Part 2

2035 Words
Setelah beberapa sambutan dan amanat di lewati, saat ini acara pun sepenuhnya di kembalikan kepada OSIS. Kepala Sekolah SMA 45, Wakil Kepala Sekolah SMA 45 dan jajarannya pun sudah meninggalkan GOR 45. Saat ini sepenuhnya acara di pimpin oleh Ketua Osis SMA 45. Ketua OSIS SMA 45 pun maju ke mimbar untuk menyampaikan satu dua buah kata. Saat ia maju ke depan, hampir semua cewek menjerit kesenangan karena mereka memiliki Ketua OSIS yang sangat tampan sekali. Padahal tadi Adam, Ketua OSIS SMA 45 juga sudah maju untuk mengatakan sesuatu. Namun mungkin karena tadi sangat ramai, jadi sekarang mereka pun baru ngeh jika Ketua OSIS SMA 45 sangat tampan. Banyak kata pujian yang di berikan oleh murid baru SMA 45 kepada Adam. Apa lagi para cewek yang sangat senang sekali melihat wajah tampan dari Adam. Namun sampai saat ini Keisha masih biasa aja, baginya Elang lebih dari pada Adam. Elang yang duduk di dekat Keisha pun mengrenyitkan dahinya. Ia bingung kenapa di saat banyak cewek- cewek lain memberi pujian kepada Adam, namun Keisha biasa saja. Malah Keisha terkesan sangat biasa ketika melihat Adam. Elang pun penasaran sekali. "Kei, lo kok ga kayak cewek-cewek lain sih? Kenapa ga neriakin nama Kak Adam?" tanya Elang dengan penasaran. "Ya ga papa dong Lang, emang semuanya harus neriakin nama Kak Adam?" tanya Keisha kepada Elang. "Ya ga gitu juga sih Kei, tapi aneh aja gitu. Atau lo lagi sariawan ya? Atau gua tau nih. Pasti lo nangkepnya gua lebih ganteng kan dari Kak Adam. Emang kok Kei kalo kebenaran itu harus di tegakkan. Selamat ya Kei mata lo ga rusak kayak mereka. Wakakakak" ujar Elang. Iya Lang, bagi gua lo yang paling menarik mata. Batin Keisha. "Haduhh pusing gua lama lama ngobrol sama lo Lang, lo over pede banget sumpah" ujar Keisha dengan memegang kepalanya tanda ia pusing. "Iya Kei, gua tau kok Kei. Gua tau kalo gua itu over handsome nya. Makasih loh ya Kei gua jadi seneng gini loh" ujar Elang. "Astaga Lang, tobat Lang. Bapak kamu liat ini Lang" ujar Keisha. "Anjirrr gua jadi inget yang di Q n A nya Keanu kan itu bhahah" ujar Elang. Kemudian mereka berhenti mengobrol karena intruksi dari Ketua OSIS. "Tenang semua. SMA 45 saya harap tenang. Jangan bikin kegaduhan atau kalian semua akan saya hukum tanpa terkecuali" ujar Adam yang berhasil membuat suaranya yang awalnya sangat ramai itu pun menjadi tenang. "Baik semua, terimakasih atas perhatiannya hingga acara dapat berlangsung lagi. Perkenalkan nama saya Adam Wijaya Ketua OSIS SMA 45. Di sini saya akan menyampaikan beberapa kata dan akan memulai secara resmi ospek SMA 45" ujar Adam yang langsung menyampaikan beberapa kata. Setelah itu ia pun membuka secara resmi acara MOS (Masa Orientasi Sekolah) di SMA 45 ini di iringi dengan tepuk tangan dari siswa baru SMA 45. "Demikian yang dapat saya sampaikan selalu Ketua OSIS SMA 45, semoga dalam MOS kali ini akan berjalan dengan lancar. Selanjutnya acara akan saya limpahkan kepada panitia MOS SMA 45" ujar Adam yang langsung turun dari mimbar. Saat Adam turun dari mimbar banyak sekali tepuk tangan dan lagi-lagi teriakan pujian itu terdengar dari siswa baru SMA 45. "Tuh Keisha lo yakin apa ga nge fans atau ga neriakin Kak Adam?" tanya Elang. "Ga lah Lang ngapain juga wkwkw ga ada faedahnya" ujar Keisha. Tanpa sadar sedari tadi ada pemandu kedisiplinan yang melihat mereka berdua berbicara. Pemandu kedisiplinan tersebut menjadikan mereka berdua target. "Kalian berdua kenapa malah ngobrol? Maju kalian berdua ke depan. Sekarang" ujar Kakak pemandu kedisiplinan tersebut dengan galak membuat Keisha ketakutan sementara Elang masih biasa saja. "Ayo Kei, ga papa ada gua kok. Kalo ntar mereka kenapa napa ada gua" ujar Elang. "Lah emang lo bisa ngapain Lang? Lo bisa ngelawan mereka semua gitu Lang?" tanya Keisha sembari mereka berdua maju ke depan. "Ya engga sih Kei heheheh. Mana berani lah gua" ujar Elang. "Lah terus kalo kayak gini ngapain kita maju Lang. Lo mah PHP in gua ya. Tadi bilangnya suruh tenang tapi sekarang malah nakutin" ujar Keisha. "Ya mon maap nih Kei. Tapi ga papa. Ntar kalo di salah-salahin biar gua aja. Ga papa Kei" ujar Elang dan tak sadar mereka berdua sudah berada di depan. "Semuanya diam. Diam semua" teriak Kakak Pemandu Kedisiplinan di depan. "Kalian berdua hadap ke depan, hadap ke temen-temen kalian" ujar Kakak Pemandu Kedisiplinan yang membuat Keisha dan Elang pun maju berbalik ke arah teman-temannya. Membuat teman-temannya terkejut karena Keisha dan Elang yang tadi mereka 'cie cie' kan sekarang ada di depan dengan pemandu kedisiplinan. "Untuk kalian semuanya dua siswa baru yang ada di depan kalian ini adalah contoh siswa yang tidak mendengarkan orang berbicara di depan. Karena sedari tadi kami melihat mereka berdua hanya berbicara sendiri" ujar Pemandu Kedisiplinan itu. "Untuk itu, kami akan memberikan hukuman kepada kedua siswa ini untuk meminta 10 tanda tangan dari OSIS yang tidak ada di GOR ini dan wajib ada tanda tangan dari Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS. Waktu kalian 2 jam, sampai acara di GOR 45 selesai. Kalian boleh mulai dari sekarang" ujar Pemandu Kedisiplinan tersebut. Elang dan Keisha pun keluar dari GOR 45. Mereka berdua sama-sama memikirkan waktu yang lama untuk meminta tanda tangan 10 anggota OSIS saja. Mereka pun langsung mencari target pertama yaitu, Adam. Si Ketua OSIS SMA 45. "Kenapa sih cuman kita aja yang di kayak giniin Lang, padahal kan tadi banyak juga yang lebih ramai dari kita Lang. Aneh deh" ujar Keisha. "Ga papa mungkin Kakak Pemandu Kedisiplinan milih kita karena kita tuh cans dan gans yang pastinya Kei wkwkwk" ujar Elang. "Hahaha iya iya tapi makasih loh ya Lang udah bilang gua Cans wkwkw" ujar Keisha. "Dah lah kita cari aja yok kemana nih ya kita nyarinya. Kok gua jadi bingung sih" ujar Elang sewaktu mereka sampai di dekat lapangan basket. Karena jujur saja mereka belum tau di mana letak ruang OSIS dan mereka berdua juga belum tau di mana biasanya para anggota OSIS berkumpul di sekolah ini. SMA 45 ini sangat luas, saat ini mereka sedang berada di dekat lapangan basket yang di masing-masing sisinya ada beberapa ruang kelas untuk siswa kelas 12. Mereka berdua pun merasa aneh karena kakak-kakak kelas itu memakai baju putih abu-abu dan mereka berdua memakai putih biru. "Gimana nih Lang, gua ga tau nih harus kemana" ujar Keisha kepada Elang. "Gini aja deh. Kita nanya sama kakak kelas yang ada di sana aja lah ya" ujar Elang. Keisha pun tentunya setuju dengan Elang, karena memang tak ada jalan lainnya untuk saat ini. Mereka pun berjalan menuju anak kelas yang sedang nongkrong di depan kelas mereka. Mayoritas kakak kelas yang nongkrong itu adalah laki-laki. "Permisi kak, maaf menganggu waktunya kakak sebentar. Saya Elang kak dan ini teman saya Keisha. Saya dan teman saya baru dapet hukuman nih kak buat nyari 10 tanda tangan OSIS di SMA 45, nah kami mau nanya kak kira- kira ruang OSIS di mana ya kak? Sama Kakak OSIS biasanya pada kumpul di mana ya kak?" tanya Elang. Kakak kelas tersebut hanya senyum-senyum saja di tanya oleh Elang. Hal itu membuat Elang dan Keisha bingung, lalu ada kakak kelas cewek yang membalas mereka. "Gini ya Elang, Keisha. Tadi kalian di hukum sama pemandu kedisiplinan ya? Nah kalian udah tanya dulu atau belum rules nya apa buat nyari tanda tangan OSIS ini?" tanya Kakak cewek itu yang di name tagnya bernama Maya. "Kami tadi belum nanya kak, karena kami cuman di kasih waktu 2 jam aja buat nyari" ujar Keisha menjawab pertanyaan Maya. "Wahh sinting tuh mereka buat aturan baru, yang dulu aja seharian nyari gagal. Lha ini cuman 2 jam aja. Alamat jadian nih bocah berdua" ujar Kakak Kelas Cowok yang name tagnya bernama Arga. Tentunya perkataan dari Arga itu membuat Keisha dan Elang menjadi kebingungan. "Maksudnya apa ya kak?" tanya Keisha dengan bingung. "Ga, lo jangan asal jiplak gitu woy. Kalo kalian belum tau kakak kasih tau ya. Jadi kalian harus nyari 10 Kakak OSIS itu tanpa tanya sama siapa pun. Jadi kalian pure nyari sendiri. Nah kalo ga ketemu 10 tanda tangan, kalian harus jalani hukuman dari Kakak OSIS SMA 45 dan itu terjadi selama MOS berlangsung" ujar Maya. "Kalo boleh tau, hukumannya apa ya kak?" tanya Keisha. "Kalian juga nanti bakalan tahu kok. Karena gua yakin kalian pasti ga akan dapetin 10 tanda tangan OSIS itu. Hati- hati aja ya sama mereka. Kalau pun nanti kalian ga berhasil, jalanin hukumannya jangan pakai hati" ujar Arga. "Oke kak, kami pasti dapet kok kak tanda tangannya itu kak" ujar Elang yakin. "Iya semangat ya kalian berdua" ujar Maya. Elang dan Keisha pun meninggalkan mereka untuk berjalan menuju kemana pun asal masih di daerah SMA 45 untuk mencari anggota OSIS 45. "Mereka ga tau aja kalo yang bakalan mereka hadepin itu OSIS SMA 45 yang liciknya kebangetan kalo lagi ngadain permainan kayak gini. Tapi hebat juga mereka milih target, gua denger sih dari tadi mereka berdua udah jadi bahan 'cie cie' an anak- anak. Dan mereka juga sekelas" ujar Maya. "Emang kali ini kelas mana May yang jadi targetnya?" tanya Wibi. "Again and again, 10 IPS 2. Sampe sekarang gua ga tau kenapa mereka selalu makek kelas 10 IPS 2 buat game ini" ujar Maya. "Apa alasan mereka makek 10 IPS 2 karena dari dulu ga ada yang putus setelah permainan ini? Dan bahkan ada yang sampe lulus masih pacaran?" tanya Arga. "Ya gua sih ga tau, tapi itu bener- bener permainan konyol sih" ujar Maya. "Seru tau May, lo tau sendiri kan apa yang harus di lakuin mereka pas MOS kalo mereka gagal nyari tanda tangan OSIS 45?" tanya Arga. "I know Ga, i know it so well. But i think, hati itu bukan tempatnya buat main- main. Kalo lo nyoba main- main di sana lo yang bakalan di permainin sama hati lo sendiri" ujar Maya. Kemudian pembicaraan mereka pun berakhir ketika ada guru yang menyuruh mereka untuk masuk ke kelas mereka. Sementara itu saat ini Keisha dan Elang masih mencari-cari keberadaan OSIS 45. "Kenapa ya Lang kok mereka tadi ga bilang rulesnya dulu. Kita malah tau dari kakak yang bukan OSIS. Dan mereka tadi kok bilang kayak gitu sih" ujar Keisha. "Dah lah Na, ga papa kita masih punya waktu 1 jam 45 menit kan. Kita gunain waktu ini semaksimal mungkin. Okay? Yang harus kita cari pertama kali adalah ruang OSIS" ujar Elang. Mereka berdua pun kembali berjalan dan akhirnya di dekat Ruang Kepala Sekolah akhir nya mereka menemukan ruang OSIS 45. Mereka pun masuk ke dalamnya dengan terlebih dahulu mengetuk pintunya. Mereka berharap di dalam sana ada banyak anggota OSIS. Namun saat mereka masuk ke dalam, harapan mereka sirna. Di dalam hanya ada Adam, si Ketua OSIS dan satu orang anggota OSIS. Kemana perginya anggota OSIS yang lainnya? Pikir mereka. "Permisi kak, selamat pagi kak" ujar Elang dan Keisha bersamaan. "Iya pagi, ada apa ya?" tanya Kakak OSIS yang bersama dengan Kak Adam. "Saya Elang sama Keisha kak. Kami berdua di hukum buat nyari tanda tangan OSIS kak, boleh ga kami minta tanda tangan Kak Adam sama Kak Geri?" tanya Elang setelah melihat nama di name tag milik Geri. "Jadi mereka Dam targetnya?" tanya Geri kepada Adam membuat Elang dan Keisha menjadi kebingungan karena sedari tadi tiap Kakak kelas yang mereka tanyai pasti menyebut Keisha dan Elang ini adalah target. "Boleh, gua harus tanda tangan di mana?" tanya Adam kepada mereka berdua, tidak menghiraukan pertanyaan dari Geri. "Di sini ya kak, makasih loh kak Adam" ujar Keisha dengan senang. "Em, Kak Geri ga sekalian mau tanda tangan gitu?" tanya Keisha. "Gua mau tanda tangan sih, tapi ada syaratnya tuh gimana?" tanya Geri. "Apa kak syaratnya?" tanya Elang saat itu juga. "Gua kebetulan lagi haus nih, bisa minta tolong beliin gua milo dingin ga di koperasi?" tanya Geri kepada mereka berdua. Mereka kira mendapatkan tanda tangan Geri akan semudah mendapatkan tanda tangan Adam. Namun ternyata tidak. "Kalo saya doang yang beliin gimana kak? Biar Keisha di sini aja kak" ujar Elang. "Wow menarik, emangnya kenapa? Kok lo nyuruh Keisha di sini?" tanya Geri yang membuat Adam dan Keisha juga penasaran. "Keisha cewek kak, saya mau lari ke koperasi biar cepet dapet Milo. Boleh ya kak?" tanya Elang. "Oke deh boleh. Cepetan ya tapi" ujar Geri. "Lo di sini ya Kei, ini gua titip buku lo. Okay" ujar Elang. Elang pun berlari pergi ke Koperasi SMA 45.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD