Menyesal

1456 Words

Melanie menyusut air mata yang terus membanjiri pipinya. Langkahnya yang tertatih karena merasakan rasa perih di intinya. Ia berjalan cepat untuk lekas menghampiri mobilnya tanpa melihat dan tidak memusingkan orang-orang yang ada di dalam gedung perkantoran itu memperhatikannya dan juga membicarakannya. Melanie tidak peduli. Ia menutup mata dan juga menutup telinga meski air matanya tak henti menangis. Melanie hanya ingin segera pulang, ia ingin menenangkan diri di mana tidak ada orang lain yang tahu bahwa dirinya saat ini sedang kacau. Melanie pun tidak mungkin langsung pulang dengan keadaan yang menyedihkan ini, di mana pasti Javier akan menanyakannya dan juga anak-anaknya yang akan menangis bila melihat keadaanya yang menyedihkan seperti ini. Brug! Melanie menutup pintu mobilnya k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD