Bab 52

1524 Words
Bimo mencoba untuk memejamkan mata tetapi ia saat ini sangat susah untuk melakukannya. Bimo melirik ke samping biar dia melihat kekasihnya itu sudah terlelap tidur. Bimo sedikit menarik Caca ke dalam pelukannya, dan ia tersenyum melihat kepolosan wajah kekasihnya itu saat tidur, tidak berapa lama Bimo pun menyusul Caca tidur. Di kamar sebelah Adam dan Sarah sedang mengobrol, Adam mengambil sebuah kotak yang berada di dalam tas kerjanya itu, Sarah yang melihat itu hanya duduk terdiam di atas tempat tidur. "Sayang ini kejutan buat mu!"ucap Adam, Sarah yang melihat segera mengambil kotak itu dari tangan Adam dan Sarah dengan perlahan membuka nya, dan ia sangat terharu dengan kejutan dari suaminya. "Terima kasih banyak Sayang, Kau tidak perlu repot-repot begini memberikan kejutan kepadaku," ucap Sarah yang sedang menahan air mata terharunya. ia melihat sebuah kalung berliontin inisial nama nya. Sarah segera memeluk suaminya itu dan terus membisikkan kata terima kasih, Adam yang melihat istrinya sedang menahan air mata langsung Segera mencium kedua kelopak matanya. "sayang kau jangan menangis,air matamu terlalu berharga untuk kulihat," Adam segera membawa istrinya itu ke dalam pelukannya. "aku tidak bersedih sayang, Aku sangat senang melihat hadiah pemberianmu," Sarah yang begitu bahagia, Sarah tidak pernah membayangkan kan hal ini akan menjadi kenyataan, dulu ia hanya dapat bermimpi Akankah Adam dapat bisa menerimanya ia sebagai istri, dan semua itu menjadi kenyataan. Adam saat ini membantu Sarah untuk memasangkan kalung yang diberikan-nya, Sarah segera membelakangi Adam agar ia dapat dengan mudah memasangkan kalung itu kepada Sarah, setelah kalung itu terpasang syarat kembali menghadap suaminya, Adam sangat senang melihat cara yang begitu bahagia dengan apa yang diberikannya. Adam pun langsung memeluk kembali istrinya dengan erat. "sebaiknya kita segera beristirahat sayang karena besok pagi kita akan pergi, dan kita akan membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup untuk menempuh perjalanan jauh," Sarah yang mendengar ucapan suaminya hanya mengangguk menandakan setuju dengan semua ucapan Adam. Adam dan Sarah sekarang berbaring bersama dan mereka tidur sambil berpelukan.  ... Pagi ini mereka berempat telah sampai di Airport, Adam telah melakukan check in dan dan mereka masih menunggu jam untuk penerbangan, mereka sedang mencari tempat sarapan karena mereka masih mempunyai waktu 1 jam untuk segera masuk ke dalam pesawat. akhirnya mereka memutuskan untuk hanya sekedar minum kopi dan makan makanan ringan saja untuk sarapan pagi ini. Adam dan Bimo sedang memesan minuman dan roti, Sarah dan Caca duduk menunggu para lelaki yang sedang mengantri. "Kau sangat tampak bahagia sekali,"ucap Caca kepada Sarah. "kau benar, saat ini Aku merasa sangat bahagia, Dan ini juga berkat kau dan Bimo yang telah mewujudkan impianku untuk mengelilingi negara impian ku," Sarah yang tahu kalau Caca lah yang menceritakan impiannya kepada Bimo. "aku tidak melakukan apa-apa, suamimu lah yang mewujudkan semua impianmu, aku dan Bimo hanya dapat doakan kalian selalu berbahagia dan melupakan semua masa lalu yang kelam dulu," Sara yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya. tidak lama mereka bercerita Adam dan Bimo sudah berjalan menuju ke kursi mereka, "Sepertinya kalian sangat seru bercerita,"ucap Bimo. Sarah dan Caca yang sedang tertawa tidak menyadari kedatangan Bimo dan Adam, mereka menduduki tempat yang sudah Sarah dan Caca siapkan. mereka berempat menikmati sarapan yang telah dipesan oleh Adam dan Bimo, mereka saling bercerita dan tertawa bersama. setelah 30 menit mereka menghabiskan sarapan, tibalah saatnya Adam dan Sarah memasuki ruang tunggu dan mereka berempat Harus Berpisah. "hati-hati di jalan Semoga perjalanan kalian menyenangkan,"Caca yang sedang memeluk Sarah yang sedang menahan sedih akibat perpisahan mereka saat ini. "Terima kasih, semoga suatu saat nanti kita bisa pergi berlibur bersama," doa Sarah. "amin," "hati-hati di jalan bro, Semoga perjalanan kalian di sana menyenangkan," Bimo dan Adam saling berpelukan. "Terima kasih bro, karena kau aku bisa mewujudkan mimpi istriku,satu lagi pesanku, ku serahkan dan ku titipkan semua pekerjaan yang berada di kantor, semoga kau bisa menghandle semuanya," Bimo yang mendengarkan pesan dari Adam hanya memutar bola matanya dengan malas. "kau ini sudah mau berlibur masih juga mengingat pekerjaan, kau tenang saja sepulang kau liburan kantormu telah berada di Pegadaian," Adam yang mendengar Bimo berbicara asal tertawa terbahak-bahak. "Sudahlah, kau ini, Ya sudah kami berdua akan masuk kedalam dan menunggu lagi untuk berangkat, kalian berdua pulangnya hati-hati, sampai ketemu dua minggu lagi," Adam berpamitan sekali lagi kepada dua orang yang sudah sangat berjasa di dalam hidupnya, Adam segera menggandeng tangan sarah untuk masuk ke dalam. "bye..Caca," Sarah memeluk Caca sebelum masuk ruang tunggu. Adam dan Sarah Melambaikan tangan untuk mengucapkan perpisahan kepada dua orang yang sangat berarti di hidup mereka masing-masing setelah keluarganya. ... Adam dan Sarah yang sedang duduk di ruang tunggu saat ini sedang mengerjakan aktivitas mereka masing-masing, Sarah yang asyik bermain ponselnya dan Adam yang saat ini sedang bermain game yang sudah lama ia tidak mainkan. setelah beberapa menit mereka menunggu tibalah panggilan untuk mereka masuk ke dalam pesawat, Adam yang tak lupa selalu berjalan menggandeng tangan Sarah, Sarah yang merasakan perlakuan Adam saat ini sangat merasa senang, tibalah saatnya mereka melakukan perjalanan panjang. Adam yang melihat Sarah tersenyum pun merasa bahagia. tetapi sejujurnya Adam masih belum bisa melupakan Anjani dalam pikirannya. nama itu terlintas kembali di kepala Adam dan membuatnya sedikit merasa tidak enak kepada Sarah yang saat ini sedang berbahagia. segera ia membuang pikiran yang dapat merusak kebahagiaan ia dan istrinya saat ini, perjalanan ini baru akan dimulai dan ia tidak mau menghancurkan semua impian Sarah. "sayang mengapa kau diam saja,"seketika Adam yang terkejut langsung tersenyum tidak enak pada Sarah. "tidak apa-apa sayang aku hanya terlalu semangat dengan perjalanan kita saat ini," ucap Adam. Adam dan Sarah saat ini duduk berdampingan dan mereka sudah bersiap untuk menikmati perjalanan panjang ini, mereka duduk sambil berpegangan tangan, dan akhirnya pesawat mereka Lepas Landas menandakan perjalanan liburan mereka sudah dimulai. ... Bimo dan Caca saat ini dalam perjalanan pulang ke rumah Caca, mereka akan mengambil semua barang-barang Caca yang akan dibawa ke apartemen Bimo, mereka tersenyum melihat pesawat yang melintas di atas jalanan yang saat ini mereka lewati, Caca yang tak pernah lepas senyuman dari wajahnya membuat Bimo sangat gemas. "Senyuman mu itu sangat cantik, jadi tolong kau jangan sembarangan tersenyum kepada orang lain apalagi lelaki lain, karena aku bisa sangat cemburu bila kau tersenyum kepada orang lain," Bimo memberi ultimatum kepada Caca, Caca yang mendengar Bimo saat ini tertawa karena ucapan itu. "Iya, Aku akan mendengar ucapan mu sayang,"Caca mencubit pipi kekasihnya itu dengan gemas. Setelah beberapa menit mereka telah tiba di rumah Caca, dan mereka berdua bertemu dengan kakak perempuan Caca bersama kedua keponakannya itu. "Kakak, kapan kau datang?"ucap Caca. "Aku baru saja datang, kalian berdua dari mana?"calon kakak ipar Bimo itu bertanya. "Selamat pagi Kak, kami berdua sehabis mengantar Adam dan Sarah ke airport, mereka akan pergi berlibur," ucap Bimo. "Pagi Bim, aku kemari ingin menitipkan anak-anak kepadamu, Bisakah kau menjaga mereka sebentar karena aku Aku sedang ada pekerjaan penting yang tidak mungkin ditinggalkan,"kakak Caca mau minta tolong untuk menjaga kan kedua anaknya tersebut. "Tidak masalah Kak kami akan menjaga si kembar,"Bimo langsung menyambar omongan calon kakak iparnya tersebut. "Oh kau, Apakah kau hari ini tidak masuk ke kantor?" tanya calon kakak iparnya itu. "Kebutuhan semua pekerjaanku sudah kami selesaikan dari kemarin Kak, jadi Mungkin beberapa hari ini aku akan sedikit santai dalam bekerja,"Bimo menyanggupi untuk menjaga dan bermain bersama dua calon keponakan nya. "Baiklah bila kalian tidak berkeberatan, mungkin saat ini aku akan pergi dulu, sayang Ibu pergi kerja dulu ya kalian berdua sekarang bersama paman dan aunty, kalian berdua jangan nakal ya dan harus nurut apa Kata paman,"Ibu si kembar memberi nasehat kepada Juno dan Cheryl. "Baik ibu, kami berdua tidak akan nakal, Juno janji," Juno memberikan kelingking tangannya menandakan ia berjanji kepada ibunya. "Pintar dan kau Cheryl jangan selalu menggoda Juno saat ia bermain karena Ibu telah memberikan kalian mainan masing-masing,"Cheryl dinasehati oleh ibu karena sifat jail nya itu. "Baik ibu," ucap Cheryl berjanji kepada ibunya yang belum tentu akan Cheryl tepati, karena gadis kecil ini mempunyai sifat usil dan jahil. Setelah Ibu si kembar pergi, Juno dan Cheryl langsung merebutkan calon pamannya itu, Caca yang melihat itu semua hanya tersenyum karena melihat wajah Bimo yang sangat pasrah. "Baiklah-baiklah, kalian jangan bertengkar karena kita akan bermain bersama oke,"Bimo membuat kesepakatan antara Juno dan Cheryl yang saat ini sedang memperebutkan dirinya. Awalnya Bimo sangat kewalahan karena ini adalah kali pertama ia mengurus anak kecil, dia tak tahu bagaimana menghadapi sifat anak kecil yang selalu mood-ian, tetapi lama-kelamaan Bimo sangat menikmati dirinya yang sedang mengasuh 2 anak kecil yang berbeda karakter dan sifat walau mereka dilahirkan bersama. "Sayang apa kau sangat lelah menjaga 2 keponakanku ini," Caca datang dengan membawa satu minuman dan 2 gelas s**u tidak lupa dengan makanan ringan untuk keponakan keponakannya. "Tidak, ini sangat menyenangkan," Bimo sangat menikmati Bermain bersama anak kecil. "Juno, Cheryl, sayang hei kalian kemarilah, aunty telah membawakan kalian s**u dan makanan ringan jadi segeralah kemari, atau Kalian mau aunty untuk telepon Ibu dan menceritakan kelakuan kalian berdua kepada paman," Juno dan Cheryl mendengar gertakan dari aunty nya segera berlari menuju ke dekat Caca. Caca sangat senang karena dua keponakannya percaya dengan semua omongan yang diucapkannya, Adam yang mendengar itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kita terlihat seperti keluarga kecil yang sedang piknik di halaman belakang rumah," ucapan Bimo itu membuat Caca merona dan malu-malu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD