“Ya hallo tuan…” “Ke ruanganku sekarang dan bawakan jadwalku!” pinta Revano melalui sambungan telephone. “Baik tuan.” Laura lekas menatap cermin bulat yang selalu ia bawa kemana-mana seraya memoles lipstick merah merona di bibirnya. Wanita itu melepaskan satu kancing bajungnya dan berjalan membawa sebuah map berisi jadwal kerja Revano. Tok… tok… “Ya masuk…” jawab Revano tanpa menatap wanita yang sudah ia tebak itu Laura. Laura yang tadinya nampak centik dan ingin menggoda tuannya pun mengurungkan niatnya, di mana Luara melihat raut wajah Aleverno yang tidak semangat dan menakutkan. Laura mancari aman dan tidak ingin pria dingin itu akan murka kepadanya. “Bacakan jadwaku hari ini!” “Baik tuan.” Laura membacakan semua jadwal tuannya hari ini. Perasaan Laura tidak enak di mana

