“Kau menyesalkah?” “Sudah ku katakan seharusnya dari awal kau itu berbicara yang sebenarnya. Terus terang,” sambungnya. Revano menghela napas panjang, ia sudah tau siapa orang yang berbicara itu padanya. Seseorang yang selalu datang di saat dirinya seperti ini. Pria yang sedari tadi sulit di hubungi atas permintaan putranya. Kini datang tiba-tiba di saat dirinya yang selalu kusut. Pria yang sedang tidak di harapkan datang, selalu datang di waktu yang seperti ini. Tiba-tiba seperti hantu, namun tak membuat Revano terkejut lagi. “Walau aku mengatakan hal yang sebenarnya pun, aku tidak akan tau bagaimana kelakuan dia selama ini. Selama aku meninggalkannya.” Revano membuang napas, bayang-bayang Melanie bersama dengan Javier membuatnya Revano kembali terbakar emosi. “Entah bagaimana pe

