bc

Bittersweet

book_age16+
4
FOLLOW
1K
READ
HE
opposites attract
lighthearted
city
affair
like
intro-logo
Blurb

Perasaan sejatinya adalah hal yang tidak bisa dikendalikan. Sama halnya dengan perasaan Yoon Seoah untuk Jeon Wonshik.Ia menyukai pria itu sejak pertemuan mereka di pameran buku. Hubungan keduanya berjalan baik hingga saling mengenal dua keluarga.Tapi bagaimana jadinya jika suatu hari Wonshik datang ke rumah untuk melamar Yoon Seoyeoon, yang tidak lain adalah kakak Seoah?Mencoba move on, Seoah mencoba untuk membuka hati pada Kim Minkyu. Pria aneh yang ia temui di pinggir laut saat tengah menangis seorang diri.Lalu bagaimana jadinya saat tiba-tiba saja sikap Wonshik berubah pada Seoah. Apa sebenarnya yang terjadi pada mereka dan bagaimana akhirnya?

chap-preview
Free preview
Bittersweet 01
Yoon Seoah menatap getir pantulan dirinya pada cermin di ruang ganti. Tubuh kurusnya yang berbalut gaun putih tulang dengan model kemben berhiaskan bordir bunga cantik itu terlihat begitu indah. Namun meski begitu, hal itu tidak mampu mengubah senyum miris pada wajahnya yang berbalut make up tipis. "Apa nona sudah siap?" tanya seorang staff. "Ya, saya siap." Perlahan tirai terbuka. Menampakan sosok Seoah yang telah memegang sebucket bunga untuk menunjang penampilan. Seorang pria dengan setelan jas lengkap berwarna putih berbalik, ia yang sudah sejak tadi menunggu terpesona dengan apa yang dilihatnya sekarang. Gaun itu benar-benar cocok pada tubuh Seoah seolah-olah memang diciptakan untuknya. "Cantik," gumamnya lirih. Uluran tangan itu diterima dengan baik. Ia berjalan mendekat ke arah si pria dan tersenyum tipis. "Gaun ini sangat cantik, pasti akan sangat cocok jika Unnie yang memakainya," Seoah berkata lirih. Ya, memang gaun yang tengah dipakai Seoah saat ini bukanlah miliknya. Ia terpaksa menggantikan Seoyoon untuk melakukan fitting gaun karena ia yang mendadak harus terbang ke luar kota untuk urusan bisnis. "Kau lebih cocok memakainya," sahut si pria masih menatap lekat Seoah. "Oppa, kau terlihat tampan. Kalian pasti akan jadi pasangan yang serasi," ujar Seoah. "Tolong jaga Seoyeoon Unnie. Sayangi dia dengan sepenuh hati. Dia adalah gadis berharga di keluarga kami, dia juga memiliki sikap yang lembut jadi tolong perlakukan dia dengan baik. Unnie juga orang yang sangat baik meski terkadang agak galak," ujarnya kemudian terkekeh. "Jangan marah meski Unnie melakukan kesalahan. Jangan membentaknya, nasihati saja dia. Unnie akan mengerti. Unnie…" Perkataan Seoah terpotong, ia mengulum bibirnya sendiri dan coba menahan isak tangis yang sejak tadi sudah akan menyeruak. Sementara itu, si lelaki yang sejak tadi diam sebenarnya memperhatikan. Ia tahu jika gadis di hadapannya ini akan menangis, ia juga tahu alasan apa dibalik air matanya itu. "Hentikan Seoah. Ku mohon berhentilah." Ia menghela napas, meraih bahu si gadis yang menunduk agar mau menatapnya. "Tolong berhenti. Hapus perasaanmu untukku," katanya lagi. "Kau tahu, kita tidak akan bisa bersatu. Jadi tolong, berhenti menyukaiku karena itu hanya akan menyakitimu." Pada akhirnya Seoah mendongak. Air mata itu mulai turun membasahi pipinya. Ia tersenyum, menghapus air matanya sendiri dan coba menguatkan hati. "Sejak kapan Oppa tahu?" tanya nya dengan suara serak. "Sudah sejak lama." Seoah tertawa lirih. Merasa malu sekaligus miris. Ia merasa malu karena ternyata lelaki yang ia sukai telah mengetahui perasaanya sejak lama, dan ia merasa miris karena apa yang terjadi padanya saat ini. "Maaf, ini semua salahku," kata si lelaki lirih. Seoah menggeleng. Ia menghapus air matanya sekali lagi dan menghela napas. "Ani. Ini bukan kesalahan Oppa, ini semua salahku. Harusnya aku sadar diri dan membuang jauh-jauh perasaan ku padamu. Tapi dengan tidak tahu dirinya aku justru merasa jika kamu juga menyambut perasaanku dengan segala perlakuan manismu itu." "Maafkan aku. Maaf jika selama ini perasaan ku membuatmu kesulitan. Mulai saat ini aku akan coba menghapusnya, aku akan coba menghapus semua perasaan ku pada Wonshik Oppa." Entah mengapa Wonshik merasa kesal mendengar perkataan Seoah yang akan coba melupakannya. Ia merasa tidak suka saat gadis itu menuruti apa yang ia katakan sebelumnya. "Aku permisi." Dan saat Seoah berbalik, tiba-tiba saja Wonshik menarik tangannya, menaruh tangannya yang lain di pinggang dan berkata. "Aku tidak peduli jika kau akan marah atau membenci ku sekalipun setelah ini. Anggap saja sebagai salam perpisahan atas perasaanmu padaku." Tanpa aba-aba, setelah menyelesaikan perkataannya Wonshik merapatkan tubuhnya pada Seoah dan mencium gadis itu dengan tiba-tiba. Mata Seoah terbelalak. Ia terkejut bukan main dengan apa yang dilakukan Wonshik sekarang. Perasaanya bergejolak. Otaknya berkata jika ini adalah kesalahan, tidak seharusnya ia membiarkan laki-laki itu menciumnya. Tapi tubuhnya seolah berkhianat. Ia tidak memberontak ataupun membalas perlakuan Wonshik. Seoah hanya bisa diam mematung bahkan hingga pria itu melepaskan tautan bibir mereka dan mengusap bibir bawah Seoah dengan ibu jarinya. "Terima kasih sudah menyukaiku sejauh ini." *** Apa yang terjadi sebenarnya bukan seperti apa yang dipikirkan. Seoah lebih dulu bertemu dan menyukai Wonshik ketimbang sang kakak, Yoon Seoyeoon. Keduanya bertemu tidak sengaja di pameran buku setahun yang lalu. Saat itu Seoah yang memang seorang penulis tengah mengadakan acara jumpa fans yang memang jadi salah satu bagian acara dari pameran buku tersebut. Ia yang kebetulan tengah menandatangani buku milik Wonshik mengobrol soal beberapa hal dengan pria yang rupanya memiliki banyak ketertarikan yang sama dengan dirinya itu. Mereka sama-sama menyukai sesuatu yang berbau fantasi, sama-sama menyukai kucing dan juga buku. Tanpa terasa keduanya menjadi kian dekat dari waktu ke waktu. Bahkan Wonshik juga telah mengenal keluarga Yoon dengan baik. Dan semenjak itulah perasaan Seoah mulai tumbuh dan terus tumbuh dari waktu ke waktu. Sampai pada suatu hari, Seoah yang saat itu baru saja kembali dari Universitas mendapati Wonshik ada di rumahnya dengan pakaian rapi juga seikat bunga di tangan. "Oppa? Apa yang Oppa lakukan di sini?" tanya Seoah bingung. "Oh, hai. Kau sudah kembali," sahutnya sambil tersenyum. Senyuman yang selalu membuat Seoah jatuh kian dalam akan pesonanya. "Eung. Apa yang Oppa lakukan di sini?" tanya Seoah lagi. "Aku ingin bertemu dengan Seoyeoon." "Unnie? Memangnya kenapa?" "Wonshik akan melamar Seoyeoon hari ini, kau sebaiknya membantu Wonshik agar acaranya berjalan lancar." Sahutan sang Ibu yang baru saja kembali dari dapur itu bagaikan petir di siang bolong. Seoah terdiam dengan rasa terkejutnya. "Apa? Oppa akan melamar Unnie?" tanya Seoah terbata. Wonshik mengangguk dengan senyum tipis. Pria itu terlihat malu-malu. Seoah kembali diam. Ia tidak tahu jika selama ini Wonshik menyukai Seoyeoon, karena selama ini mereka tidak terlihat dekat. "Aku pulang!" Semua orang menoleh dengan serempak saat orang yang baru saja dibicarakan datang. Gadis dengan rok di atas lutut juga jas berwarna coklat yang membalut tubuhnya itu berjalan ke arah semua orang berada. "Wahhh, Wonshik. Kau rapi sekali dan membawa bunga. Apa kau akan mengajak Seoah date?" tanya nya antusias. Wonshik tidak lantas menjawab. Ia tersenyum sebelum kemudian berlutut di hadapan gadis itu. "Yoon Seoyeoon. Mungkin aku bukan lelaki sempurna, tapi ku harap dengan kehadiranmu di hidupku nantinya bisa membuat cerita kita menjadi sempurna. So, will you marry me?" Bukan hanya Seoyeoon yang terkejut saat itu. Tapi juga Seoah. Sebelumnya ia masih berusaha menyangkal jika apa yang ia dengar adalah salah. Tapi apa yang ia lihat sekarang benar-benar membuatnya tersadar. Hati Seoah kian remuk, perasaannya hancur seperti debu saat Seoyeoon dengan mata berkaca menganggukkan kepalanya. Cincin yang sebelumnya dibawa Wonshik kini telah tersemat apik pada jari manisnya. Dan bersamaan dengan itu perasaan Seoah dipaksa untuk kandas saat itu juga.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
12.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.2K
bc

My Secret Little Wife

read
95.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook