Bab 12

600 Words

"Nak, maafkan ibu yang tak mampu membuat ayahmu berpaling pada ibu," lirihku sambil mengelus pelan perutku. "Maafkan ibu juga yang merahasiakan kehadiranmu dari ayahmu. Percayalah nak, ada alasan dibalik semua keputusan yang ibu ambil," lanjutku. **** Aku terbangun ketika mendengar suara mobil Mas Bayu. Aku duduk, bangkit dari tidurku, melirik sekilas jam weker di atas nakas yang sudah menunjukkan angka sembilan malam, dan bergegas keluar kamar, membukakan pintu untuknya. Raut wajah lelah Mas Bayu langsung terlihat begitu pintu ini terbuka. Setelah mengucap salam, ia langsung menuju kekamar. Membuatku segan untuk bertanya sesuatu. Begitu tiba dikamar, ia langsung beringsut ke kamar mandi. Rasa lelah mungkin membuatnya ingin segera mengguyur tubuhnya dengan air. Aku membuka lemari meny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD