Bab 49

1430 Words
Adam yang mendengar jeritan istrinya dari dalam kamar mandi hanya tersenyum, Adam yang saat ini sedang mandi berhenti seketika setelah ia merasa ada seseorang yang yang berdiri di belakangnya kaca pembatas yang yang berembun akibat uap dari air hangat shower, Adam segera melihat kebelakang dan dengan ragu ia menggapai pintu kaca pembatas, ada mendorong dengan pelan Tetapi ia tak melihat ada yang berdiri di sana. Adam sangat yakin tadi di balik pintu kaca pembatas ini ada seorang wanita yang berdiri di sana. "Mungkin itu Sarah ah yang masuk tadi, tapi seingat ku tadi pintu kamar mandi dikunci, Ah..Sudahlah sebaiknya Aku selesaikan mandi dan segera turun ke bawah," Adam bermonolog sendiri. Adam yang telah selesai mandinya langsung mengambil handuk dan mengeringkan badan dan rambutnya, setelah selesai Adam segera menuju pintu kamar mandi, dan benar Adam melihat pintu itu masih terkunci rapat dan itu membuat Adam sangat bingung. ia segera bergegas memakai baju kerjanya yang telah disiapkan oleh istrinya itu, setelah itu Adam langsung menuju kemeja makan, dia tidak menyadari ada sosok yang menatapnya dengan sangat benci. "Kemarilah sayang," Sarah yang melihat suaminya berjalan menuju meja makan. Setelah Adam duduk di kursi, Sarah segera mengambilkan makanan untuk suaminya itu. Adam yang masih duduk terdiam hanya melihat istrinya yang sedang sibuk melayani dirinya.  "Ada apa sayang, Mengapa kau diam saja! ini makanlah mumpung makanan ini masih hangat sayang," salah yang merasa suaminya hanya duduk diam segera menyuruh suaminya itu untuk makan, ia sangat bingung dengan perubahan semuanya pagi ini, Padahal tadi saat ia mandi suaminya itu masih ceria, Mengapa saat ini Adam terlihat melamun seperti memikirkan sesuatu. "Sayang mengapa makananmu hanya kau lihatin saja!" ucap Sarah kembali karena suaminya itu masih terdiam. "Tidak apa-apa sayang, aku hanya memikirkan perjalanan kita besok, sudah ayo kita makan, setelah ini aku akan pergi ke kantor sebentar, tidak lama secepatnya aku akan pulang untuk membantumu mengemasi semua keperluan kita nanti di sana," Adam segera mengambil alasan agar istrinya tersebut tidak curiga, dan Sarah tidak menyimpan keraguan dengan semua ucapan yang dilontarkan kan oleh suaminya itu. Mereka akhirnya menyantap sarapan yang telah disiapkan kan oleh Sarah dengan hikmat tanpa ada yang memulai pembicaraan. ... Bimo yang telah sampai ke kantor dari tadi tidak melihat ada nya Adam di ruangan nya, Bimo mengerti mungkin Adam malas untuk ke kantor karena ia besok sudah akan cuti. Bimo yang saat ini sedang memeriksa berkas tidak menyadari kedatangan Adam ke dalam ruangan nya. "Kau sedang sibuk,"Bimo yang terkejut melihat Adam yang sedang berjalan kearahnya. "Tidak,Ku pikir kau tidak masuk kantor hari ini,"jawab Bimo. "Aku hanya sebentar saja ke kantor karena ada satu berkas yang belum ku tanda tangani, setelah itu aku akan segera pulang kembali" ucap Adam. Bimo hanya mengangguk mendengar ucapan dari temannya itu. "Sebaiknya sebelum kau pulang, kita pergi minum kopi dulu di cafe Angel yang sudah lama tidak pernah kita datangi," Bimo mengajak Adam untuk nongkrong sebelum ia pergi cuti bersama istrinya. "Baiklah, Sepertinya itu bukan ide yang buruk, karena aku akan sedikit lama tidak akan bertemu denganmu, ku selesaikan dulu semua pekerjaanku agar kau dan tim yang berada disini ini tidak terlalu berat beban kerja kalian," Bimo yang mendengar semua hanya mengangguk menyetujui ucapan Adam, dan mereka segera memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaan agar mereka bisa segera pergi cafe yang yang telah disepakati oleh Adam dan Bimo. ... Sarah saat ini sedang membereskan semua perlengkapan yang sudah mereka siapkan dari kemarin. Saat ini Sarah sedang memilih pakaian miliknya yang akan ia bawah nanti. Dan pada saat Sarah sedang menyiapkan semua terdengar bunyi bel yang menandakan ada seseorang yang berada di depan pintu rumahnya, segera Sarah menuju ke arah pintu depan dan melihat siapa apa yang datang saat ini.  Ting ... Tong ... Sarah yang telah sampai di depan pintu segera membuka dan melihat Siapa yang datang, senyum Sarah tiba-tiba merekah karena melihat orang yang datang itu. "Caca, kau kau datang sendiri!" tanya Sarah. "Iya tebakan mu benar, aku ke sini sendiri," Caca menjawab. "Baiklah kalau begitu ayo kita segera masuk ke dalam karena di luar tampak sangat panas sekali," Sarah mempersilahkan masuk sahabatnya itu. "Apa kau sedang yang mempersiapkan keperluan mu untuk di sana?" Caca menawarkan diri untuk membantu temannya itu. "Iya aku sedang packing semuanya, sebenarnya nanti Adam akan membantuku juga, sekarang ini Ia sedang pergi ke kantor dan menyelesaikan semua pekerjaan yang memerlukan tanda tangan Adam," ucapan Sarah. "Sebaiknya aku bantu kau untuk packing semua baju, jaket dan keperluan kalian berdua saat di sana, aku akan membantumu agar semua cepat selesai tidak perlu menunggu suamimu pulang, kalaupun iya pulang cepat setidaknya tidak terlalu banyak lagi yang perlu kalian pikirkan," Caca yang sangat mengerti cara packing barang-barang untuk dibawa liburan ke luar negeri Karena Caca cukup sering kepergian jauh. "Baiklah, Terima kasih banyak atas bantuannya,"Sarah agak sedikit sungkan dengan bantuan Caca. "Jangan sungkan aku kan temanmu," Sarah terlihat sungkan terhadap Caca. Dan mereka pun akhirnya segera membereskan semua. "Sarah, Aku ingin menceritakan sesuatu kepadamu," ucap Caca kepada Sarah. "Apa itu? baiklah aku akan menjadi pendengar Setia mu," Sarah sangat penasaran dengan apa yang akan diceritakan temannya itu. "Mungkin mulai sore ini aku akan tinggal bersama dengan Bimo," ucap Caca dengan malu-malu, Sarah yang mendengar Apa yang diucapkan oleh temannya tidak begitu kaget karena itu adalah hak temannya, Sarah hanya bisa memberi dukungan dan doa yang terbaik untuk temannya itu. "Benarkah? Maafkan aku Ca, aku belum bisa membantumu untuk pindahan ke rumah Bimo nanti sore," Sarah yang terlihat sangat sedih karena belum bisa membantu karena ia juga mempersiapkan diri untuk besok pergi liburan dengan jarak yang cukup jauh. "Tidak masalah, karena aku juga tidak terlalu banyak membawa pakaian ataupun semua barang-barang ku karena semua tetap berada di kamarku," Sarah yang mendengar hanya dapat mengangguk. "Sepertinya semua telah selesai, Terima kasih atas bantuannya karena kalau kau tidak membantu mungkin aku akan sangat bingung apa-apa saja yang perlu aku bawa nanti, karena kau tahu kan aku belum pernah pergi berlibur bersama suamiku," Caca yang mendengar itu tertawa karena dia tahu Sarah temennya ini belum pernah pergi bersama suaminya. Saat Sarah dan Caca asyik bercerita, ponsel Sarah tiba-tiba bergetar dan ia melihat nama yang terpampang di di layar ponsel Sarah, Sarah tersenyum melihat ke ponselnya itu. "Adam meneleponku," Sarah memberitahu Caca Siapa yang menelponnya. "Halo sayang,"  "Oh.. tidak apa-apa sayang, tadi Caca membantuku untuk packing barang jadi Sekarang semua sudah selesai, sekarang kami hanya tinggal duduk di belakang rumah sambil meminum teh. "Baiklah lanjutkan saja, bye .." Sarah pun menutup panggilan dari suaminya. "Adam tadi bilang iya sedang bersama Bimo, tadi juga Adam bilang kalau kau disuruh tunggu di sini saja nanti akan dijemput oleh Bimo," Caca mengangguk karena tadi dia juga menerima pesan dari kekasihnya itu. "Terima kasih banyak Setelah menyampaikan pesan dari Bimo," dan mereka tertawa bersama karena bahasa mereka hari ini menggunakan bahasa baku dan mereka dilingkupi rasa canggung dan tak enak hati. "baiklah, ini sudah masuk jam makan siang sebaiknya kita segera Menyiapkan makan siang untuk kita berdua,"dan diikuti anggukan dari Caca. Mereka berdua akhirnya memasak bersama setelah sekian lama, mereka sangat senang karena dapat bersenda gurau bersama lagi, "Sebaiknya nanti malam kita juga makan malam bersama,"Sarah mengusulkan idenya kepada Caca. "Ide yang bagus , baiklah setelah kita makan, ayo kita pergi mencari bahan makanan untuk kita masak nanti,"Ajak Caca. Dan mereka melanjutkan kembali memasak nya, setelah itu mereka langsung segera memakan hasil masakan mereka. ... Adam yang yang barusan selesai menelepon istrinya segera berjalan menuju mobil milik Bimo, dan mereka segera melaju ke tempat yang sudah mereka sepakati. Di dalam perjalanan Adam memberitahu bahwa Caca sedang bersama istrinya di rumah, dan Bimo mengangguk mendengar cerita dari temannya itu. Setelah mereka sampai ke Cafe itu mereka segera turun dan menuju bangku kosong, mereka Duduk disana dan segera memesan minuman dan makanan ringan, mereka tak lagi bingung dalam memesan karena mereka sudah cukup familiar dengan tempat dan suasana di kafe ini. mereka berdua sedang menunggu pesanan mereka tiba-tiba ada seorang wanita menuju meja yang saat itu sedang ditempati Adam dan Bimo. "Permisi selamat siang," wanita itu tersenyum kepada 2 pria yang berada di hadapannya. "Angel, Selamat siang juga, tumben sekali kau ada di kafe siang ini,"tanya Adam. Mereka berdua melupakan satu orang, yaitu Bimo yang sedang kaget melihat wanita yang berada ada di depannya saat ini, Bimo bengong tak berkedip melihat sosok wanita itu, sosok di mana orang yang yang sangat dirindukannya, wajah itu, suara itu, semua demo sangat merindukan. Ingin rasanya ini Bimo memeluk erat gadis di depannya. "Pasti kau kaget melihat wajahnya!" tebak Adam. "Perkenalkan kan namanya Angel pemilik Cafe ini," Adam berusaha mengenakan Angel kepada Bimo, agar temannya ini tidak terlalu kaget dengan apa yang dilihatnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD