Bab 15Ganiya berusaha melepaskan pelukan Bara yang begitu erat, tapi percuma saja tenaga laki-laki itu sangat erat walaupun dalam keadaan tidur. Melirik jam yang berada di atas nakas, dia mendesah panjang. Ini sudah hampir subuh, tapi Bara masih saja lelap padahal biasanya laki-laki itu sudah segar. “Bara! Lepas!” Ganiya menepuk tangan yang melingkari tubuhnya. Alih-alih melepaskan suaminya justru memeluk lebih erat membuatnya dongkol saja. “Bara! Mau subuh ini!” “Berisik!” Mengeluarkan seluruh tenaga, akhirnya Ganiya berhasil keluar dari kungkungan sang suami. Sebelum beranjak ke kamar mandi, dia perhatikan wajah lelap Bara. Sudah lebih dari satu bulan sejak pembicaraan serius yang mereka lakukan, dan terlihat jelas jika hubungan mereka mengalami kemajuan pesat. Walaupun masih tetap j

