Bab76

1072 Words
Adam dan Sarah yang saat ini telah tiba di hotel langsung membersihkan diri untuk beristirahat, mereka berdua saat ini sudah berada di atas tempat tidur dan saat ini mereka menghabiskan waktu malam dengan menonton TV. "Mengapa kau tidak tidur sayang,"Adam bertanya kepada Sarah. "aku belum ngantuk sayang,"Sarah yang saat ini sedang berbaring di atas lengan suaminya itu. Adam masih menatap lurus kearah TV, tetapi sebenarnya Adam sedang memikirkan Angel karena sudah beberapa hari ini ia tidak mendapatkan balasan pesan yang ia kirimkan kepadanya, sebenarnya Adam sudah mulai melupakan Angel tetapi terkadang wajah Angel terbersit di pikiran nya. Adam melirik Sarah yang saat ini sedang memeluknya, ia memikirkan Bagaimana Seandainya bila Sarah mengetahui bila ada seseorang yang sangat mirip dengan Anjani. Adam menutup matanya agar dapat melupakan pikiran sesaat nya itu. "Sayang Apa kau sudah tidur!" Sarah melihat ke arah Adam saat ini Karena ia merasa suaminya itu hanya diam saja. "Tidak sayang aku masih menonton film yang sedang diputar, Apa kau sudah mengantuk? Tidurlah dahulu Bila kau sudah ingin tidur." Sarah yang saat ini belum mengantuk sama sekali hanya menggelengkan kepalanya. "Aku sama sekali belum ngantuk sayang,tapi sebenarnya saat ini aku sangat lapar sayang!"Sarah yang saat ini menundukkan kepala akibat pengakuannya yang saat ini sedang menahan lapar. Adam yang mendengarkan itu langsung melihat jam tangan yang masih dipakainya, ia sangat terkejut mendengar Sarah mengucapkan kata lapar karena mereka baru makan malam 1 jam tadi. "Mengapa kau baru mengatakan sekarang, apa Kau dari tadi sedang menahan lapar sehingga kau tak bisa tidur sayang?" Adam segera menuju telepon yang tersedia di dalam kamar mereka, Adam segera memesan makanan untuk Sarah dan ia juga memesan secangkir kopi. Sebenarnya salah sangat malu karena ia ketahuan sedang menahan lapar, Sarah ingin sekali menahan lapar nya sampai besok tetapi ia sudah tak tahan karena itu sangat menyiksa dirinya. "Maafkan aku sayang sudah merepotkan mu malam-malam begini," sarang berucap saat melihat suaminya kembali ke atas ranjang yang saat ini sedang diduduki juga oleh Sarah. "Tidak apa-apa sayang, Untung kau mengatakannya sekarang karena restoran yang berada di hotel ini belum tutup, Bagaimana bila kau mengatakan lebih malam lagi, mungkin kau akan menahan lapar sampai pagi hari sayang, intinya Sudahlah tidak apa-apa kau tidak merepotkan ku sayang," Adam berbicara sambil membelai rambut Sarah dengan lembut. Ting .. Tong Setelah beberapa menit akhirnya pesanan Adam pun datang, Adam segera beranjak dari tempat tidur untuk membuka pintu kamar mereka, dan ia mengambil Semua pesanan yang yang diantar oleh pelayan restoran, Adam tak lupa memberikan tips kepada pelayan itu,"Terima kasih banyak Tuan, selamat menikmati,"pelayan tersebut akhirnya pergi dari kamar mereka. Adam segera menutup pintu dan membawa semua pesanannya kemeja yang berada di ruangan tersebut, Sarah yang melihat Adam membawa baki berisi makanan segera menuju kearah meja. mata Sarah sangat berbinar saat melihat satu piring nasi goreng yang tersedia di atas meja. "Ya sudah segeralah kau makan sayang, mumpung nasi goreng ini masih hangat," Adam membawa istrinya itu ke kursi untuk duduk. "Wah.. ini tampaknya sangat enak sayang, Apa kau tidak mau memakainya juga?" Sarah menawarkan Adam makanan yang ada di meja. "Tidak kau makanlah, aku sudah kenyang Sayang, Lagian aku sudah memesan Secangkir Kopi jadi aku dapat menemanimu saat ini,"ada Menunjukkan Secangkir Kopi ke arah Sarah saat ini. "Mengapa di Jam segini kau memesan kopi sayang, nanti kau tidak bisa tidur," Sarah yang mendengar suaminya itu memesan Secangkir Kopi sedikit tidak setuju karena itu dapat membuatnya tidak bisa tidur nanti. "ayo sudah segeralah kau habiskan makananmu Ini sudah waktunya untuk kita tidur jadi kau segeralah habiskan makananmu,"perintah Adam yang saat ini melihat Sarah yang hanya diam memandangi Adam saat ini. Akhirnya Sarah pun memulai acara Makanya Ia sesekali mengobrol dan tertawa bersama dengan suaminya saat ini yang sedang menikmati secangkir kopi. akhirnya Sarah pun selesai memakan nasi goreng itu, ada mengajak Sarah untuk kembali menyikat gigi mereka karena mereka berdua baru selesai makan kembali. Akhirnya Sarah dan Adam kembali lagi ke atas kasur mereka, "Apa kau sudah kenyang Sayang, atau masih ada yang mau kau beli atau pesan?" Sarah yang mendengar pertanyaan dari suaminya itu segera menggelengkan kepala karena ia tahu saat ini ia pun merasa sangat kenyang. "Kalau begitu baiklah Ayo kita mulai untuk segera tidur karena besok pagi kita akan melakukan perjalanan kembali mungkin saat ini kita hanya dapat berjalan-jalan di sekitaran kota ini tetapi besok harinya kita akan melanjutkan perjalanan ke negara yang sangat ingin kau kunjungi," mendengar itu Sarah pun sangat bersemangat untuk menganggukkan kepala dan ia segera merebahkan kepalanya di atas lengan suaminya yang entah Sudah berapa lama ini lengan suaminya itu selalu dijadikan bantal pribadi oleh Sarah saat mereka hendak tidur berdua. Adam tidak pernah keberatan dengan apa yang dilakukan oleh istrinya itu, ia hanya diam dan melihat Apa yang dilakukan dan dikerjakan oleh istrinya itu. Tidak perlu waktu lama Sarah pun sudah tertidur di dalam pelukan suaminya, Sarah selalu mengakui bahwa lengan Adam yang dijadikan bantal oleh dirinya merupakan tempat yang paling nyaman. Adam mengelusi surai rambut di kepala Sarah yang saat ini sudah tertidur. ia bingung dengan perasaannya yang saat ini sedang hinggap kembali memikirkan Angel yang jauh disana. Ia menggelengkan kepalanya dengan lemah karena ia tidak mau mengganggu tidur istrinya tersebut. Adam memikirkan sesuatu saat ia kembali nanti ia berjanji akan berbicara kepada Angel, tujuan Adam di sana nanti untuk menemui Angel, Adam hanya untuk memastikan perasaannya yang ini berkecamuk di dalam akal dan pikirannya. Lama Adam yang saat ini belum bisa tidur, karena Adam sedang berkecamuk di dalam sebuah pikirannya. Adam pun menyusul istrinya untuk tidur, mereka berdua tertidur sambil berpelukan satu sama lain. mungkin bila saat itu mereka dilihat oleh salah satu dari . ... Bimo dan Caca yang saat ini sedang berada di meja makan memulai sarapan yang begitu sangat kesiangan. Bimo memandang wajah Caca yang ini selalu tertunduk malu, Bimo sangat tahu Bila saat ini Caca sedang menahan malunya, tetapi ia tidak mau menggoda kekasihnya saat ini. Saat ini Caca hanya dapat menyajikan serial dan s**u yang telah disajikan di atas meja, bimo memandang wajah kekasihnya itu dengan takjub, mengetahui ia sedang diperhatikan oleh kekasihnya itu Caca dibuat semakin menunduk karena ia belum siap untuk memandang kekasihnya saat ini karena kejadian itu. "Apa bagian bawah mu masih sakit Sayang?"mendengar pertanyaan dari Bimo membuat Caca yang saat ini sedang menikmati makanannya tersedak karena kaget dengan pernyataan Bimo. jujur sebenarnya Caca adalah sosok yang paling malas membahas semua ucapan yang diterimanya,"mengapa kau selalu menanyakan hal itu sayang,?" Caca berucap dengan polosnya kepada keluarganya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD