“Ternyata memang sedap ini lubang…sshhhh… Nanti di dalam bus…kalo saya nafsu lagi ibu layani saya lagi ya…sshhhh….”, ucap si Kernet sambil terus menggenjot m***k Widya tanpa mengurangi temponya.
“Iyaa… Iya pak…Aakkkhhhh….”
“Bagus… Dapat juga bini orang binal kaya gini…Aakkkhhhh…”
“Ibu puasin k****l kita, nanti kita kembalikan uang tiket bus ibu…sshhhh…kita juga bakal kasih lebih…oowwhhhh…”
Perkataan si kernet tersebut mengungkapkan bahwa Widya seperti seorang p*****r saja di depannya dengan membayar jika ia bisa memuaskan nafsu si lelaki. Umunya seorang perempuan akan sangat marah bila dilecehkan seperti itu, namun berbeda bagi Widya karna dirinya memang di keadaan sudah ikut masuk ke dalam gelombang kenikmatan yang sudah 3 tahun lamanya tak mendapatkan nafkah berupa kepuasan intim.
Saat si kernet sedang fokus menggenjot m***k Widya, ternyata pria yang baru datang tersebut sudah tak tahan oleh kocokkannya sendiri. Karna dirinya sudah tak bisa menahan dan dirasa p**u nya akan segera keluar dengan cepat ia kangkangi wajah Widya dan ia masukan kontolnya ke dalam mulut Widya. Dengan gerakan cepat yang singkat, si pria menyemprotkan p**u nya ke dalam tenggorokan Widya dengan sangat banyak. Widya yang sedang digempur dari bawah hanya bisa menelan semua p**u yang ia terima.
“aakkhh….iya telan semua bu…telan!! Sshhhh…”, ucapnya sambil membenamkan sedalam mungkin ke dalam tenggorokan Widya.
Pria tersebut melepas keluar kontolnya dan terdengar Widya terbatuk-batuk, bahkan terlihat dari lubang hidungnya keluar sedikit p**u akibat tersedak. Pria tersebut mengoleskan kontolnya ke seluruh wajah Widya sebelum dirinya beranjak dan memakai kembali celananya.
PLAK!!! PLAK!!! PLAK!!!
“sedikit lagi, bu! Sedikit lagi!! Aakkkhhhh….”, erang si kernet dan CROT!!! CROT!!! Ia keluarkan semua isi buah zakatnya mengisi m***k Widya.
Sama seperti si sopir, si kernet juga mendiamkan beberapa saat kontolnya dan baru mencabut keluar. Ia mendekati tubuh Widya yang tergolek lemas diatas kasur lantai tipis dengan m***k yang mengalir oleh p**u. Si kernet mengusapkan kontolnya yang basah oleh lendir kewanitaan Widya yang bercampur dengan p**u para lelaki yang telah menikmatinya ke kedua kulit mulus nan halus p******a Widya.
“Bu Widya hebat banget bisa puasin kita. Beruntung banget bisa ketemu sama bu Widya ini”, ucap si kernet bus.
Sementara Widya hanya diam sambil mencoba mengatur nafasnya yang berantakan akibat gempuran bertubi-tubi yang ia terima dari persetubuhannya yang dialami itu. Dadanya naik turun, tubuhnya berkeringat bahkan baju yang masih ia gunakan sedikit basah oleh keringat miliknya sendiri maupun tetesan keringat dari para lelaki yang sudah menikmati tubuhnya.
Sementara itu Evan yang sedang mengintip dari balik ventilasi udara hanya bisa melihat tanpa ada reaksi apa-apa, karna dirinya sendiri tak terlalu begitu tahu akan apa itu seks. Ia tahu hanya sebatas tahu tanpa bisa menyikapi seperti apa. Ia hanya melihat dan berpikir bahwa ibunya sedang berhubungan seks bersama para pria yang bukan ayahnya. Hanya itu.
Si kernet mengambil celana dalam Widya dan menggunakannya untuk mengelas p**u yang tercecer dan yang mengalir dari lubang m***k Widya.
“celana dalam saya, pak” ,ucap Widya lirih.
“Udah gapapa, bu Widya ga usah pake celana dalam biar nanti kita bisa puasin ibu lagi di dalam bus. Hehehe… Ibu masih mau kan dipuasin?”, tanya si kernet.
“Iya, ibu kan janda jadi ga ada yang bisa puasin ibu. Mumpung disini ada yang siap buat puasin ibu loh”, sahut si Sopir.
Dengan masih lemas Widya bangun dan memakai kembali celananya, tapi dibantu oleh para pria sambil sesekali meremas p******a Widya saat merapikan kembali posisi payudaranya untuk dimasukkan ke dalam Bra hitamnya.
“bapak, ih….”, seru Widya saat kedua payudaranya diremas dari balik bajunya yang sudah rapi saat akan keluar.
“habisnya saya gemas sama t***t bu Widya ini”
Evan yang mengetahui bahwa mama serta para pria akan kembali ke dalam bus langsung bergegas menuju bus terlebih dahulu. Saat sudah di dalam bus, Evan melihat dari balik jendela mamanya berjalan beriringan bersama Sopir dan kernet bus. Saat mamanya kembali duduk di sampingnya, Evan bisa mencium bau p**u dari badan dan mamanya. Tapi Evan yang memang belum terlalu tahu akan seks tak terlalu memikirkan hal tersebut. Saat ia lihat jam tangannya ternyata sudah menunjukkan pukul 21.10 dan mamanya baru saja kembali. Berarti hampir dua jam mamanya bersama para pria di dalam bangunan belakang Rest area ini dan entah berapa pria yang sudah menikmati tubuh mamanya itu, yang ia tahu hanya 4 orang termasuk pria yang memberitahu pria lainnya di dalam toilet tadi.
Karna tak tau harus menyikapi seperti apa, akhirnya Evan kembali tidur setelah memakan makanan yang mamanya belikan sebelum masuk ke dalam bus tadi.
—
JEDUG!!!
Suara bus menginjak lubang jalan yang rusak membangunkan Evan kembali dari tidurnya. Ia melihat ke arah mamanya ternyata beliau tak ada disampingnya dan lampu dalam bis juga dalam keadaan mati sehingga ia tak bisa melihat dimana mamanya berada. Saat ia mencoba menengok ke belakang ternyata mamanya ada di kursi panjang bagian belakang dengan kegiatan sama seperti yang ia lihat di dalam bangunan belakang Rest area.
Dimana mamanya sedang disetubuhi oleh entah siapa pria itu dan terdapat juga beberapa pria lain termasuk si kernet.
Widya tidur terlentang di kursi panjang dengan keadaan kini telanjang bulat sambil seseorang tengah memompa dengan nafsu kontolnya di m***k Widya. Tak lama Evan memperhatikan ternyata si pria terlihat mengejang menyemprotkan p**u nya ke dalam m***k Widya. Setelah si pria tersebut selesai langsung digantikan oleh pria lainnya yang ternyata pria tersebut pria yang duduk disamping tempat duduknya tadi.
Terlihat sekelebat dari bayangan lampu jalan bahwa k****l pria tersebut berukuran besar dan sedikit menghadap ke atas. Ia arahkan k****l besarnya itu menyentuh m***k Widya. Dengan perlahan ia mulai memasukkan senti demi senti k****l besarnya menembus sempitnya m***k Widya.
“Aakkkhhhh!!!”, terdengar suara erangan dari mulut Widya karna ukuran k****l pria tersebut yang besar dan mencoba memasuki dengan paksa. Mulut Widya langsung dibungkam oleh si kernet karna takut diketahui penumpang lainnya. Terlihat si kernet mengucapkan sesuatu pada Widya, namun tak terdengar oleh Evan.
Dengan sedikit usaha akhirnya k****l besar pria tersebut berhasil bersarang di dalam m***k Widya sepenuhnya. Dengan gerakan lembut ia mulai menikmati dinding m***k Widya yang sangat nikmat itu. Pria tersebut sampai merem melek dibuatnya. Karna desakan dari si kernet untuk cepat di selesaikan, akhirnya si pria meningkatkan genjotannya pada m***k Widya dengan cepat. Widya tak dapat mengontrol rasa nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhnya hang berpusat di memeknya.
Widya menggelinjang dengan hebat saat k****l tersebut keluar masuk di memeknya dengan cepat dan bertenaga. Kedua payudaranya ikut bergerak kesana kemari saat tubuhnya terdorong oleh sentakan s**********n si pria yang tengah menumbuk s**********n Widya.
“ssshhh…..nikmatnya bu Widya ini…akkkhhhh….”
“akan saya puaskan, ibu ini….Aakkkhhhh….”
“iya pak,, terus…sshhhh…jangan berhenti…”
“enak? Sshhhh….”, tanyanya sambil meremas sebelah p******a Widya dengan kencang.
“Enak pakk… Enak…”, jawabnya sambil meringis menahan nikmat serta sedikit rasa sakit di payudaranya akibat remasan yang ia dapat.
“bu Widya suka kita entotin begini? Ibu suka? Aakkkhhhh…sshhhh…”
“iya ini enak…saya suka…saya suka dientot bapak…terusss…Aakkkhhhh….”
Pria tersebut merubah gaya dengan memosisikan tubuh Widya untuk menyamping menghadap ke arah Evan duduk memperhatikan. Dalam posisi tersebut k****l pria tersebut lebih dalam mengacak-acak m***k Widya. Karna hal itu Widya seperti kesetanan akan nikmat yang ia dapat. Widya mengerang lebih keras dan hal tersebut membuat si kernet gemas dan langsung menyumpal mulut Widya dengan kontolnya dalam posisi menyamping. Si kernet mengocok kontolnya di dalam mulut Widya seakan-akan sedang keluar masuk di dalam memeknya. Widya dibuat gelagapan oleh kedua serangan kasar tersebut. Sampai akhirnya Widya mendapatkan o*****e yang panjang, badanya bergetar dengan hebat dalam posisi disetubuhi pada m***k dan mulutnya.
“Aaaakkkkhhh….ke…keluuaarr…..aakkhh…..”, jerit nikmat Widya disela mulutnya yang tersumpal k****l.
“Hahaha… Ibu muncrat lagi kan karna k****l kita. Udah berapa kali ibu muncrat? Tadi sama sopir bus aja keluar dua kali. Hahaha”, ucap si kernet. Widya masih dalam keadaan o*****e panjangnya. Ternyata juga sebelumnya si sopir bus telah menikmati kembali m***k Widya untuk kedua kalinya.
PLAK!!! PLAK!!! PLAK!!!
“Saya juga mau keluar Widya sayang”
“keluarkan…keluarkan sayang….keluarkan semua…akkkhhhh…”, sahut Widya membantu.
“hajar terus, mas. Lagian bu Widya ini janda. Kita hamilin aja siapa tau bisa hamil beneran terus minta tanggung jawab. Kalo bu Widya minta tanggung jawab kita semua jadi suaminya aja biar bisa kita entotin bareng-bareng lagi. Hahaha”, ucap si kernet melecehkan Widya dengan sesukanya.
Si pria yang tengah menikmati m***k Widya mempercepat sodokannya dan CROT!!! CROT!!! CROT!!!
“Terima p**u ku, bu…..Aakkkhhhh… bisa buntingin bini orang juga…ssshhh”
Sekitar 7 semburan p**u masuk ke dalam m***k Widya tanpa halangan. Pria tersebut langsung mencabut kontolnya yang besar. Hal tersebut tak disia-siakan oleh si kernet bus, ia langsung mengangkat tubuh Widya untuk memosisikan menungging dan langsung memeknya diisi penuh oleh k****l kembali.
BLES!!!
Bersambung