bc

One Day With You

book_age12+
589
FOLLOW
3.1K
READ
arrogant
badboy
tomboy
drama
comedy
humorous
enimies to lovers
first love
friendship
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

"Maukah kau jadi pacarku? Maka aku akan berhenti berkelahi!" Ucap seorang pria dengan gugup, untuk seseorang seperti dirinya ajakan semacam ini lebih mendebarkan daripada teriakan saat berkelahi yang biasa ia lakukan.

"Mwoooo?" Hye Ju ternganga mendengar ucapan Jae Hyuk ia hampir tidak percaya dengan apa yang di dengarnya sementara lelaki itu malah tersenyum seperti anak kecil. Di utarakan oleh seseorang yang tidak mengerti bahwa ia tengah jatuh cinta, mencari banyak cara hanya untuk menarik perhatian gadis itu bahkan dengan cara yang menyebalkan yang tidak di pahami orang lain selain dirinya.

Terdengar seperti sebuah main-main bagi Hye Ju ketika ajakan berpacaran itu datang dari seseorang yang tidak pernah berhenti menjahilinya, membuat ia kesal dan jengkel. Akankah Go Hye Ju menerima perasaan tulus yang di tujukan Kim Jae Hyuk padanya? Lalu membuka diri dan membaginya pada seseorang seperti Jae Hyuk atau lagi-lagi Hye Ju akan lari dari keadaan apapun yang membuatnya kembali mengingat trauma? Sama seperti tiga tahun lalu ketika ia pergi dari Busan.

chap-preview
Free preview
Simple
Siang hari di bulan Agustus, cuaca sedang tidak bersahabat matahari musim panas terlalu terik namun tentu saja ini musim panen bagi para penjual Ice cream dan patbingsu (es kacang merah) setidaknya penjualan mereka meningkat. Semua orang pasti sama dengan Jae Hyuk dan kedua temannya ketika melihat antrian di kedai patbingsu dekat sekolah mereka untungnya mereka sudah menghabiskan bagian mereka masing - masing. "Wah tidak sia-sia kita berbohong pada guru dan bolos, bingsu disini memang yang terbaik!" ucap Han Seol yang berbadan sedikit gemuk. "Aigoo ... Kau bahkan mencuri beberapa sendok milikku!" Chan Young tampak kesal dan seperti hendak memukul kepala Han Seol dengan sendok. "Aishh sudahlah yang terpenting kita juga dapat kupon untuk membelinya lagi besok." Mereka tertawa senang karena hal kecil tersebut dan tanpa disadari dua orang gadis dengan seragam yang sama memperhatikan mereka dari antrian. "Ya! lihat mereka bolos lagi." Gadis berambut cokelat panjang itu menyikut temannya sambil berbisik. "Wae (kenapa), kita juga bolos!" "Kau jangan sama kan aku dan berandalan itu, kita bahkan ketakutan setengah mati saat berbohong tadi." "Oh ... Aku lihat wajah pucatmu seperti orang bodoh tapi Pak tua itu malah mengira kau sakit." Mereka tertawa mengingat tingkah Hye Ju tadi sampai kedua gadis itu kemudian tersadar Jae Hyuk memandang mereka dari kejauhan. Hye Ju dan temannya Min Ji langsung diam dan mengusap tengkuk sambil mengalihkan pandangan dengan gugup. "Wah ... Wah ... Siapa ini?" Jae Hyuk mendekati kedua gadis itu. "Aah ... Aku baru tahu kau sangat menyukai bingsu disini sampai rela bolos." Jae Hyuk tersenyum menggoda. "Nega? malldo andwe (aku tidak mungkin)." "Aku di ijinkan pulang karna sakit tapi cuaca sangat panas, kau tahu kan. Jadi kami mampir." Hye Ju beralasan tapi matanya terus memandang ke arah lain menolak melakukan eye contact dengan pria di depannya. "Aahh ~ Kau tidak sengaja mampir dalam keadaan sakit dan rela antri hampir setengah jam?" Jae Hyuk tersenyum jahil ia suka menggoda gadis itu. "Argghh ... terserah kau!" Hye Ju lalu pergi setelah menghentakan kakinya dengan kesal kemudian berlari kecil tanpa arah dengan wajah cemberut karena tidak bisa makan bingsu dan lebih kesal karna Jae Hyuk. Jae Hyuk memang sering menggoda Hye Ju semua orang menganggap itu hal biasa mengingat Jae Hyuk memang tukang onar dan berandalan seperti kata Hye Ju tetapi orang lain tidak sadar bahwa pria itu tidak mengganggu siswa perempuan selain Hye Ju. Itu fakta yang penting. Hye Ju akhirnya pulang dengan wajah kesal membuat ibunya yang tengah sibuk di kedai bertanya-tanya. "Wae (kenapa)?" "Ani (tidak) aku hanya sedang kesal!" jelas Hye Ju sambil berlalu. "Tall (nak), Ganti bajumu bantu ibu mengantar pesanan!" Wanita paruh baya itu tidak menanggapi anaknya yang menggerutu. Ibu Hye Ju memang membuka kedai ayam goreng di samping rumahnya, Hye Ju sering membantu dengan mengantar pesanan menggunakan sepeda miliknya. "Ya! tunggu kenapa kau sudah pulang jam segini?" Ibu Hye Ju sedikit berteriak ketika menyadari anaknya sudah masuk ke dalam rumah. "Ahh dasar anak itu!" Hari terik selanjutnya di bulan Agustus tetapi Hye Ju belum memakan satu mangkuk pun bingsu sejak hari ia bertemu Jae Hyuk. "Wae (kenapa)?" tanya Min Ji ketika mereka tengah duduk di kantin. "Aku tidak sudi makan bingsu lagi, itu mengingatkanku pada wajah menyebalkan si berandalan." Hye Ju terlihat masih kesal padahal kejadian itu sudah lewat berhari - hari yang lalu. "Kau yakin?" tanya Min Ji dengan seringai yang aneh, "Bahkan jika aku memberimu kupon bingsu ajaib ini?" Min Ji mengeluarkan dua buah kupon dan menyodorkannya di meja. Ia menunggu reaksi Hye Ju yang sebenarnya sudah bisa ia tebak. Min Ji tersenyum memamerkan deretan giginya, ia tahu Hye Ju tidak mungkin menolak tawaran itu. "Ya! bagaimana kau bisa memilikinya?" Hye Ju tidak dapat menutupi rasa penasarannya dari benda tipis di hadapannya itu. "Benarkah dengan kupon ini kita tidak perlu antri dan bisa memesan dua mangkuk?" air liurnya bahkan sudah menetes hanya dengan membayangkannya saja. "Tentu saja!" jawab Min Ji percaya diri menyilangkan tangannya di d**a. "Keunde (tapi), kau bilang tidak akan makan bingsu lagi. Jadi sudah ku putuskan untuk memberikannya pada orang lain." Min Ji hendak mengambil kembali kedua kupon tersebut tapi tangan Hye Ju mengambilnya lebih cepat. "Yaa~ kapan aku pernah bicara seperti itu?" Hye Ju tersenyum senang ia tahu Min Ji hanya menggodanya. "Igo mwo-ya (ini apa)?" Tiba-tiba seseorang mengambil salah satu kupon di meja milik Min Ji tanpa permisi membuat kepala Hye Ju berputar melihat siapa pelakunya. "Ya! Kim Jae Hyuk kembalikan!" Hye Ju mencoba meraih kupon itu dari tangan Jae Hyuk tapi sulit karna lelaki itu lebih tinggi darinya sementara Jae Hyuk dengan santai mengamati kupon tersebut yang kini ada di tangannya. "Yaaa! berandalan berikan kupon itu!" Hye Ju kesal sampai menghentak lantai dengan kakinya namun Jae Hyuk malah semakin senang melihat tingkah gadis itu. "Wae (kenapa) aku juga menginginkannya!" "Kau! dasar kau tidak tahu diri itu bukan milikmu!" "Apa kau punya bukti ini bukan milikku?" "Diam kau! kembalikan itu milik Min Ji!" Hye Ju masih terus berusaha meraihnya dengan menarik seragam Jae Hyuk. "Ya Kim Min Ji bantu aku!" "Keumanhae (sudah cukup) Hye Ju-ya aku pusing melihat kalian berdebat!" "Kupon itu milikmu jangan ganggu Hye Ju lagi!" lanjut Min Ji Lalu Min Ji menarik Hye Ju pergi, gadis itu memang lebih tenang daripada Hye Ju ia juga tidak mau sahabatnya terlibat masalah mengingat mereka sudah menjadi tontonan murid lain tinggal menunggu waktu sampai guru datang dan membawa mereka ke ruangannya. Itu akan memperburuk keadaan. "Aaahh~~ wae (kenapa)!!" "Sudahlah, biarkan saja dia mengambilnya aku tidak mau kau di ganggu terus olehnya." ucap Min Ji ketika mereka sudah duduk di kelas. "Kau akan dapat masalah seandainya tadi ada yang memanggil guru, bisa-bisa guru mengambil kuponmu juga." Hye Ju bisa mengerti kali ini meski masih kesal ia tidak punya pilihan lain memang. "Hye Ju-ya kau hanya bisa menggunakan kupon itu sampai besok. Ingat!" "Aku ingin pergi denganmu!" Hye Ju merajuk dengan memeluk lengan Min Ji, sahabatnya itu memang kadang terasa lebih seperti kakak baginya. "Apa itu artinya jika aku tidak ikut kau tidak akan pergi?" "Ani (tidak) maksudku bukan begitu." Hye Ju melepaskan pelukannya di lengan Min Ji sambil tersenyum bodoh. "Kapan lagi aku bisa makan bingsu disana tanpa antri lagi pula kau tahu aku gagal memakannya kemarin setelah kita antri lama sekali." "Aishhh dasar kau wanita jahat!" Hye Ju kembali bolos hari ini ia tidak boleh menyia-nyiakan kupon yang Min Ji berikan. "Heol ... apa ini, kau dan aku sepertinya tidak bisa terpisahkan!" Hye Ju mematung tepat di depan kedai ia bisa mengenali senyum jahil dari Jae Hyuk meski di tengah kerumunan antrian disana. "s**l!"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook