Saat kembali ke kantor, Briana mengerjakan pekerjaannya dengan pikiran yang sedang melayang. Dia terus memikirkan perkataan Raizen di kantin rumah sakit sebelumnya. Karena tekanan pria itu, dia tidak punya pilihan selain menyetujui syaratnya. Sayangnya, saat ini, Briana tidak memiliki rencana apa pun untuk menghadapi keluarga Hartono, khususnya untuk acara bulan madu tahun depan. Ketika pikirannya sedang rumit dengan banyak masalah, tiba-tiba saja ponselnya bergetar. Dia melihat sebuah nomor asing dan membuka pesan yang dikirimkan ke aplikasi perpesanan. Briana mengernyitkan kening dengan tatapan keheranan. "Amara Lionel?” ucapnya berbisik ketika membuka profil orang tersebut. Selama menjadi menantu di keluarga Hartono, Briana hanya mendapatkan nomor kontak suaminya dan ayah mertu

