Setelah beberapa saat saling berpelukan, Ahmad melepaskan pelukannya dan menatap Salwa dengan penuh kasih. Ia tampak ragu sejenak sebelum akhirnya mengutarakan sesuatu yang sudah lama ia pikirkan. "Dek," katanya pelan sambil menggenggam tangan Salwa. "Mas tahu ini mungkin waktunya belum pas, tapi Mas mau bilang sesuatu. Ya meskipun Mas udah pernah ngomongin ini beberapa kali sama kamu." Salwa menatap suaminya dengan bingung. "Apa, Mas?" Ahmad menarik napas dalam, lalu mengungkapkan keinginannya. "Mas kepikiran... Mas pengen kita punya anak. Mas tahu kamu masih kuliah, tapi Mas pengen jadi ayah muda. Mas ngerasa itu bisa jadi hal yang indah buat kita." Salwa terdiam. Wajahnya berusaha tetap tenang, tapi dalam hatinya, ia merasa ragu. Keinginan Ahmad terdengar tulus, namun ia tahu itu

