apa ibu mau jadi p*****r? Sshhhhh….kalo ibu mau jadi p*****r saya bisa bantu jualin…disini pasti m***k ibu bakal laku keras…Aakkkhhhh…”, ucap si sopir melecehkan, “disini banyak sopir truk sama sopir bus, pasti mereka…bakal senang ada m***k yang bisa puasin mereka….ibu juga bakal puas karna bakal banyak k****l yang sodok m***k ibu ini…anjing ini m***k enak banget.. sshhhh….”, Lanjutnya. Widya yang mendapatkan pelecehan seperti itu merasa bahwa cairan kewanitaannya makin membanjir. Entah kenapa ia merasa bernafsu ketika ada yang menyamakan dirinya seperti p*****r. Mereka dibayar tapi dengan Widya tanpa dipungut biaya, alias gratisan. Bahkan hal itu lebih rendah dari seorang p*****r sekalipun. Widya benar-benar sedang dikuasai oleh nafsunya. Ia tak dapat berpikir jernih karna hal yang sudah 3 tahun tak ia dapatkan. Sekali ia dapatkan malah rasanya berlipat ganda dari yang pernah ia rasakan selama hidupnya ini. PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!! Gerakan si sopir mulai dipercepat karna ia merasa sedikit lagi akan ejakulasi akibat remasan dinding m***k Widya. Si kernet yang tau hal tersebut langsung melepaskan kontolnya dari dalam mulut Widya sehingga Widya kini bisa mengeluarkan suaranya dengan jelas. “Aakkkhhhh….teruss pakk….terusss…ssshhh….oowwhhhh… Ya teruss…”, racau Widya yang ternyata menikmati perlakuan atas dirinya. “Saya…saya mau keluar, buugghh…terima p**u saya. Aakkkhhhh…terima benih saya…Aakkkhhhh!!!!” “saya jugaaahh…keluar pakkgghh….” “AAKKKHHHH!!! l***e!!! p*****r!!!” CROT!!! CROT!!! CROT!!! Baik Widya maupun sang sopir, mereka o*****e dengan bersamaan sambil sang sopir terus membenamkan lebih dalam kontolnya ke dalam m***k Widya sehingga p**u yang dikeluarkan. Bisa masuk ke dalam rahim Widya dengan Banyaknya. Beberapa saat si Sopir mendiamkan kontolnya dan saat sudah dirasa cukup ia cabut dengan perlahan hingga terlihat sedikit p**u yang meleleh keluar dari lubang m***k Widya jatuh ke atas kasur lantai yang tipis. “Aakkkhhhh….”, lirih Widya saat k****l si sopir keluar dari memeknya dan juga akibat tamparan kecil pada pantatnya yang dilakukan si sopir bus tersebut. Dalam keadaan lemas akibat o*****e yang ia alami barusan, tubuh Widya dibalik oleh si kernet dan tanpa aba-aba langsung di buka lebar kedua kaki Widya. Dengan mudah sebuah k****l lain mengisi kembali m***k Widya yang sudah di isi oleh p**u beberapa orang terminal. Dengan bernafsu si kernet menggenjot m***k Widya dengan celat sambil meremas kedua buah p******a Widya yang menantang tersebut. Putingnya ia pelintir bergantian sambil sesekali dibarengi oleh gerakan menarik narik p****g tersebut sehingga Widya bertambah menggelinjang seperti cacing kepanasan akibat sensasi yang ia dapatkan itu. Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD