“Kita nggak usah lama-lama di tempat temen kamu ya, Om?” kata Gianni untuk yang ketiga kalinya sejak mobil yang mereka tumpangi meninggalkan rumah. Tidak seperti beberapa hari lalu, saat Ramdan mengundangnya secara langsung, Gianni nampak begitu antusias, namun pagi tadi wanita itu justru terlihat enggan pergi. Entah apa alasan yang membuatnya berubah pikiran seperti itu. Ia seolah menyesali keputusannya ikut bersama Garran ke arah pertunangan Ramdan. “Aku nggak terlalu terbiasa bergabung dengan circle kalian yang pastinya nggak akan nyambung denganku yang masih kecil.” Garran meringis pelan. “Teman-temanku nggak setua itu kok, mereka asyik.” “Asyik untuk ukuran usia 30 tabuh, beda dengan asyik usia 20 tabuh Om.” Cibitung Gianni. “Obrolan kalian pasti nggak akan jauh dari s*******

