Zilqwin berlutut dengan tangan terikat, George memukulkan ujung pistol ke puncak kepalanya. “Ini balasan untuk pukulan cucuku,” Lalu menghajarnya sampai darah segar keluar membasahi pelipisnya.
“Dan ini untuk tindakan lancangmu yang sudah berani menculik cucuku,” Mengarahkan pistol ke dalam mulut Zillqwin dan akibat belaian timah panas kepala Zillqwin hancur membuat siapapun yang melihatnya mual.
Tepuk tangan terdengar samar-samar dan semakin lama semakin terdengar jelas. “Wow pertunjukan yang sangat luar biasa,” Jeda sejenak.
“Hai George, lama kita tak berjumpa. Ngomong-ngomong gimana kabar cucumu yang hilang apakah sudah kau temukan?”
“Yavuz Sulaeman..” Geram George.
Melihat sosok didepannya membuat darahnya langsung mendidih. “Dimana kau sembunyikan cucuku? Kataka
