Part 3

1756 Words
Sementara itu Keisha saat ini ini memilih untuk menunduk dari pada harus berhadapan dengan dua kakak anggota OSIS ini. Namun kemudian ia di tanyain oleh Adam. "Kamu tadi kenapa bisa di hukum sama Elang?" tanya Adam membuat Keisha terkejut. "Eh iya kak. Tadi saya ngobrol sama Elang kak" ujar Keisha. "Apa kamu tadi udah di kasih tau rules nya sama kakak pemandu kedisiplinan?" tanya Adam lagi membuat Keisha lagi lagi teringat akan rules yang menyebalkan itu. "Saya sama Elang tadinya di kasih tau kak. Tapi setelah kami tadi tanya sama kakak kelas dua belas mereka ngasih tau rules nya kalo ga boleh nanya sama kalo ga berhasil nanti bakalan dapet hukuman" ujar Keisha menjelaskan. "Terus apa lagi yang pengen kamu tau tentang rules itu?" tanya Adam. "Kalo boleh tau nih ya kak. Maksudnya target itu apa sih kak? Dari tadi tiap saya sama Elang nanya- nanya ke kakak kelas gitu pasti mereka pas awal bilang 'oh mereka targetnya' gitu kak. Saya kan jadi bingung kak. Ga mudeng apa- apa" ujar Keisha. "Nanti juga kamu tau. Sekarang yang perlu kamu sama Elang lakuin itu cari 8 tanda tangan Kakak OSIS lagi. Biar kalian berdua selamat dari hukuman itu" ujar Adam. "Eh tapi kak Kak Geri belum tanda tangan kak" ujar Keisha. "Ger, tanda tangan gih sekarang" ujar Adam meminta kepada Geri. "Lah minuman gua aja belum dateng Dam, ngapain gua harus tanda tangan coba. Ntar lah kalo minuman gua udah bener- bener dateng" ujar Geri. Kemudian setelah Geri mengucapkan kata itu, Elang datang degan nafas yang tergolong engah- engah sembari memberikan milo yang di pesan oleh Geri. "Kak Geri, ini milo nya yang kakak pesan kak" ujar Elang masih dengan nafas yang tidak beraturan karena tadi ia berlari sangat kencang sekali. "Nah kalo gini kan gua udah bisa tanda tangan. Mana sini bukunya" ujar Geri yang membuat Keisha pun memberikan bukunya kepada Geri. Setelah itu Keisha mengecek Elang sembari melihat wajah Elang. "Lo ga papa kan Lang?" tanya Keisha sembari memberikan tisu kepada Elang. "Ehm. Ini udah tanda tangannya. Kalian gerak cepet sana. Ini udah tiga puluh menit semenjak kalian pergi dari GOR 45 kan? Itu artinya waktu kalian tinggal satu jam setengah lagi. Gih cari kakak OSIS yang lain" ujar Geri. "Iya kak makasih ya kak udah mau tanda tangan. Permisi kak" ujar Keisha yang membuat Adam tertawa. "Lucu juga" ujar Adam sembari tertawa membuat Geri menatap ke arahnya. "Lo suka sama Keisha?" tanya Geri. "Maybe yes, maybe no. Gua ga tau at least sampai saat ini" ujar Adam. Sementara saat ini, Keisha dan Elang berada di dekat lapangan basket indoor. Mereka masih mencari- cari keberadaan kakak OSIS yang memakai pita biru di lengannya. Tadi saat mereka akan keluar dari ruang OSIS 45, Tiba- tiba Adam memberi clue untuk mereka berdua agar lebih cepat menemukan anggota OSIS 45. "Pita biru. Kalo kalian liat ada siswa di lengannya ada pita biru, dia anggota OSIS. Semoga kalian beruntung" ujar Adam tadi. "Makasih kak Adam infonya membantu banget" ujar Keisha. Dan karena clue itu lah mereka ada di lapangan basket indoor ini, karena tadi mereka melihat ada kakak kelas yang menggunakan pita biru di lengannya. Sewaktu mereka berdua sudah masuk ke dalam lapangan basket indoor ternyata banyak sekali siswa yang ada di sana. Mereka pun kebingungan untuk mencarinya. "Duh gimana nih Lang, banyak banget kakak kelasnya" ujar Keisha. "Lo tenang aja Kei, kita pasti bisa nemuin nya kok Key" ujar Elang menenangkan. Mereka pun mencoba mencari- cari lagi. Keisha hanya mengikuti Elang berjalan. Karena sedari tadi banyak sekali kakak kelas yang melihat ke arah mereka berdua. Namun tak lama kemudian, terjadi keributan di dekat Keisha, sementara Elang sudah berada di depan. Di samping Keisha ada kakak tingkat yang sedang bertengkar dan salah satu kakak tingkat itu pun jatuh ke dekat Keisha. Dengan reflek Keisha pun jongkok dan membantu kakak kelas yang jatuh tersebut. "Minggir loh heh siswa baru, masih siwa baru juga. Jangan ikut campur urusan gua sama dia" ujar cowok yang tadi memukul itu. Namun Keisha masih keukuh di sana. Ia pun melihat apakah kakak kelas yang jatuh ini ada luka berat atau tidak. Dan ternyata tidak. Namun, kakak kelas yang tadi memukul itu sudah hilang kesabarannya dan berganti akan memukul Keisha. Keisha pun sudah pasrah dan hanya menutup matanya. Ia pun heran karena tidak merasakan apa- apa. Kenapa ini? Kok ga sakit? Kok gua ga ngerasa di pukul ya? Batin Keisha bertanya- tanya. Keisha pun membuka matanya dan ternyata di depannya Elang sudah melindunginya. "Minggir lo. Gua ga ada urusan sama lo" ujar Kakak Kelas tersebut. "Maaf kak ini jadi urusan saya karena yang mau kakak pukul itu teman saya dia datang ke sini sama saya kak. Lagian juga kalo kakak cowok kakak ga mungkin kan mukul dia, secara dia ini cewek kak" ujar Elang kepada Kakak Kelas itu yang sepertinya semakin membuat kakak kelas itu emosinya semakin naik. "Kalo gitu lo aja gimana yang gua pukul?" ujar Kakak kelas itu. Namun sebelum ia melakukannya ada satu kakak kelas yang menolong Elang dan Keisha. "Tur, udah lah. Malu lah lo lawan sama adek kelas" ujar Kakak Kelas yang menolong Elang dan Keisha tersebut. "Ck, awas ya lo berdua. Kalo bukan gara gara Nico dah habis lo berdua" ujar Kakak kelas tersebut lalu pergi meninggalkan lapangan basket indoor. Sementara itu kakak kelas bernama Nico itu langsung meminta teman temannya untuk menolong siswa yang tadi di pukul. Keisha dan Elang pun mengucapkan terimakasih kepada Nico. Namun mereka malah menemukan apa yang mereka cari. "Makasih ya kak Nico udah nolongin saya sama Elang. Ehhhh ketemuuu" ujar Luna yang awalnya berterimakasih lalu melihat di lengan Kak Nico ada pita warna biru. "Apanya Keisha yang ketemu?" tanya Elang. "Pita biru, kak Nico. Perkenalkan saya Keisha dan ini teman saya Elang. Kami berdua di hukum di suruh untuk mencari tanda tangan 10 anggota OSIS 45, apa kami boleh minta tanda tangan kak Nico?" tanya Keisha. "Boleh. Sini mana bukunya? Tapi kalian dapet info pita biru dari siapa?" tanya Nico penasaran karena siapa pun orang yang memeberi info mengenai pita biru itu berarti orang itu sangat ingin Elang dan Keisha tidak mendapat hukuman. "Tadi kami dapat info dari Kak Adam kak. Sebelum ini, kami tadi ke ruang OSIS 45. Terus pas mau pergi, Kak Adam bilang tentang pita biru itu" ujar Elang yang tentunya membuat Nico menjadi berpikir, untuk apa Adam memberitahu Elang dan Keisha mengenai pita biru itu? "Oh gitu. Ya udah ya. Ini tanda tangannya ya. Semoga kalian berhasil buta dapetin 7 tanda tangan lainnya. Semangat" ujar Nico. "Iya kak makasih ya kak. Kami pergi dulu kak" ujar Elang. Setelah Elang dan Keisha pergi, Nico masih memikirkan tentang keputusan Adam itu. Atau jangan jangan Adam suka sama Keisha? Batin Nico bertanya-tanya. Elang dan Keisha pun keluar dari lapangan basket indoor. Saat ini mereka sedang berpikir akan kemana mereka. Karena waktu mereka tinggal satu jam untuk mendapatkan semua tanda tangan itu. "Kemana lagi ya Lang mesti nyarinya. Baru dapet 3 tanda tangan lagi" ujar Keisha. "Iya Kei, gua kira tadi tuh gampang nyari tanda tangannya. Ternyata susah banget ya Kei. Makanya tadi kakak kelas yang di awal tadi bilang kalo kita ga bakalan bisa dalam waktu 2 jam" ujar Elang sembari mengingat kata- kata Kakak kelas tadi. "Apa kita nyerah aja Lang? Gua udah capek juga Lang" ujar Keisha. "Kalo kita coba setengah jam lagi gimana Kei? Kalo selama setengah jam ini kita ga bisa nyari 3 tanda tangan kita udahin aja pencariannya" ujar Elang. "Boleh deh Lang. Ayuk kita kemana lagi Lang?" tanya Keisha. "Kita jalan dulu aja yuk Keisha, kali aja nanti kita dapat kerang ajaib yang bisa kita tanya tanyain gitu kayak di SpongeBob" ujar Elang. "Ya ampun Lang, lo tuh Spongebob addict banget ya ngakak gua tuh" ujar Keisha. Mereka pun berjalan lagi, dan mereka menemukan ruang musik. Di dalamnya hanya terdapat beberapa orang saja. Namun ada satu orang yang memakai pita biru. "Permisi kak, saya Elang dan ini teman saya Keisha. Kami di hukum buat nyari 10 tanda tangan Kakak OSIS. Kami mau minta tanda tangannya Kak Della" ujar Elang. "Tau dari mana kalo gua ini OSIS?" tanya Della kepada Keisha dan Elang. "Kami tau dari pita biru yang ada di lengan kakak" ujar Keisha membuat mereka semua terkejut karena Keisha dan Elang bisa mengetahui soal pita biru. "Tau dari mana kalian soal pita biru?" tanya Della lagi dengan penasaran. "Kami tau dari Kak Adam kak" ujar Elang membuat mereka semua semakin terkejut. "Kalian berdua beliin gua air putih dulu di kantin. Harus berdua ya. Ini uangnya" ujar Della. Setelah Elang dan Keisha pergi, Della pun berbicara kepada teman- temannya. "Mereka beneran targetnya taun ini kan? Kenapa Adam ngasih tau mereka tentang pita biru?" tanya Della kepada teman- temannya. "Jangan- jangan Adam mau mereka menangin permainan kali ini Dell, supaya mereka ga dapet hukuman itu? Tapi buat apa ya?" tanya Riri penasaran. "Ga salah lagi sih ini. Adam pasti suka sama tuh cewek" ujar Gea. "Adam suka sama itu cewek? Wow. Menarik juga permainan tahun ini" ujar Della. "Adam? Suka sama itu cewek? Tapi bukannya Adam itu masih punya hubungan sana anak SMA BISA ya? Emangnya mereka dah putus?" tanya Riri. "Lah lo tau dari mana berita s****h kayak gitu? Adam itu ga pernah pacaran tau sejak masuk SMA itu" ujar Della sembari menjelaskan kepada mereka. Tak lama kemudian Keisha dan Elang pun akhirnya sampai di ruang musik dengan membawa dua botol air mineral sesuai dengan permintaan dari Della. "Ini kak air mineralnya kak sekarang kita udah boleh dapetin tanda tangan kakak atau belum?" tanya Elang kepada Della setelah ia memberikan air mineral itu. "Oh tentu boleh, mana buku kalian?" tanya Della kepada Keisha dan Elang. "Ini kak buku kamu kak" ujar Keisha sembari memberikan bukunya dan buku Elang. "Udah gua tanda tangani ya. Kalian harus gercep, waktu kalian cuman tinggal lima puluh menit lagi dan kalian baru dapet 4 tanda tangan doang. Kalo kata gua sih mending kalian siap siap aja buat hukuman yang akan kalian terima" ujar Della. "Tenang, hukumannya sampai saat ini sih bisa bikin bahagia orang yang ngejalaninya, ya walaupun sesaat lah ya" ujar Gea menambahi. "Iya kak makasih ya kak. Kami berdua pamit dulu ya kak. Permisi" ujar Keisha. "Liat deh mereka berdua tuh cocok banget ga sih. Mereka pasti jadi couple goals deh" ujar Riri kepada Della, Gea, dan yang lainnya setelah kepergian Elang dan Keisha. "Masih ada waktu buat mereka dapetin 6 tanda tangan yang lainnya" ujar Della. "Bener juga sih apa yang lo bilang Dell. Secara mereka berdua kan udah tahu tentang pita biru yang khusus buat OSIS 45 itu dari Adam" ujar Gea.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD