“Iya…” jawabku. Aku mendekati Ryuzaki yang sudah berdiri didekat tempatku yang teduh. Posisi kami berdua cukup jauh dari teman-teman lainnya hingga kuyain mereka pasti tidak bisa mendengar obrola kami berdua. “Ryu, Aku boleh ajak temanku pulang bersama? Kasihan dia gak ada yang antar pulang?” Ryuzaki menatapku lalu menganggguk dengan santai. “Boleh, rumahnya dimana?” tanyanya. “Di Denpasar utara. Gak Apa-apakan? Kalau gak juga tidak apa-apa kok.” “Tidak apa-apa kok. Ajak aja. “ Ryuzaki mengusap rambutku. Aku berbalik mendekati Hana. Teman-temanku memperhatikanku dan Ryuzaki. Wajah mereka jelas menunjukan beragam pertanyaan, namun kuabaikan. Aku fokus untuk mengajak Hana pulang bersamaku. “Beneran? Mau banget!” jawab Hana dengan semangat. “Siapa?” tanya Weni pada Hana. Aku tah

