Saat mereka memasuki lobi hotel, Xandra merasakan sedikit ketenangan setelah pengalaman di museum. Namun, saat itu juga, Zabran, suaminya, muncul dengan wajah khawatir. Dia tampak panik, matanya melotot mencari-cari Xandra di antara orang-orang yang lalu lalang. Wajar lah. Dari sore ia tiba di hotel dan tak kunjung menemukan Xandra. Bagaimana tak khawatir?
"Xandra! Kamu tidak mengangkat teleponku! Aku menelepon berkali-kali sejak tadi sore. Kamu ke mana saja, Xan? Aku khawatir setengah mati!"
Xandra merasa sedikit terhimpit oleh pandangan marah Zabran, tetapi mencoba tetap tenang. "Aku... aku hanya butuh waktu sendiri. Aku ke museum. Maaf jika aku tak memberitahumu, Mas."
Zabran menghela napas panjang, gelisah. "Kamu tahu aku khawatir. Kenapa kamu tidak memberi kabar?"
Xandra terdiam,
