"Sekretaris Alena bertanya, ya, saya sedang apa?" tanya Arvin yang membuat Alena menganggukkan kepala. "Iya, asisten Arvin mau apa? Manjat, ya?" tanya Alena dan dijawab dengan Arvin juga menganggukkan kepala. Alena mendengus kesal, bisa-bisanya pria ini mau manjat pacarnya. Sedangkan, dia mau buka pintu tapi asisten Arvin malah ingin manjat. Arvin segera menurunkan kakinya dan dia menggaruk kepala. Dia malu melihat Alena mengatakan itu. Mereka berdua, akhirnya keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil. Alena, melihat ke arah belakang terlihat CEO muda sedang meracau, dia marah, sedih, nangis dan terkadang tertawa. Arvin ikut sedih melihat CEO nya, putus cinta walaupun usia sang CEO masih terbilang jauh lebih muda dari dirinya, tetap saja Arvin ikut merasakan apa yang dirasakan ol

