Todo Esta Bien

Untuk menyemangati Penulis klik bintang dipojokan bawah , dan Follow akun penulis oldhaayunie?. PERINGATAN!: HAMPIR SEBAGIAN CERITA INI BERADEGAN 21+.DIMOHON UNTUK BIJAK DALAM MEMBACA DAN BERKOMENTAR. TERIMA KASIH Happy Reading Sierra Balma , gadis muda berdarah spanyol tengah menatap kearah peti yang tengah dibawa oleh keluarganya menuju keliang lahat. Pikirannya kosong hingga ia frustasi melihat ibu dan kedua adiknya menangis histeris. "Papa" panggil adik bungsunya, Salma yang melihat ayahnya masuk keliang lahat. Sontak air mata Sierra pun jatuh tak bisa di tahan lagi, melihat adiknya yang amat terpuruk dan terus memanggil ayahnya. Kali ini ia harus berjuang dan menyimpan segala keinginannya untuk membantu ibu nya. Hingga keinginan itu harus pupus kembali ketika ibunya berselingkuh selama ayahnya sakit dan menikah kembali yang hanya berjarak dua bulan kepergian ayahnya, jhon. Ia tak terima dan seketika ia menjadi pemberontak "aku tak peduli dengan mu b***h!" teriaknya pada Marta, ibunya. "Anak kurang ajar , tidak tahu diuntung!." "Aku akan kurang ajar ,jika kau tak memberi aku dan kedua adik ku rasa kecewa. Berselingkuh dan menikahi pria preman itu membuat ku ingin sekali melenyapkan mu!." "Pergi dari rumah ini!." Sierra tersenyum sinis mendengar ucapan mantan ibunya tersebut," seharusnya kau dan pria mu itu lah pergi.Ini adalah rumah ku dan kedua adik ku hasil kerja keras papa." "pria mati itu hanya memberi ku utang dan ini adalah rumah ku!." Sierra tak bisa berkata apa-apa lagi melihat kedua adiknya memberi kode dari belakang ibunya untuk menyudahi pertengkaran ini. "kau bisa memilikinya,namun suatu saat nanti aku akan membalas perbuatan mu!" ucapnya dengan nada penuh penekanan. Matanya melihat kursi kayu dan bergegas mengambilnya. "Aku sangat tidak puas dengan perkataan ku yang kurang pedas. Namun akan lebih sempurna jika-" ucapannya terhenti ketika ia melempar kursi itu tepat mengenai ibu nya. "Mati saja kau!." teriaknya lagi. setelah puas ,ia keluar dari rumah yang telah ia tempati delapan belas tahun itu. Tanpa menoleh dan terus berjalan yang tak tau arah. "kemana aku harus pergi?." tanyannya pada dirinya sendiri sambil menatap jalanan yang amat padat. Hingga seorang pria berjas datang menemuinya, " apakah kau tersesat ?." tanyanya menatap Sierra serius. Namun yang ditatap hanya mengangkat alis kirinya , tak ada rasa takut jika keadaanya seperti sekarang, pikirannya hanyalah uang dan uang. "Tidak, aku hanya ingin mencari tempat yang baru." jawab Sierra ,santai. "kau bisa ikut aku." "aku akan ikut jika ada uangnya." pria itu tersenyum kecil sambil mengulurkan tangan kanannya pada Sierra. tanpa rasa takut dan dengan percaya diri, Sierra menerima uluran tangan pria itu dengan memamerkan senyum nya. "aku akan mendapatkan uang kan?" tanya nya ketika kedua berjalan menuju sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari keberadaanya tadi. "tentu saja, asal kau mau menerima semua syarat-syaratnya." jawab pria itu sambil membukakan pintu mobil untuk Sierra.