Ada perasaan tak percaya ketika mendengar kenyataan itu dari mulut Kania. Benarkah itu? Berarti mereka tidak jadi menikah? Haruskah aku merasa bahagia? *** Entahlah. Kutatap lekat wajah Kania yang nampak menyunggingkan senyum tipis padaku. Sungguh, aku tak merasa apa-apa. Tidak juga bahagia saat mendengarnya. Namun, aku yakin Kania saat ini tidak sedang berbohong, karena ada perasaan kecewa dan kemarahan yang kutangkap dari nada bicaranya. "Kenapa bisa seperti itu? Bukankah kalian berdua sangat ingin menikah. Saat itu, aku bahkan sangat cemburu padamu, Kania. Sekuat apapun aku berusaha untuk mengalihkan perasaan Mas Bayu kepadaku, tetap saja tak berhasil, karena cinta Mas Bayu hanya untukmu saja," ungkapku. Kembali, ia tersenyum getir. Mata itu kini terlihat berkilat, ia juga mengep

