Saat kami sedang menunggu makanan, dari arah pintu masuk, datanglah laki-laki dan perempuan, tepatnya sepasang kekasih, karena terlihat mereka berjalan berpelukan dan sangat mesra. Semakin mereka mendekat aku semakin yakin bahwa perempuan itu adalah Raisa, yang saat ini telah menjadi buronan kasus n*****a itu. "Lin, bukannya itu Raisa ya?" Kataku sambil menyikut lengan Linda yang tengah asyik bermain handphone. Linda pun langsung menoleh dan melihat ke arah yang sama denganku. "Eh, iya bener banget tuh Bu. Ku telepon polisi sekarang juga ya. Biar dia ngumpul di penjara sama keluarganya!" jawab Linda penuh emosi. Aku hanya mengangguk mendengar jawaban Linda itu, kemudian dia langsung menelepon polisi. Sementara itu kini Raisa dan kekasih atau langganannya itu sudah duduk tak jauh dar

