Tak lama Arkana siuman dan Revano memanggil dokter. Dokter pun memeriksa keadaan Arkana secara keseluruhan. Keadaan Arkana sudah membaik meski hanya luka di kepalanya yang hampir mengering. Dua puluh hari sudah putranya itu mengalami koma tidak sadarkan diri yang membuat keluarga yang menyayangi putra sulung Melanie itu ikut bersedih. “Istirahatlah agar kamu lekas pulih sayang,” pinta Revano. Arkana menepuk pelan samping ranjangnya. “Sini pih, bobo an dengan kaka,” pinta Kaka. “Apa tidak apa-apa?” Arkana mengangguk pelan. Revano pun melepaskan jasnya dan menyisakan kaos hitam yang di kenakan untuk naik ke atas ranjang tersebut dan tiduran di samping putranya yang saat ini hanya selang infus yang masih terpasang di lengan kanannya. Arkana memiringkan posisinya untuk memeluk U

