“Aku anggap kak Yuda sebagai kakak tingkat aja, Gak lebih, hana. Oh iya, ada yang harus kita kerjain lagi gak dikampus?” “Apa ya? Kayanya sudha beres ya. Kita bisa pulang kalau mau. Kalau gak ya main-main dikampus aja.” ucap Hana. “Beneran boleh pulang?” tanyaku terkejut. “Iya, boleh kok, Mal.” balas Winda yang akhirnya mengeluarkan suaranya. Aku sedikit tidak percaya mendengar ucapan Hana dan Winda. Namun setelah melihat beberapa teman sekelasku berjalan menuju parkiran motor hendak pulang, aku baru mempercayainya. Aku mengeluarkan handphoneku untuk menghubingi Dewi. Siapa tau dia sudah selesai. Kami satu kampus. Tapi kami belum bertemu sama sekali hari ini. Pagi ini juga aku memutuskan untuk berangkat dengan Ryuzaki karena Dewi katanya akan kekampus lebih siang. Aku mengirimkan

