“Lo harus datang, sama bini lo!” Tegas Ramdan, saat keduanya baru turun dari pesawat menuju pintu keluar. Harran hanya menggumam pelan, otaknya masih belum bisa mencerna ajakan Ramdan, terlalu lelah dengan segudang pekerjaan membuatnya ingin segera sampai ke rumah, makan masakan Bi Ati yang sangat dirindukan selama tiga hari terakhir dan langsung tidur diatas ranjang kesukaannya. Sebelum keduanya masuk kedalam pesawat dan kembali ke jakarta, Ramdan sempat menyinggung acara pertunangannya dengan seorang wanita. Wanita yang baru dikancani kurang dari dua bulan, tapi dengan keyakinan penuh lelaki itu hendak bertunangan. Garran tidak terlalu mengenal sosok wanita yang akhirnya bisa membuat Ramdan bertekuk lutut, yang diketahuinya hanya wanita itu cantik tapi berkaki tiga, atau lebih tepat

