Aston berlari dengan kecepatan penuh menuju kelas Hera dan Jake. Hidungnya memerah, dia terus saja menangis sepanjang jalan. Robek di bibirnya dia abaikan. Dia lebih khawatir pada keadaan teman manisnya sekarang. Aston tahu benar betapa kejamnya Pamela jika sudah berurusan tentang Jake. Aston pernah mengalaminya. Dia bahkan sempat dirawat di rumah sakit bahkan setelah diselamatkan oleh Jake. Sekarang bagaimana nasib Qian? Anak itu naif, menurut Aston. Terlalu murni untuk menerima perlakuan sekejam itu. BRAK "JA-HAH JAKE!" Keadaan kelas F menjadi hening saat seorang lelaki manis menggebrak pintu kelas mereka. Wajahnya penuh air mata, dan Jake tahu pasti ada sesuatu yang salah dengan matenya. "QI,QIAN-" Tidak perlu mendengar penjelasan lebih lanjut, Jake tahu apa yang sedang terjadi.

