INAD 16

1164 Words

"Val....." Qian memandang tidak rela pada Val kali ini. Bibirnya merajuk. Tangan kecilnya terus saja menahan ujung jas Val yang masih pada keputusannya. "Kau pasti ingin bertemu ayahmu kan? Pergilah. Aku akan menjemputmu nanti." Val mengusap kepala Qian gemas. Puas melihat ekspresi anak itu yang terlihat menikmati sentuhannya sambil memejamkan mata. Bibir pinknya masih sedikit mengerucut. Membuat wajahnya berkali lipat lebih imut di mata Val. Sebenarnya Qian senang dia akan pulang ke tempat dia dilahirkan. Bertemu papanya, melihat kenangan masa kecilnya dan menceritakan banyak hal. Bohong jika dia tidak mau itu. Tapi di sisi lain Qian khawatir. Bahkan pandangan waspada anggota Silver Moon Pack sudah menjelaskan segalanya. Mereka tidak melakukan apapun jelas karena Val berada di sampin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD