Bab 36

1281 Words
Adam tiba di kantor nya dan ia segera membuka semua berkas yang telah di siap kan oleh sekretaris nya di atas meja. Adam sangat pusing melihat berkas-berkas itu,"Mengapa pekerjaan ini tak pernah ada habisnya," Adam memijat pelipis nya. Adam meminum kopi yang berada di atas meja nya, ia tersenyum melihat foto pernikahan dia dan istrinya, ia sedikit membenarkan letak bingkai foto itu. ' Semoga aku dapat selalu membahagiakan mu,' Adam berbicara dalam hati nya dan langsung berkutat lagi dengan berkas berkas itu. ... Sarah telah selesai memasak, dan ia memutuskan untuk beristirahat sebentar, baru beberapa menit ia terlelap terdengar diluar rumah rintik-rintik hujan mulai turun. Sarah terkejut lalu segera berlari keluar untuk mengangkat semua pakaian yang sedang ia jemur."Mengapa tiba-tiba hujan begini, padahal tadi begitu cerah,"Sarah berbicara sambil mengambil pakaian nya. "Ah, baju ku sampai basah begini, sebaiknya aku langsung mandi saja," Sarah memutuskan untuk mandi. Sarah masuk kedalam kamar mandi, air shower menguyur seluruh badan nya, ia sangat menikmati waktunya kali ini,"segarnya,"Sarah berucap sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, tetapi tatapan Sarah tertuju pada lobang pembuangan air, Sarah sedikit mendekat kearah lobang itu, ia melihat gumpalan rambut di lobang itu, Sarah melihat handuk yang ia pakai tapi tak ada rambut yang rontok disana, ia memegang rambutnya pun tak ada satupun yang terlepas, lagian Sarah hri ini telah membersihkan kamar mandi ini. Sarah memberanikan diri untuk mengambil sehelai rambut yang berada tepat di kakinya,ia melihat betapa panjangnya rambut itu , Sarah yakin itu bukan rambutnya karena ia yakin rambutnya tak sepanjang itu, Sarah membersihkan gumpalan rambut itu dan segera memasukan kedalam kantong plastik. Sarah lalu membuangnya kedalam tong sampah yang berada di sana. Sarah yang selesai mandi segera masuk kedalam kamar, sarah merasa mencium bau wangi, bulu kuduk Sarah mulai merinding dibuatnya, ia yakin tak ada merasa mempunyai bebauan seperti ini, Sarah segera buru-buru memakai pakaian nya lalu ia berlalu keluar kamar menuju ruang tv, ia merasa ada yang aneh di kamarnya. Sarah mengambil ponsel yang berada di atas meja itu, segera ia mengetik mengirimkan pesan untuk suaminya. "Sayang kau sedang apa"  send.. Tak lama Sarah mengirimkan pesan, ponsel yang dipegang Sarah berdering dan menampilkan nama suaminya, Sarah sangat senang dan segera mengangkatnya. "Halo, Sayang.." "Kau sedang apa?" Tanya Adam  "Aku sedang menonton tv sayang," jawab Sarah. "Sayang kapan kau pulang!" Adam yang mendengar istrinya merengek itu tersenyum. "Kenapa apa kau merindukan ku,"jawab Adam. "emm." jawab Sarah. " Mengapa kau tidak menjawab pertanyaan ku sayang, apa kau tidak merindukan ku," suara Adam di buat-buat seperti orang sedih. "Aku selalu merindukan mu sayang, aku memasak kan mu makan kesukaan mu," jawab Sarah. "Kesukaan ku?" Adam sedikit bingung. "Iya, aku memasak kan Carrie untuk mu," Jawab Sarah. "Benar kah!, baiklah sayang aku akan cepat segera pulang kalau begitu,"ucap Adam semangat. "Baik lah sayang,"  Pip.. Sarah tersenyum setelah ia memutuskan sambungan telpon,"ahh, aku lupa memberitahu perihal daun itu," Sarah berbicara sambil memukul kepalanya pelan. Sarah yang tadi teringat masalah daun kering yang berada di saku jas suaminya itu segera menuju ke ruang kerja itu lagi, Sarah masuk dan segera berjalan ke arah meja kerja dan ia tak melihat dedaunan itu berada disana, Sarah sangat yakin tadi ia meletakan daun itu di atas meja ini, tapi kemana semua itu, Sarah memeriksa kebawah berharap daun itu terjatuh terbawa angin, tetapi ia memeriksa semua jendela tertutup rapi, tak ada kipas angin dan ac pun dalam ke adaan mati. Sarah yang mulai di luput rasa takut membuat bulu kuduknya merinding lagi, Entah apa yang ia rasa hari ini kejadian-kejadian aneh ini begitu nyata dan tak mungkin rasanya Sarah hanya bermimpi dan berhalusinasi saja. Sarah memeriksa ke seluruh sudut ruangan ini tetapi ia tak menemukan apa-apa. Sarah berlari kearah sofa yang berada di depan tv, ia mengatur napas nya yang sesak akibat berlari dan ketakutan. Mungkin ia harus segera pergi ke psikiater, Sarah merasa ada yang tak beres dengan dirinya saat ini. "Benarkah apa yang kulihat, aku yakin daun itu ku letakan di atas meja. Sarah menjambak rambutnya sendiri karena pusing dengan apa yang terjadi. Sarah teringat gumpalan rambut yang ia buang di kotak sampah itu, tetapi karena ia sudah merasa ketakutan,ia memutuskan tidak melihatnya sekarang dan ia akan melihat nanti waktu suaminya pulang. Sarah dengan ketakutan nya memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitaran rumahnya ini. ... Adam yang sangat senang sehabis mendapatkan telpon dari istrinya saat ini semakin bersemangat menyelesaikan pekerjaan nya , ia ingin segera pulang dan memeluk istrinya itu. Adam terkejut dengan adanya ketukan pintu di ruangannya, ia segera melihat kearah pintu itu siapa orang yang akan masuk dan muncul dari balik pintu itu. Dilihatnya Bimo memasuki ruangan itu dengan angkuhnya. Lalu ia berlalu menuju sofa yang berada di ruangan itu. Bimo segera duduk tampa meminta ijin kepada Adam."Kau semalam mengerjai aku kan," tanya bimo. "Habisnya kau terlalu memikirkan yang tidak-tidak terhadap keluarga pacarmu," Bimo yang mendengarkan itu sedikit tidak senang dengan ucapan Adam. "Maksudmu, kau berfikiran yang tidak-tidak tentang ku," Bimo sedikit ketus dengan Adam. "Bukan begitu maksudku kau agar lebih cepat untuk berkenalan dengan keluarganya Caca, sorry bro bukan maksud ku untuk menyinggung mu, aku senang bila kau dan Caca bahagia. Bimo mendengarkan itu sedikit meredakan amarah nya itu," Maaf aku tadi terbawa emosi, tapi aku berterimakasih banyak kepada mu dan istrimu . "Akhirnya aku bisa berkenalan dengan salah satu keluarga walau belum semua, tetapi dengan awal ini aku yakin sifat keluarga mereka sama," Bimo menjawab dengan percaya diri. "Sudah lah yang penting hubungan kalian selalu lancar,"jawab Adam. "Apa pekerjaan mu telah selesai?"tanya Adam yang saat ini sedang membereskan semua pekerjaan nya, merapikan meja dan bersiap-siap untuk pulang. "Pekerjaan ku sudah selesai, apa kau akan pulang lebih awal?" tanya Bimo. "Iya, aku akan pulang lebih awal, pekerjaan ku juga baru saja selesai, apa kau mau ikut dengan ku untuk makan di rumah?" Ajak Adam. "Tidak terimakasih, aku juga mempunyai acara bersama Caca," Bimo menolak ajakan Adam. "Baiklah aku duluan ya," Adam berpamitan kepada Bimo. "Aku baru juga datang kemari dan kau sudah mau pergi saja," Bimo sedikit mengoda Adam dengan rengekan nya itu. "Sudah lah, jijik sekali aku dengar rengekan mu itu, sangat tidak cocok dengan badan kekar mu itu. Bimo tertawa mendengar jawaban Adam yang telah pergi keluar ruang kerjanya itu, melihat ruangan ini telah sepi akibat di tinggal pemiliknya membuat Bimo pun ikut beranjak dari tempat itu. Di pertengahan perjalan Adam melihat toko bunga dari dalam mobilnya, ia berfikir untuk membelikan bungan mawar merah yang sangat cantik. Adam sangat senang melihat bunga yang telah di belinya itu sangat cantik dan wangi sekali. Setengah jam Adam menempuh perjalan pulang ke rumah, dan dengan bahagianya ia masuk kedalam rumah itu, adam sengaja masuk ke rumah dengan kunci duplikat yang ia punya, ia ingin membuat kejutan kepada istrinya, Adam jalan dengan mengendap-endap agar tak di dengar oleh istrinya itu, setelah ia melihat siluet istrinya yang sedang menyenderkan dirinya di sofa itu, Adam segera menuju ke sana, awalnya ia akan mengagetkan istrinya itu malahan ia yang dikagetkan oleh sarah, Sarah yang dengan tiba-tiba membalikan tubuhnya untuk melihat suaminya. "Mengapa kau berjalan mengendap-endap begitu, pasti kau punya niat buruk ingin mengagetkan ku kan,"Sarah berbicara dengan pandangan curiga. Adam yang sudah ketahuan itu akhirnya jujur kepada istrinya itu dengan apa yang ada di otaknya. "Bagai mana kau tau aku ada di belakang mu,sedangkan aku tak membuat suara sedikit pun,"tanya Adam bingung. Sarah yang mendengar pertanyaan suaminya itu langsung menunjuk kearah tv yang sedang mati, awalnya Adam sangat bingung dan mencari-cari maksud dati istrinya itu, setelah sekian lama baru ia sadar ada pantulan bayangan di dalam tv itu yang mengakibatkan dirinya ketauan,' Bodohnya aku ' rutuk Adam didalam hati. Hal ini membuat Sarah ingin tertawa tetapi ia tahan karena tak ingin membuat suaminya malu akibat kegagalan dalam memberikan kejutan untuk istrinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD