Dua hari yang sangat sepi, Gianni menengok ke arah kamar Garran yang tengah dibersihkan Bi Ati. Si pemilik tidak ada ditempat, entah kemana. Gianni tidak diberitahu, bahkan pesan singkat yang dikirimnya dua hari lalu pun belum dibalas sampai hari ini. “Neng Gia,” Bi Ati menyapa, membawa beberapa pakaian kotor dari dalam kamar Garran, yang artinya lelaki itu masih sempat pulang setiap harinya, hanya saja tidak bertemu dengan Gianni. “Om Gar kemana, Bi?” Gianni mengekori Bi Ati, menunju ruang cuci pakaian.. “Dua hari ini sibuk banget sampai nggak kasih kabar, bahkan balas pesanku aja nggak.” “Mas Garran sibuk, Neng. Katanya mau launching aplikasi baru.” Nada bicaranya tenang, tanpa menoleh ke arah Gianni sebab fokusnya pada tumpukan pakaian kotor di atas bak. “Oh,, sibuk banget ya?”

