Bab 145 Kematian Pembunuh Berantai

1952 Words

Wajah Gael menggelap suram, sangat dingin. “Kenapa tidak mengetuk pintu dulu?” Reiki salah tingkah sesaat, keringat gelisah mendengar pertanyaan dinginnya. “Sa-saya sudah mengetuk beberapa kali, Pak CEO. Tapi, sepertinya Anda tidak mendengarnya sama sekali.” Gael diam sejenak, lalu berdeham canggung dengan wajah sok serius. “Ada apa?” Sebelum Reiki sempat membalasnya, wajahnya tiba-tiba menjadi panik! “Pak CEO? A-Anda terluka?” Sebelah kening Gael naik dengan wajah kebingungan. “Terluka? Terluka apa?” “I-itu? Tangan Anda...?” balas Reiki sambil menunjuk tangan Gael yang terlihat berdarah. Gael dengan wajah bodoh mengikuti arah pandangnya. Syok! Suami Briana tertegun kaget dalam diam! Kegelapan menjatuhi pandangannya dengan kesuraman luar biasa. “Apakah saya perlu memanggil dok

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD