Bab 67

1473 Words
"Aku baik-baik saja sayang, dan kau mengapa kembali tertidur di kursi sayang?," Sarah tanya dengan tatapan bingung. "Aku semalam sudah sempat tertidur di sofa itu sayang, tetapi aku terbangun kembali dan aku mencoba untuk tidur tetapi tidak bisa akhirnya aku duduk dan sampai ketiduran di sini," Adam menjelaskan kepada Sarah. Sarah yang mendengar penjelasan dari suaminya itu hanya dapat mengangguk, Adam bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk sekedar mencuci muka, Sarah ah yang termenung melihat ke arah jendela dikagetkan dengan dokter dan suster yang masuk pagi ini untuk mengecek keadaannya,"bagaimana keadaanmu Nyonya apakah kau ada keluhan semalam?"tanya dokter itu kepada Sarah. "Tidak ada dok, semalam aku sangat menikmati tidurku dan aku merasa kepalaku tidak terasa sakit!" Sarah menjelaskan keadaannya yang ia rasakan saat ini. "Baik nyonya, Maaf sebelumnya saya akan memeriksakan keadaanmu untuk saat ini, Nyonya boleh berbaring terlebih dahulu agar mempermudah pemeriksaan ini!" Sarah dibantu oleh suster yang berada di dalam ruangannya saat ini, dan dokter pun mulai memeriksa semua kesehatan dan keadaan kepala akibat benturan kemarin. Sarah selama dalam pemeriksaan hanya diam saja, ia tak mau terlalu banyak bertanya kepada dokter itu, setelah beberapa menit dokter itu memeriksa keadaannya barulah Sarah menanyakan tentang kondisi pasca kecelakaannya. "Bagaimana keadaan ku dok? Apakah semua baik-baik saja dan apakah aku beserta suami dapat melanjutkan perjalanan jauh kami?" Sarah memborong semua pertanyaan karena ia sangat ingin sekali pergi dari klinik yang merawatnya dan ia pun tak sabar untuk menikmati setiap perjalanan yang telah Adam siapkan untuk Sarah. Tidak lama dari dokter yang habis memeriksa Sarah, Adam pun keluar dari kamar mandi dan membuat mata yang berada di dalam ruangan itu tertuju kepada Adam. "Eh maaf dokter aku telah mengganggu mu yang sedang memeriksa, Bagaimana keadaan istriku saat ini dok?Adam langsung to the poin untuk menanyakan tentang yang keadaannya saat ini. "Nyonya Sarah saat ini dalam keadaan baik-baik saja, dan tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi untuk melakukan perjalanan jauh, tetapi Saran saya Nyonya harus bedrest sampai besok pagi,"Adam yang mendengar penjelasan dari dokter hanya menganggukkan kepala, tetapi Sarah . "Baiklah dokter aku aku sudah mengerti dengan semua penjelasan mu tentang kondisi istriku saat ini," ucap Adam dengan lega dan dokter itu merasa cukup puas sudah menjelaskan tentang kondisi pasien saat ini kepada suaminya. "Ada yang perlu ditanyakan kembali?bila tidak ada lagi yang perlu ditanyakan dan dikhawatirkan sebaiknya saya dan suster berpamitan untuk melanjutkan pemeriksaan kepada setiap pasien yang berada di rumah sakit ini"dokter itu berpamitan untuk melanjutkan pemeriksaan lainnya," Caca yang saat ini seperti sedang orang yang sangat bahagia mendengar penjelasan dari dokter tersebut. Adam yang mendengar kan pertanyaan dari dokter tersebut hanya diam. "apa tadi kata dokter saat memeriksa mu sayang? " ucap Caca yang sangat penasaran. "Dokter hanya menanyakan keadaanku pada saat malam tadi Apakah aku mengalami sakit kepala hebat ataupun mual?" ada mendengarkan penjelasan dari istrinya itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya. "Dan aku mengatakan kepada dokter itu semalam aku tidur dengan sangat nyenyak, dan akhirnya dokter mulai memeriksa ku, aku tadi sempat bertanya kepada dokter itu sayang, Apakah kau dan aku dapat melakukan dan melanjutkan perjalanan jauh kita," Sarah menceritakan hasil pemeriksaan dari dokter tersebut karena Adam saat itu tidak berada ada disana. Adam yang mendengarkan semua penjelasan dan cerita dari Sarah hanya menganggukan kepala, ia telah menyetujui usulan dari dokter tersebut untuk menambah satu malam Lagi agar istrinya itu dapat beristirahat dengan cukup. "Sebenarnya aku sangat ingin segera melanjutkan perjalanan kita, tetapi aku pun juga tidak bisa memaksa dengan keadaan dan kondisi mulus seperti ini,"Sarah saat ini menjelaskan kondisi nya dan keadaan sekarang. "Ya sudah sayang kau Jangan berpikir terlalu keras sebaiknya kau segera memakan sarapan mu,"Adam membantu Sarah untuk menyuapi istrinya itu untuk menyantap sarapan pagi. Sarah menikmati setiap momen yang ia lihat saat ini, begitu indah pandangan yang ia lihat saat ini, benar Sarah saat ini sedang menatap Adam yang menyuapinya makan. Setelah Sarah menghabiskan makanannya, Adam pun membantu Sarah untuk meminum obat yang telah disediakan oleh petugas farmasi yang bertugas setiap harinya untuk memberikan obat agar dapat diminum dengan tepat waktu, Adam sedikit mengangkat kepalanya untuk disandarkan. "Sayang, aku pamit pergi ke bawah sebentar untuk membeli Secangkir Kopi, Apakah kau ada yang ingin dibeli?"tanya Adam setelah ia memberikan makan dan membantu Sarah untuk minum obatnya,Adam berpamitan sebentar untuk membeli kopi dan sedikit makanan untuknya pada saat ia akan bergadang kembali. "Tidak ada sayang, Pergilah aku akan berbaring kembali karena aku sedikit mengantuk mungkin ini efek dari obat yang kuminum barusan," Adam pun membantu Sarah sebentar sebelum ia pergi turun mencari kopi, Adam menunggu Sarah terlelap sejenak baru lah iya beranjak dari kamar perawatan itu. ... Waktu menunjukkan pukul jam 5, dua keponakannya itu telah bangun dari tidur siangnya dan saat ini sedang bermain di taman belakang bersama Bimo. Caca yang tidak ikut gabung dengan mereka beralasan ia akan Menyiapkan makan malam untuk mereka, dan tak lama dari belakang datanglah Ibu si kembar. "Caca Kau sedang apa? di mana anak-anak?"Caca yang melihat ke arah belakang tahu bila itu adalah suara dari kakaknya sendiri. "Aku sedang Menyiapkan makan malam untuk kita dan anak-anak saat ini sedang bermain dengan Bimo di taman belakang,"mendengarkan penjelasan dari Caca segera si Ibu mengintip mereka bertiga yang sedang bermain, Ibu sengaja mengetik karena ia tidak mau mengganggu anak anaknya yang sedang asyik bermain dengan calon pamannya itu. "Mengapa kau berdiri di balik tirai itu Kak?"Caca masih bingung dengan kelakuan kakaknya yang berdiri melihat dan memandang anak-anaknya yang sedang bermain dengan Bimo. "Ssstt.." Ibu si kembar memberikan isyarat untuk Caca mengecilkan suara agar ia tidak diketahui sudah pulang ke rumah. "Kau jangan ribut nanti mereka tahu aku sudah pulang,biarkan saja mereka bermain dengan calon pamannya itu, Lagian aku akan membantumu untuk memasak makan malam kita nanti,"ucap kakak Caca yang menjelaskan sembari berjalan kembali ke arah dapur. Caca yang mendengarkan dan melihat kakaknya telah meninggalkan dirinya sendiri itu hanya tersenyum dengan kelakuan yang tak dapat ditebak oleh Caca Adiknya sendiri. mereka memang dua kakak beradik tetapi sangat berbeda jauh dengan sifat. "Bagaimana pengalamanmu saat tinggal bersama dengan kekasihmu?"tanya ibu si kembar yang tidak melihat ke arah adiknya yang sedang merona. "ya Sebenarnya aku merasa biasa saja, karena aku diperlakukan seperti pemilik apartemen itu bukan seorang tamu yang sedang menginap di sana,"kakak Caca yang mendengar itu hanya memutar kedua bola matanya,Iya tidak menyangka bahwa adiknya ini mempunyai sifat polos ini. "Ya kau benar, kau memang bukan tamu di apartemen itu tapi kau adalah calon istri dari pemilik apartemen itu jadi manalah sama dengan kamu, ternyata adikku ini masih sangat polos,"raja yang mendengar kakaknya Berbicara jujur ia sangat tidak mengerti dengan arah pembicaraan yang dilontarkan oleh kakaknya itu. "Sudahlah jangan kau pikirkan Semua omonganku,"kakak Caca melihat raut kebingungan dari adiknya itu segera memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan yang susah dimengerti oleh adiknya yang sangat polos itu. "Ibu..."Juno dan Cheryl segera berlari dan menghambur ke dalam pelukan ibunya itu. "Kapan ibu pulang?, Mengapa kami tidak tahu bahwa ibu sudah pulang!" ucap Cheryl . "Ibu sudah pulang dari tadi tetapi Bu lihat Kalian sedang bermain dengan paman Jadi Ibu tidak mengganggu kalian bermain bersama paman Bimo dan ibu juga memutuskan untuk membantu Aunty memasak makan malam buat kita bersama. "Sore Kak, maaf kami tidak menyadari bila Kakak sudah pulang ke rumah saat ini,"Bimo menyapa Ibu si kembar dengan ramah. "Sore juga Bim , tidak apa-apa aku sengaja tidak menyapa kalian karena aku lihat Caca sedang memasak jadi ku putuskan untuk membantunya saja dan membiarkan Kalian bertiga bermain," calon kakak ipar Bimo pun menyapa dia dengan ramah. "Anak-anak sebaiknya kalian segera membersihkan diri kalian yang sudah sangat kotor akibat bermain dan lagian kita juga akan makan malam bersama Jadi kalian berdua harus mandi segera mandi segera," kakak Caca segera membawa dua keponakannya itu untuk mandi dan mengganti baju mereka masing-masing. "Apakah perlu bantuan sayang?,"Bimo menawarkan dirinya untuk membantu kekasihnya itu. "tidak perlu Sayang ini tinggal sedikit lagi, nah selesai,"tak lama Caca pun telah menyelesaikan semua menu, Caca segera menuju ke dalam kamar ibu dan ayahnya untuk mencari pakaian ganti kekasihnya itu karena ia telah seharian memakai setelan kemeja itu. "Sepertinya ini bisa dipakai oleh Bimo,"ucap Sarah sendiri saat melihat pakaian lama ayahnya yang masih sangat kecil. "sayang kau mandi lah aku akan mempersiapkan baju bekas dari ayahku, memang itu sudah lama tetapi itu belum pernah nah digunakan sama sekali,"Caca mencoba memberikan baju lama ayahnya untuk pakaian ganti kekasihnya itu karena kemejanya itu terlihat sangat panas. "Bila kau tak mau juga tak apa-apa sayang, aku tidak memaksakan kau harus memakai ini,"ucap Caca yang saat ini sangat takut bila kekasihnya itu tersinggung karena dibelikan baju yang bekas layak pakai dari ayahnya. "Tidak apa-apa sayang sini aku pakai karena aku juga sangat geram memakai kemeja ini,"Bimo mengambil pakaian itu dari tangan Caca dan segera menuju ke kamar mandi yang telah ditunjuk oleh kekasihnya itu sebelumnya. Caca saat ini telah ditinggal oleh kakaknya dan pacarnya Ia pun juga memutuskan untuk segera bersiap-siap untuk melakukan hal yang bersama.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD