PoV Kania Mengulas senyum tipis, aku memandang pantulan diri di cermin ini, semuanya sudah terlihat sempurna. Kulirik jam dinding, sudah waktunya bagiku untuk turun, tak sabar karena keinginanku untuk menjadi istri Mas Bayu akan segera terwujud. Enam tahun sudah aku menunggu, dan itu bukan waktu yang singkat. Aku masih mengingat saat hubunganku ditentang keras oleh Bu Ratih dulu, dan bagaimana hancurnya perasaanku ketika itu, saat keinginanku untuk bersanding dengannya, tidak terkabul. "Kau lihat saja bu, anakmu akan menikah denganku,"Ucapku menyeringai. Tok ... tok! Terdengar pintu kamarku diketuk dari luar, membuyarkan lamunanku saat ini. "Kania, sebentar lagi Bayu dan keluarganya akan datang, kau bersiaplah," suara mama terdengar dari luar kamar. "Masuk saja, ma," teriakku. Ak

