Bab 172 Syarat Raizen

1204 Words

Keesokan harinya, Briana akhirnya datang mengunjungi Liara dan dua karyawan yang mabuk semalam di rumah sakit. "Aduh! Kepalaku sangat pusing," keluh Liara dengan suara manja di atas ranjang pasien. Mereka berada di sebuah bangsal berisi enam ranjang dalam satu ruangan. Briana melipat tangan di dadanya dan menatap Liara main-main. "Lain kali, kalau kamu mendapatkan makanan, jangan langsung dimakan begitu saja. Tanya dulu apakah itu sudah benar atau tidak?" Liara terkekeh sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Mau bagaimana lagi? Soalnya, tampilannya sangat enak. Bagaimana aku tidak ingin mencobanya?" Dua karyawan yang ada di ranjang sebelah hanya menaikkan jempol jari mereka ke udara, mendukungnya dalam diam. Mereka berdua tersenyum lebar dengan wajah bodoh yang dibuat-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD