"Pagi, Mister!" sapa Una sembari berdiri dari duduknya saat melihat laki-laki yang merupakan pak bos keluar dari lift di gedung paling atas. "Ya," sahut Jeka singkat. Una yang sudah berpenampilan rapi, langsung membuntuti Jeka ke dalam ruangan dan siap menjadi bansur alias bahan suruhan laki-laki itu setiap paginya. "Ada yang bisa saya bantu?" tanya Una sopan sembari memperhatikan wajah Jeka. Tepatnya bibir laki-laki itu. Dari kemarin dia merasa kacau di rumah. Una baru ingat kalau Jeka sudah punya istri dan anak, gadis berambut sebahu ini membenci perselingkuhan tetapi dia malah mencium suami orang. Melihat tidak ada respons dari pak bos, Una melanjutkan ucapan, "Oh iya, Mister. Saya ingin membayar kesalahan kemarin." Belum sempat Jeka bertanya kesalahan apa yang di maksud, Una kini be

