Bab 91

1030 Words
saat ini Caca dan Bimo sedang menuju pulang ke apartemen mereka. Selama perjalanan Caca hanya diam saja, Bimo memutuskan untuk mengajak Caca makan malam di luar saja. caca selama di perjalanan hanya diam saja tiba-tiba menoleh kearah kekasihnya itu karena dia sangat hafal jalan pulang menuju apartemen mereka tetapi saat ini mengapa Bimo malah pergi ke jalan lain. "kita mau ke mana ini Sayang? sepertinya ini bukan jalan menuju apartemen kita!"jawab Caca yang bingung. "kita akan pergi makan malam sayang, setelah itu baru kita pulang, Aku tak mau kau repot lagi untuk menyiapkan makan malam kita berdua, Anggap saja ini sebagai malam kencan kita berdua," ucap Bimo yang sedikit gombal kepada kekasihnya itu. "sebenarnya itu tidak masalah sayang, aku dapat menyajikan makan malam untuk kita berdua setiap saat, tapi bila kau bermaksud untuk membuat kencan untuk malam ini aku pun akan mengikuti dan menyetujui Semuanya sayang,"Caca akhirnya menyetujui ajakan dari kekasihnya itu. mereka berdua saat ini telah sampai di sebuah restoran yang cukup besar, Bimo membuka pintu mobil dan mempersilahkan Caca untuk turun, Caca yang mendapatkan perlakuan Manis dari kekasihnya itu hanya tertunduk senyum, mereka berdua memasuki pintu Dan disambut oleh seorang pelayan yang akan melayani semua kebutuhan Bimo dan Caca pada saat makan malam ini. "Permisi tuan dan nyonya, Apakah sudah mereservasi tempat? ucap pelayan itu. "ya saya sudah mereservasi tempat atas nama Bimo," Bimo menjawab pertanyaan dari pelayan itu. pelayan itu memeriksa pada sistem pemilik restoran ini dan benar saja Bimo telah reservasi tempat. pelayan itu mengajak Caca dan Bimo untuk mengikuti nya, dan saat ini selain itu telah tiba disebuah ruangan yang telah disiapkan untuk mereka berdua. Caca yang takjub melihat pemandangan yang tersaji dari luar jendela restoran ini,Caca segera mengeluarkan ponsel dan merekam semua momen yang saat ini sedang dinikmati oleh Adam dan Caca. tidak lama mereka menunggu pelayan yang membawa baki berisi makanan yang telah mereka pesan saat ini langsung menyantap hidangan mereka. "Apa kau suka dengan makanan yang telah ku pesankan ini,"tanya Bimo. "makanan ini enak, aku sangat menyukai pesanan mu ini sayang, mungkin restoran ini akan menjadi salah satu tempat dan masakan yang aku rekomendasikan. "syukurlah bila kau suka dengan semua pilihan yang telah aku pesan,Ya sudah lanjutkan saja makan malam mu," Bimo merasa bersyukur caca dapat menikmati apa yang sudah Saya pesankan untuk dirinya. "aku sangat pangling melihat Sarah saat pulang tadi, Iya semakin cantik dan sangat begitu dewasa,"Caca bercerita di selah mereka makan. "menurutku kau yang saat ini semakin hari semakin cantik saja," Bimo malam memuji Caca. "kau sekarang sudah sangat pintar untuk menggombal sayang," Caca yang malas mendengar Gombalan dari kekasihnya itu terus melanjutkan makan tanpa melihat Bimo yang masih tersenyum melihatnya. "kau tidak mempercayainya sayang?," Bimo berpura-pura marah karena Caca yang tidak menggubris ucapannya barusan. "Aku percaya sayang, kau tahu kan pacarmu ini memang dari dulu sudah sangat cantik, Jadi kau tidak perlu memuji-muji ku lagi," Caca akhirnya nya menjawab semua pertanyaan dari kekasihnya itu, terapi Bimo tidak menyangka bila jawaban Caca saat ini Terdengar sangat percaya diri sekali. "Ya sudah makan saja Sayang ini sudah terlalu malam, saat ini aku juga sudah sangat mengantuk," Caca menyuruh kekasihnya itu agar segera menghabiskan makanan mereka dan Caca juga mengajak pulang karena jujur Memang iya sangat mengantuk dan kelelahan. "baiklah sayang," ... Adam yang saat ini sedang melamun karena membayangkan peristiwa dulu sewaktu ia pertama kali marahan dengan Anjani. Adam mengusap album foto dan ia tersenyum mengingat semua momen yang tercipta dulu. Abang saat ini memutuskan untuk meletakkan kembali kotak itu ke posisi semula, ia tak ingin bila Sarah melihat Adam sedang membuka album foto lama dan benar saja ia meletakkan kotak itu ke posisi semula Sarah pun datang ke arahnya," kau sedang apa di sini sayang?" Sara menginstruksi suaminya yang saat ini sedang duduk di sebuah ruangan yang cukup remang penerangannya. Adam yang kaget mendengar suara yang saat ini sudah berada di belakangnya langsung berpura-pura seakan-akan ia sedang melamun saja, "aku hanya sulit untuk tidur Sayang mungkin karena perbedaan waktu di sana dan di sini membuat aku terbangun saat ini" "kau benar sayang aku pun begitu," "aku tadi terbangun dan tidak melihat kau di kamar makanya aku menyusul mu kemari. Aku ingin sekedar menonton TV agar rasa kantukku akan kembali datang lagi, ayo sayang kita nonton berdua,"ucap Sarah yang mengajak suaminya itu. Adam sangat bersyukur karena istrinya itu tidak terlalu banyak Bertanya kepadanya saat ini," Mengapa kau hanya diam saja di sana Sayang, Apa kau tidak mau menonton atau kau sudah mengantuk," Adam yang merasa dirinya dipanggil oleh istrinya itu segera menuju ke arah Sarah saat ini. "Aku sebenarnya tidak mengantuk tetapi aku ingin selalu berbaring karena kita juga terlalu lama duduk di atas pesawat tadi, aku akan mengambil air minum terlebih dahulu baru segera menyusul mu, Tunggu sebentar ya sayang," Adam segera bergegas menuju lemari pendingin dan mengambil beberapa cemilan dan membawa juga makanan ringan untuk teman Mereka menonton. dan akhirnya Sara menunggu suaminya yang saat ini sedang mengambil beberapa makanan dan minuman untuk mereka, setelah itu Adam langsung bergegas menyusul istrinya yang kayak gini juga sedang menunggu dirinya untuk menonton bersama, salah sengaja Memutar film drama action agar suaminya itu tidak bosan, karena ia juga tidak boleh egois bila iya Menonton serial drama kesukaannya. "ini minum lah sayang agar kau tidak seret," ada memberikan minuman kepada istrinya yang ini terlihat saat memegang snack yang tersaji di hadapan mereka berdua. "Terima kasih sayang," Sarah menerima minuman yang diberikan oleh suaminya itu. "kudengar dari Bimo, Caca akan membuka butik," ucap Adam,Bimo saat di rumah memberitahukan kepada dirinya bahwa ia akan membuatkan butik untuk Caca. "Benarkah sayang, Caca belum ada menceritakan nya kepada ku," Sarah memandang ke arah Adam dengan tatapan penuh tanya. "mungkin besok ya baru akan menceritakannya kepada aku, saat ini mungkin di pikiran Caca bukan saat yang tepat untuk menceritakan pas kita baru tiba di kota ini," ucap sarah tidak pernah berpikiran jahat kepada sahabatnya itu. "mungkin kau benar sayang, soal tadi waktu di perjalanan kau Langsung tertidur, mungkin Sarah tidak mau membangunkan mu hanya sekedar memberitahukan berita ini," ucap Adam. mereka berdua akhirnya terdiam dan larut dengan film yang mereka tonton saat ini, rasa kantuk belum menghinggapi mereka walaupun saat ini sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD