Alex meremas surat dari Libby setelah itu membuangnya ke tempat sampah. “Untuk apa kau beri aku sedikit harapan jika akhirnya dengan tegas kau menolakku Libby,” Ucapnya entah pada siapa karena nyatanya dia hanya seorang diri. “Hei surat apa itu?” Ethan berusaha memungutnya akan tetapi Alex lebih dulu mengambilnya. “Apa yang kau lakukan dikamarku? Bukankah harusnya kau dirumah sakit menjaga kekasihmu,” Ucapnya sarkastik. “Aku kesini bukan untuk bertemu denganmu, dimana Libby? Aku tak bisa menghubunginya dari tadi,” Mata elang Ethan menelisik ke seluruh ruangan. “Dia sudah pergi,” Ada kemarahan sekaligus rasa cemburu terdengar dari nada suaranya. “Pergi?” Tanya Ethan tak percaya. “Apa Libby mengatakan sesuatu sebelum pergi?” Alex menatap tajam Ethan lalu

