Karena malas berdebat dengan ibu mertuanya, Briana hanya membiarkannya melakukan apa saja yang berusaha menyenangkannya siang ini. Setelah puas melihat Amara makan siang bersamanya, Briana lalu berkata dengan penasaran, "Nyonya Hartono, bagaimana Anda bisa masuk ke tempat ini tanpa mendapat larangan sama sekali?" Amara Lionel yang sibuk membersihkan makanan di atas meja, berkata sambil tertawa senang, "Jangan bicara begitu! Panggil aku Ibu. Ayolah, hentikan permusuhan di antara kita berdua! Aku mengakui kalau aku salah selama ini!” Dia menghentikan gerakan membersihkan barang-barang di atas meja, lalu meraih kedua pergelangan tangan Briana dan menggenggamnya erat. Tatapannya penuh dengan bujuk rayu yang sulit untuk ditolak. "Briana, dengar. Aku tahu kalau selama ini kamu berpikir aku a

