Bab 12

1557 Words
Hai, Dam!" Pria itu Bimo berjalan menghampiri meja dengan santai dan duduk disebelah Caca. Memang tadi Bimo sudah melihat saat Adam menghampiri meja yang mereka duduki, kaget memang. Apalagi melihat Sarah yang juga disana membuat Bimo sedikit panik dan memutuskan untuk tenang. "Kalian?" Tanya Adam sedikit menggoda membuat Bimo dan Caca salah tingkah. "Ck, kau mendahuluiku Bro.." Protes Adam saat sudah tahu jawabannya dari gelagat mereka. "Memangnya mengapa kalau aku mendahului mu." Bimo ikut protes saat mendengar protes Adam. "Apa kalian sedang kencan?" Tanya Sarah antusias membuat Adam diam, tidak jadi membalas ucapan Bimo karena dirinya juga penasaran. "Ehm, kami tidak kencan," Jawab Caca gelagapan. "Wah, kalau memang kalian kencan juga tidak apa-apa . Ya kan, Sayang?" Sarah menatap Bimo antusias dan beralih menatap Adam. Yang ditatap hanya menganggukkan kepalanya kaku saat melihat bagaimana imutnya Sarah membuatnya ingin melahapnya, pikiran m***m mulai menggerogoti otak sang suami. Bimo yang melihat tingkah Adam tertawa geli membuat Caca menatapnya heran. Adam yang merasa ditatap menolehkan kepalanya dan melihat wajah bingung Caca, Bimo hanya menggeleng kecil. "Lebih baik kita masuk, pintunya sudah dibuka." Ajak Bimo pada sang (calon) kekasih, itu dalam pikiran nya karena memang Bimo sedang mendekati gadis itu. Melihat Bimo dan Caca memasuki theater 1, Adam melihat tiketnya dan mendengus kesal. "Kenapa sayang ?" Tanya Sarah saat melihat suami nya yang kesal. "Tidak apa – apa, ayo kita masuk." Ajak Adam. Saat sudah menemukan nomor kursi Adam dan Sarah pun duduk dengan nyaman. "Hai Dam,!" Sapa pria dibelakang kursi Adam dan Sarah, Adam yang tahu suara itu memilih tidak menghiraukannya, berbalik dengan Sarah yang menoleh ke belakang dan melihat Bimo dan Caca dengan wajah berbinar. Melihat gadis itu sedang asyik mengobrol dengan Sarah, Bimo berbisik tepat ditelinga Adam dan fokus kearah depan. "Hei, kenapa kau menatap ke depan terus? Filmnya kan belum mulai? Dan hey, setelah ini kita pergi bersama ya? Double date. bahkan istrimu dan Caca ku sama – sama memakai rok." Ucapan Bimo membuat Adam menoleh ke belakang, tempat Caca duduk. Dan benar saja, mereka sama – sama memakai rok bedanya Sarah berwarna hitam sedangkan Caca berwarna pink. Adam kembali menatap ke depan membuat Bimo berdecak pelan. "Ya! Kau kenapa sih?" Tanya Bimo jengah. Masih bertanya kenapa?' batin Adam kesal. "Baiklah. Setelah ini kita berpisah!" Ujar Bimo mengalah, dia memang tahu alasan kenapa Adam seperti itu. Dia hanya menggodanya saja tadi. Lampu yang awalnya terang menjadi gelap membuat semua penonton memfokuskan pandangannya ke depan. Adam memegang tangan Sarah membuat sang istri menoleh dan mendapati wajah Adam yang tersenyum, Sarah membalas senyumannya dan mereka berdua pun kembali fokus ke depan layar. Adam merubah yang tadinya memegang menjadi menggenggam, sesekali Adam mencium punggung tangan wanita itu. Walau samar, tapi Adam dapat melihat rona merah pada kedua pipi istrinya itu. Sedangkan dibelakang, Bimo menatap puas pada foto yang tadi dia ambil saat Adam mencium punggung tangan Sarah di ponselnya, begitu pula dengan Caca. "Bim, ada petugas. Sudah simpan ponselmu!" Perintah Caca saat melihat seorang petugas yang sedang mengawasi. "Baik." Bimo memasukkan ponselnya dalam saku celananya, setelah aman petugas itu pun pergi membuat Caca dan Bimo bernafas lega. Adam yang awalnya menghiraukan mereka saat mendengar bisikan mereka, walaupun Adam tak tahu apa yang mereka bicarakan. Tapi saat mendengar helaan nafas mereka membuat Adam menoleh dan menatapnya tajam. "Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menghela nafas secara bersamaan?" Tanya Adam menyelidik. "T..tidak ada apa-apa." Jawab Caca dan Bimo gugup dengan suara yang pelan. Adam mendengus dan kembali menatap ke layar. sesekali menatap Sarah yang sedang fokus menonton. Adam tersenyum dan mencium pucuk kepala Sarah. Sarah yang menyadari itu pun menundukkan kepalanya, jantung Sarah rasanya ingin copot.' Jerit Sarah dalam hati. Sedangkan dibelakang, kembali menghela nafas. Bukan menghela nafas lega tapi menghela nafas sedih. 'Tidak sempat mengambil ponsel, ini gara – gara petugas itu. Semoga kau dipecat nanti.' Rutuk Bimo dan Caca. ... Seru sekali filmnya. Iya kan, Ca?" Sarah menatap sahabatnya semangat membuat Caca menelan ludahnya susah. "Y-ya, seru sekali" Jawab Caca gugup membuat Sarah menatapnya heran. Aku terlalu fokus padamu dan Adam hingga aku tak tahu bagaimana film itu.' Batin Caca. Untungnya Sarah tidak mengambil pusing dan kembali menyeruput jus strawberry sambil menunggu Adam dan Bimo yang sedang ke toilet. "Bagaimana kau bisa jalan berdua dengan si Bimo?" Tanya Sungmin. "Waktu itu setelah aku mengantarkan kau pulang ke rumah, aku sempat mampir ke toko buku untuk mencari keperluan kantor ku, dan kami bertemu disana, berhubung kami sudah lama tidak bertemu kami mengobrol d kafe terdekat dan waktu itu hanya membicarakan tentang pekerjaan saja. Dan setelahnya Bimo mengajak ku nonton katanya ia sudah lama tidak datang ke bioskop." Jawab Caca malu. "Bimo lelaki tampan dan mapan, sudah sangat cocok untuk menikah, apa kau tidak tertarik padanya?" Tanya Sarah yang memiliki ide untuk mendekatkan mereka. "Kalau memikirkan masalah pasangan pastinya ada, tapi aku tidak tau siapa orangnya itu, " jawab Caca dengan malu-malu. "Kalau begitu kau dengan Bimo saja, kalian sama-sama tak memiliki pasangan, kalian serasi tampan dan cantik, cepatlah untuk menikah ." Ujar Sarah semangat. "Ya! Kami baru saja bertemu kembali setelah sekian lama, sudah langsung disuruh nikah saja." Caca mempoutkan bibirnya membuat Sarah terkekeh. "Umurmu sudah pantas untuk menikah." Ucap Sarah tersenyum jahil. "Aish, aku ini masih muda jadi masih sedikit belum pantas untuk menikah." Bela Caca. "Ya, ya, ya terserah kau saja. Ngomong – ngomong mereka lama sekali!" Sarah menatap ke sekeliling siapa tahu menemukan sosok Adam. Tapi sosok itu belum muncul juga. Caca mengedikkan bahunya dan menyeruput minuman miliknya. Tak lama mereka mencari Adam dan bimo ,sosok keduanya itu muncul dari dalam bilik toilet. Merasa teralalu lama mereka berjalan sedit cepat. "Maaf sayang tadi di dalam sedikit rame" jawab Adam berbohong. ... Habis ini kita akan kemana?" Tanya Sarah semangat. "Kita?" Tanya Adam, Caca dan Bimo kompak. "Iya, kita berempat!" Jawab Sarah masih dengan semangatnya berbeda dengan Adam yang memasang wajah lesu. Bimo dan Caca yang menyadari wajah Adam yang seakan tidak rela waktu berdua dengan sang istri akan terganggu dengan kehadiran mereka. Bimo dan Caca saling menatap, lama mereka terdiam dan saling tatap kemudian mereka mengangguk secara bersamaan. "Maaf Sarah sepertinya kita tidak bisa pergi berempat, lebih baik kau jalan – jalan bersama Adam!" Ucap Caca membuat Adam sedikit lega. Sedikit? Ya, karena sepertinya Sarah akan protes. "Kenapa? Kan seru kalau kita jalan – jalan berempat." Benar bukan. Bimo yang melihat wajah Adam yang berubah – ubah terkekeh pelan. "Kami ingin menghabiskan waktu berdua." Jawab Bimo sambil mengedipkan matanya pada Caca. Sarah mengangguk paham dan terkekeh saat melihat wajah sahabatnya yang merona. Adam? Ah, dia sedang tersenyum dengan sangat lebar saat melihat Sarah yang mengangguk. Tanpa buang waktu Adam langsung memegang tangan Sarah dan menggenggamnya kemudian Adam beranjak dari duduknya diikuti oleh Sarah yang langsung menatapnya bingung. "Kalau begitu kami pergi dan selamat bersenang – senang untuk kalian!" Ucap Adam kemudian menarik tangan Sarah yang digenggamnya, meninggalkan pasangan baru itu. "Kalian juga!" Balas Bimo sedikit berteriak. ... Kita mau kemana lagi?" Tanya Sarah saat Adam melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. "Bagaimana kalau kita ke Taman hiburan? Lagipula ini belum terlalu malam." Usul Adam dan langsung dijawab dengan anggukkan semangat sang istri. "Sudah lama aku tidak ke sana, nanti kita lihat kembang api ya sayang?" Pinta Sarah manja membuat Adam terkekeh pelan. "Baiklah, apapun untukmu!" Jawab Adam dengan senyum manisnya membuat Sarah terpesona. Adam terkekeh saat melihat mata Sarah yang berbinar menatap taman bunga indah bergaya taman eropa garden yang dihiasi dengan bunga indah warna – warni dan dikelilingi bangunan – bangunan cantik bergaya arsitektur khas belanda. Adam terus memandangi Sarah yang antusias, baginya saat ini melihat Sarah yang tersenyum bahagia seperti sekarang ini membuatnya ingin terus membuat wanita itu tersenyum tidak seperti saat – saat melihatnya yang muram. Adam menggenggam tangan Sarah membuat wanita itu menatap pria disampingnya dan tanpa diduga Adam langsung mengecup bibirnya sekilas. Adam tersenyum senang sedangkan Sarah yang menunduk menyembunyikan semburat merah di kedua pipinya. "Ayo kita ke ke tempat yang lain!" Ajak Adam dan membawa Sarah menuju tempat yang seru dan menarik. ... Setelah puas dengan acara kencan dadakan mereka langsung memutuskan untuk pulang, karena Adam tau istri nya sudah sangat lelah. Di perjalanan pulang Adam melirik dan tersenyum melihat sang istri yang tertidur di sebelah kursi penumpang, Adam merasa sedikit bersalah selama ini karena selama pernikahan ini ia tidak pernah meluangkan waktu bersama dengan istrinya ini, Adam tau perasaan istrinya selama ini terhadapnya, tetapi Adam saat itu masih menutup hatinya untuk wanita lain, tetapi saat itu Adam telah berjanji akan merubah dirinya agar dapat membahagiakan wanita yang saat ini ada bersamanya dan mengisi hari-hari nya itu . sampailah mereka di halaman rumah nya , Adam melirik sebentar Sarah yang masih tertidur dengan sigap Adam segera menggendong Sarah masuk kedalam rumah. Setelah Adam dengan susah payah membuka pintu sambil menggendong sarah, akhirnya sarah sudah berbaring di atas tempat tidur nya, Adam sejenak memandang wajah damai sang istri dan mengecup keningnya dengan penuh sayang. Adam ingin pergi ke ruang kerjanya untuk sedikit menyelesaikan pekerjaan nya itu, tetapi langkah kaki adam terhenti, ia melihat siluet bayangan hitam yang ia yakini sedang berdiri dan menatapnya, Adam yang di hinggap rasa penasaran segera mendekati bayangan itu, setelah ia hampir mendekat tiba-tiba bayangan itu menghilang, Adam yang melihat itu masih di hinggap rasa penasaran,  "Apa kah di rumah ini ada orang selain aku dan istriku," Adam membatin. Adam dengan segera membuka laptop untuk mengecek cctv di rumahnya itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD