Bab 42

1412 Words
Di sepenjang jalan Sarah tampak tersenyum, ia sangat senang karena ia mendapatkan teman baru. Sarah akan sering pergi ke taman itu untuk bermain bersama Nia. Sesampainya ia di rumah, Sarah segera menuju dapur, ia sekarang sibuk dengan aktifitas nya di dapur. ... Adam yang telah selesai dengan semua meeting nya,sangat bangga dengan kerja keras team nya, ia melirik bekal yang telah habis, ia segera membereskan kotak itu dan mengembalikan ke tas nya. Ia sedang melamun memikirkan tempat apa yang akan Bimo pilih, memikirkan itu Adam ingin rasa nya cepat pulang ke rumah. Adam tersenyum memikirkan liburan yang akan mereka lewatkan berdua. "Tertawa sendiri, apa kau sudah gila?"tanya Bimo. "Kau masuk selalu tak mengucapkan salam,"Adam yang sedikit kesal dengan kelakuan teman nya itu. "Sorry-sorry, Dam, Semua pekerjaan kita sudah selesai, tinggal memonitor saja semua pekerjaan yang telah kita buat perencanaan nya, kau dapat meninggalkan sepertinya dan dapat berlibur secepatnya bersama istrimu,"jawab Bimo. "Baik lah , kau atur semua nya, aku hanya terima beres darimu saja,"ucap Adam. Adam melirik jam yang menujukan waktu pulang kerja, dengan cepat Adam membereskan semua berkas dan bergegas meninggalkan ruangan itu dan Bimo yang masih berada di dalam. Bimo melihat Adam yang sudah bergerak meninggalkan meja kerja nya segera mengejar dan mensejajarkan diri, mereka saat ini sedang berada di depan pintu lift. Bimo terlihat kesal dengan teman nya itu, karena Adam seenaknya meninggalkan nya. "Mengapa dengan wajahmu itu,"goda Adam yang mengetahui Bimo yang sedang kesal. Bimo hanya diam saja mendengarkan omongan Adam, sepanjang ia menunggu dan memasuki lift Bimo hanya diam, ia sengaja membalas perlakuan teman nya itu. Adam dengan jahilnya menepuk b****g Bimo yang saat ini sedang berada di depan lobby kantor, hal itu membuat Bimo sangat malu dengan perbuatan temannya itu. "Kau ini, tak sadarkah perbuatan mu ini dapat membuat reputasi ku sebagai lelaki macho bisa rusak,untung disini lagi sepi tak banyak orang lalu lalang,"Ucap Bimo kesal. "Sorry, aku hanya bercanda, lagian aku juga tak selera dengan sesama kaum ku,"ucap Adam asal. "Maksudmu, aku pun juga lelaki normal," Bimo sedikit menaiki suaranya. Adam yang tertawa sangat puas itu kembali meninggalkan Bimo dengan ekspresi kesalnya, mobil Adam telah tiba di lobby segera Adam pergi meninggalkan temannya itu,"Baiklah aku tunggu tiket ku,ok,"ucap Bimo yang melambaikan tangan nya dari dalam mobil. Adam saat ini menikmati jalanan di sore hari, ia membuka semua kaca mobil karena ingin menikmati angin sore, ia sangat jarang pulang d waktu sore. Adam yang saat itu sedang berkonsentrasi menyetir tiba-tiba seekor kucing muncul dan berlari ke jalan raya tepat saat Adam melaju di jalan itu, Adam yang kaget segera membanting stir mobilnya kearah kiri. Adam yang masih syok karena hal tadi masih berdiam diri di dalam mobil, setelah ia mengatur napas nya segera ia keluar dan melihat keluar dan tak melihat kucing itu. Nyaris Adam mengalami kecelakaan, padahal ia tadi membawa mobil sangat pelan.ia mencari ke sana kemari untuk memastikan kucing itu tidak apa-apa tetapi ia tak menemukan keberadaan nya. Adam segera melanjutkan kembali perjalanan nya menuju rumah. ... Sarah yang telah selesai menyiapkan makan dan ia pun segera mandi. Sarah yang telah selesai mandi segera menuju ruang tamu untuk menunggu suaminya pulang. Tidak lama ia menunggu, terdengar bunyi mobil yang memasuki pekarangan rumahnya itu,Sarah segera mengintip siapa orang yang datang, Senyum Sarah merekah setelah mengetahui mobil yang masuk, Sarah meraih gagang pintu rumah nya untuk menyambut suaminya pulang, Adam melihat dari dalam mobil Sarah yang telah menyambutnya didepan pintu tersenyum senang. Adam keluar dari mobil dan mendekat kepada istrinya yang sedang berdiri. ia memeluk istrinya dengan erat dan tak lupa ia mengecup kening istrinya itu. Sarah mengambil tas dan jas yang sedang di jinjing suaminya dan segera masuk kedalam rumah."Sayang kau beristirahatlah dulu, aku akan menyiapkan air hangat untuk kau mandi nanti,"Sarah memberikan teh hangat kepada suaminya itu. ... Adam yang telah selesai mandi itu segera menuju ke tempat istrinya yang sedang menata meja makan nya,"Sayang aku sangat merindukan mu,"Adam memeluk istrinya dari belakang. Sarah yang menerima pelukan itu langsung merubah posisinya kearah depan, dan sekarang adam dapat melihat wajah istrinya itu,"aku pun sangat merindukan mu sayang,"Sarah pun mengungkap kan rasa rindunya kepada suaminya. Mereka berpelukan beberapa saat,' Kriuk...' suara perut Adam menghancurkan acara berpelukan mereka, Sarah yang mendengar itu hanya menahan senyum nya saja, "Sebaiknya kita makan,kasian cacing di dalam perut mu sudah meronta-ronta sayang,"ucap Sarah. Adam yang saat ini sebenar nya malu akibat bunyi perutnya itu, segera mengiyakan ajakan istrinya itu. Mereka menikmati makanan yang telah di siapkan oleh Sarah,"Masakan mu selalu enak sayang,"  Sarah hanya memutar matanya mendengarkan suaminya yang sedikit menggombal melalui masakan nya. Mereka menikmati makan malam ini dengan hikmat, mereka sesekali melontarkan candaan sesekali. Akhirnya mereka selesai makan dan Adam sedang menikmati pencuci mulut yang telah di siapkan oleh istrinya itu, sedangkan Sarah sedang membereskan semua piring kotor bekas mereka pakai tadi. "Sayang biar aku saja yang mencuci piring itu,"ucap Adam. "Tidak usah, biar aku saja yang mengerjakan nya, lagian tidak terlalu banyak," Adam yang sebenar nya tau jawaban yang akan di ucapkan istrinya itu. ... Setelah Sarah menyelesaikan semua pekerjaan nya ia segera menuju ke tempat suaminya yang saat ini sedang asik dengan ponselnya. Adam tersenyum dengan pesan yang di terimanya, ia membaca dengan senang hati. "Mengapa kau tersenyum sendiri sayang!" ucap Sarah yang heran melihat kelakuan suaminya itu. "Sayang, bersiap-siap lah, minggu depan kita akan pergi berlibur, semua nya sudah ku atur,"ucap Adam yang membuat Sarah kaget. "Tiba-tiba sekali sayang, apakah pekerjaanmu bisa kau tinggal kan,"ucap Sarah yang belum percaya dengan kejutan dari sang suami. Adam tau Sarah masih kaget dengan kejutan yang di ucapkan olehnya, Adam mencubit pipi Sarah sangking gemas nya melihat wajah istrinya yang tak mempercayai omongan nya itu. "auw.. Sakit sayang,"  "oh,, maaf ,aku sangat gemas tadi,"Adam sedikit meras bersalah akibat perbuatan nya itu. "Semua pekerjaan ku telah selesai tinggal, memonitor saja, semua sudah ku serahkan kepada Bimo dan staf yang ada di kantor,"Ucap Adam kepada istrinya itu. Sarah mengangguk pertanda mengerti dengan semua penjelasan suaminya itu. Rasa lelah membuat seluruh tubuh Adam terasa capek, ia mengajak Sarah untuk berbaring di atas tempat tidur mereka. ... Adam dan Sarah saat ini sedang tidur sambil berpelukan, Sarah menceritakan aktifitas nya seharian ini kepada suaminya. "Kau tau sayang, tadi sore aku bertemu anak kecil sedang menangis di taman itu, anak itu sangat lucu sekali, dan aku pun berkenalan dengan ibunya juga,"Adam mengangguk mendengarkan cerita Sarah. "Sayang semoga keluarga kecil kita segera di karuniai seorang anak ya,"Sarah berbicara sekaligus berdoa di dalam hati. "Amin, kita akan berusaha agar impian kita cepat terwujud,"ucap Adam serius. Adam menatap mata istri dan menatap bibir istrinya yang sangat mengoda menurutnya, Adam mengoda Sarah dengan menerpa napasnya ke wajah istrinya itu. Adam mulai menciumi dan menjilat bagian belakang telinga Sarah yang membuat sarah terbuai oleh perlakuan suaminya itu. "Mari kita berusaha untuk mendapatkan nya sayang,"Adam mengucapkan itu tepat di telinga istri nya yang sedang mengangguk malu karena ia juga sangat ingin memiliki anak. Mereka melewati malam panjang yang sangat mengairahkan. ... Bimo yang sedang bosan sendiri di rumah memutuskan untuk mengirim chat ke kekasih imut nya itu. "Halo sayangku, kau sedang apa?" Lama Bimo menunggu balasan chat dari Caca, ia sempat mengomel karena lama mendapatkan balasannya. "Halo sayang, aku habis memakai skincare tadi, sekarang aku sedang berada di atas tempat tidur ku, kau sedang apa sayang? aku sangat merindukan mu" Bimo tersenyum membaca balasan nya. "Aku pun sangat merindukan mu, aku ingin secepatnya menemui orang tua mu agar aku dapat meminta restu kepada mereka agar aku dapat menikahi mu secepatnya," Send... Setelah chat terakhir Caca tak membalas lagi, Bimo yang akan memutuskan menelpon mengurungkan niat nya karena ada panggilan dari Caca. ' Hai sayang, apa kau benar dengan ucapan mu itu?' ' Apa kau meragukan semua keseriusan ku ini sayang?' Suara Bimo terdengar kecewa. ' oh , tidak sayang ,aku hanya terharu dengan semua ini,' Caca meneteskan air matanya yang tak terlihat oleh Bimo, ia menangis bahagia, sangat bahagia. Caca masih diam tak berbicara satu kata pun, Bimo yang memanggil manggil nya itu pun merasa cemas. ' Sayang.. sayang apakah kau baik-baik saja, sayang mengapa kau tak menjawab panggilan ku,' Caca yang mendengar itu semua akhir nya menjawab panggilan Bimo yang terdengar panik. ' Halo sayang, aku baik-baik saja,' ucap Caca. ' Baiklah besok aku akan main ke rumah mu sayang, sekarang sebaiknya kau istirahat karena ini sudah malam,'  ' Ok ,sayang .. bye .. bye.. mimpi yang indah ya,' ' Bye sayang ..' Bimo menutup panggilannya untuk Caca tadi. Pip.. Bimo memegang d**a nya karena jantungnya berdegub dengan kencang sekali.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD