Briana akhirnya tiba di sebuah restoran Jepang. Seorang pelayan menuntunnya menuju sebuah kamar pribadi. Di dalam, Zeke Aldamar, kakak tertua Briana, telah duduk menunggunya dengan senyum lebar. "Akhirnya, kita bisa bertemu lagi, adikku sayang." Briana menghela napas berat, menatapnya lesu. "Lain kali, jika ingin membuat janji, lakukan lebih awal. Malam ini, aku harus kembali ke mansion utama keluarga Hartono dan bertemu dengan mereka untuk rapat." Zeke mengangkat sebelah alisnya main-main. "Masih tergila-gila sebagai istri yang bucin?” Briana melakukan gerakan ingin muntah, lalu duduk di salah satu kursi kosong yang berhadapan dengannya. "Jangan menggodaku seperti itu. Aku malah segera ingin bercerai darinya." "Lalu, apa yang membuatmu terus menundanya? Apakah karena gosip yang baru

