INAD 9

1293 Words

"Aku ingin jadi kuat Val!" Val memijit keningnya frustasi. Matanya memandang Qian yang menatapnya dengan tatapan berapi yang dicampur tatapan memelasnya. Entah apa yang terjadi saat Val meninggalkannya bekerja tadi, namun kini, anak di hapannya bersikeras ingin kuat agar mampu menjadi Luna yang baik, katanya. "Tidak perlu Bocah. Kamu pikir pack ini selemah itu sampai harus melatih bocah lugu sepertimu?" Qian mencebik. Sejak kapan anak itu mulai manja padanya? Setahu Val, sampai kemarin, Qian masih tampak canggung bersamanya. "Aku ingin kuat! Aku ingin berlatih agar aku kuat! Hiks, aku tidak ingin selalu lemah begini..." Nah kan, Qian malah menangis. Inilah yang menyebabkan Val benci sekali dengan anak kecil. Mereka berisik, pemaksa, dan yang utama... Cengeng sekali. "Bukankah sudah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD