Lima menit berlalu ...
Waktu yang di tentukan oleh juri untuk mengumumkan siapa peserta yang mendapat juara di perlombaan tahun ini sudah tiba.
Hermanto dan Fadly serta dua orang juri lainnya bergegas keluar dari ruang penilai, dan langsung naik kepanggung dengan masing masing memegang selembar kertas gambar.
Para siswa dan juga guru serta orang tua murid melihat para juri sudah naik anggung segerah memusatkan perhatianya ke arah dimana para juri sudah berdiri.
Sesaat suasana ruangan yang tadinya riuh dengan suara tawa anak anak kini menjadi hening.
"Baiklah! " Kami para juri sudah mengumpulkan nilai yang di beri para juri ke masing-masing dari ke tiga peserta yang maju ke babak Final lombah menggambar tahun ini.
Saat ini, jantung para siswa dan juga guru sudah sangat deg- degan menungguh hasil dan juara lomba tahun ini. Meskipun ini hanyalah sebuah perlombaan, tapi tentunya para guru dan siswa berharap sekolahnya yang mendapat juara.
Karena ini akan menambah nilai tersendiri bagi nama baik sekolah dan juga para guru sebagai pembimbing di sekolah itu.
Dan pada Saat ini, Hermanto kembali berbicara!....
"Berdasarkan hasil nilai karya tertinggi dari ketiga peserta, maka kami para juri memutuskan. "Bahwa yang berhak mendapat juara satu dalam perlombaan kategori menggambar antar sekolah tingkat TK tahun ini jatuh kepada:
"Prily Wijaya! Dari sekolah TK Permata Hijau!
"Juara ke dua Atas Nama Sinta dan juara ke tiga adalah Diana!"
Setelah Hermanto sudah mengumumkan Nama dan asal sekolah, suara tepuk tangan kembali bergema didalam ruangan perlombaan.
"Plok Plok plok! "Uhh ... Prily hore!
"Prily ... apa saya bilang Prily pasti juara!" Uhh! Plok plok plok! "Seru Angel senang.
Angel dan Naomi sangat gembira karna Prily yang pada akhirnya jadi juara.
"Baiklah! Anak - anak saatnya kami para juri memberi piala dan hadiah bagi peserta juara satu dua dan tiga. Untuk itu bagi ke tiga peserta di harap naik kepanggung untuk meneria Piala dan juga hadiah.
"Plok plok plok! Hore! Uhh!"
"Ayo Prily naik kepanggung menambil Piala?" Kata Naomi mengajak Prily untuk segera naik kepanggung.
"Ibu guru boleh ka aku menunggu ibuku? "Ibuku bilang dia akan datang siang hari.
"Prily ... "untuk hal ini ibu guru tidak bisa mengambil keputusan kalau ingin menunggu ibumu. Soalnya ini tergantung para juri. Kata naomi.
"Tapi ibu guru, aku ingin menunggu ibuku?" Ujar Prily bertahan.
"Prily, bagaimana kalau ibumu tidak datang karena subuk, apa kamu akan tetap menunggunya?" Prily kamu naik saja ya terima pialanya?" Soalnya para juri sudah menunggu. Temanmu juga sudah naik. "Ucap Naomi menyarankan.
"Baiklah ibu guru. "aku akan naik!"
Setelah di ingatkan oleh Naomi, Prily akhirnya mengalah.
Sebelum melangkah naik kepanggung, dia melirik ke arah pintu. Berharap ibunya sudah muncul didepan pintu.
Karna sampai sekarang ibunya belum juga muncul, Prily akhirnya menyerah.
Dia sadar mungkin saja ibunya saat ini sedang sibuk.
Dia tau ibunya adalah tulang punggung keluarga, selama ini ibunya lah yang bekerja keras mencari uang untuk keluarga mereka.
Kakek dan neneknya sudah mengusir mereka, karena ibunya tidak mau menikah dengan pilihan Neneknya.
Dengan berat hati, Prily naik kepanggung.
Saat dia akan melangkah naik, dia samar- samar mendengar suara pintu terbuka.
Dia menoleh dengan harapan ibunya yang datang buka pintu ruangan. Dan benar saja, saat ia menoleh. Prily melihat seorang Wanita cantik bak bidadari dari langit memakai pakaian formal dengan sepatu hak tinggi sudah berdiri di depan pintu ruangan. Wanita ini bernama Fely Tsu keturunan China- Amora.
Dia juga di juluki oleh warga kota Amora. Si ratu bisnis.
Fely Tsu mulai bergelut di dunia bisnis saat masih duduk di bangku kulia.kala itu dia baru menginjak usia 19 tahun.
Fely Tsu menggunakan uang peninggalan kakeknya.
Sebelum kakeknya meninggal, kakeknya secara diam diam memberi sebuah perhiasan untuk di gunakan modal usaha di masa depan.
Karena kakeknya saat itu bisa melihat ada bakat didalam diri Fely Tsu dalam bidang bisnis. Saat kakeknya meninggal, Fely Tsu menjual perhiasan itu dan di jadikan modal awal dalam merintis usahanya sendiri.
Berawal dari ke ikut sertaan nya dalam kompetisi Desainer perhiasan antar fakultas jurusan Desainer perhiasan seluruh dunia.
Fely Tsu berhasil memenangkan juara pertama dengan kategori perancang atau desainer perhiasan terbaik.
Karena mendapat juara pertama, maka dia juga berhak mendapat hadiah sebesar 2 triliun rupiah.
Dengan modal awal lebih dari 2 triliun Feli Tsu akhirnya mendirikan Perusahaan desainer perhiasan yang di beri nama, Corp's Prily. Dan ber markas di pusat kota Amora.
Satu tahun kemudian, Corp's Prily masuk dalam dafta 3 besar perusahaan yang ada di kota Amora.
Karena kesuksesannya banyak wanita yang iri dan juga banyak pemuda dari kalangan bangsawan yang mengejar cintanya, akan tetapi tidak ada satupun Pria yang berhasil menarik perhatiannya.
Karena terus ditolak oleh Fely Tsu, banyak pria yang prustasi dibuatnya. Salah satu pemuda keluarga bangsawan bernama Rendy Mahendra akhirnya mencoba mengambil jalan pintas.
Dia menyewa salah satu teman wanita Feli Tsu yang bernama Jeny untuk membantunya dengan cara membari obat perangsang melalui minuman.
Saat itu pesta acara ulang tahun sengaja di buat oleh Jeny dan temannya kemudian mengundang Feli Tsu dan kebetulan di adakan di sebuah gedung Karoke Vip.
Saat Fely Tsu sedang asik bernyanyi Jeny diam-diam memasukan obat perangsang dosis tinggi ke dalam minuman Jus Fely Tsu.
Hanya saja Jeny tidak menyangka, bahwa tindakan tercelah yang di lakukan Jeny terlihat jelas oleh seorang pemuda dari ruang pamantau melalui kamera cctv Karaoke Vip.
Pemuda ini bernama Satria Wijaya.
Meskipun saat Satra Wijaya baru menginjak usia awal 21 tahun. Akan tetapi dia sudah menyandang status Jenderal termuda dari asia tenggara. dengan pangkat bintang dua.
Satria kala itu kebetulan kembali dari Camp militer untuk menunaikan tugas menangkap pimpinan pembunuh bayaran yang terkenal sadis dalam hal pembunuhan.
Karena berdasar atas informasi intelegen Negara, bahwa pimpinan pembunuh bayaran bernama Robert itu pernah masuk ke dalam gedung Karaoke Vip.
Di room karoke, Fely Tsu sudah kelelahan bernyanyi karena mengabiskan 5 lagu ber turut-turut.
Karena merasa haus Fely Tsu yang tidak tau apa-apa soal minumanya langsung meneguk habis Jus yang sudah di campur dengan obat perangsang.
Singkat Cerita .... Saat Fely Tsu sudah merasa tidak enak, dia kemudian berencana pamit. Namun, sayangnya Jeny dan temannya sekongkol menahan Fely Tsu agar tidak pulang ke rumahnya.
Karena Fely Tsu tetap bersikeras ingin pulang, Jeny dan teman-teman,nya berpura pura tampak solah tidak berdaya dan mengalah atas ke inginan Fely Tsu.
Saat Fely Tsu begegas ingin ke luar dari Room karaoke, puluhan Pria ber wajah seram dan berbadan kekar tiba- tiba muncul di pintu menghalangi Fely Tsu dan lainnya.
Saat itu Fely Tsu ketakutan dan putus asah, beruntung Satria Wijaya datang entah dari mana menghabisi Pria sangar yang berjumlah,30 orang kurang itu dari 10 detik.
Setelah Satria selesai menghabisi preman kecil, Satria memarahi Jeny dan teman lainnya atas kelakuan yang di anggap tercelah oleh satria. kemudian keluar dan membawa Fely Tsu ke Hotel untuk di tidurkan.
Sayangnya Fely Tsu sudah keburu gairah akibat reaksi obat perangsang sudah sudah menjalar di dalan nadi darah Fely Tsu.
Karena reaksi obat perangsang Fely Tsu terus mencumbu dan melumat bibir Satria dengan rakus.
Sebagai Pria normal, tentu saja pertahanan Satria pada akhirnya runtuh juga. dan segera membalas sentuhan panas Fely Tsu.
Mula mula hanya melumat bibir dengan lembut. Karena satria sudah ikut b*******h, dia pun lanjut ke aksi selanjutnya. Ya itu menghisap lidah Fely Tsu layaknya sebuah permen.
Setelah puas menikmati lidah Fely Tsu, Satria lanjut mengecup dagu Fely Tsu.
Kemudian kembali mengunakan lidah,nya menyapu leher putih Fely Tsu.
Sekitar 10 menit lamanya ujung lidah Satria menati-nari di lehet putih Fely Tsu akibat kecanduan.
Puas menikmati leher Fely Tsu, Satria yang juga sudah dikuasai nafsu birahi. Segera bergegas melepas gaun ungu gelap Fely Tsu.
Kini tubuh atas yang sangat putih dan mulus Fely Tsu tingal ditutupi Bra hitam.