Bab 7 Layanan Mansion Bangsawan Barnett

961 Words
Anne tidak lupa siapa dirinya yang sesungguhnya! Ia adalah Sakamoto Sayako, seorang rakyat berkewarganegaraan Jepang. Bahasa sehari-harinya tentu saja Bahasa Jepang. Lain di sini, di dunia asing ini, mereka memakai Bahasa Inggris. Anne mampu berbahasa asing itu di dunia lamanya, tapi yang membuatnya berbeda dengan tempat tinggalnya sebelumnya, Bahasa Inggris di sini seperti bercampur dengan beberapa kata dari Bahasa Jerman dan Perancis, bukan dalam bentuk serapan. Benar-benar langsung kata aslinya. Tidak banyak, tapi cukup membuat Anne merasa aneh. Ia tak yakin dengan bahasa lainnya yang tak dikenalinya. Sepertinya ia harus mulai melakukan penyelidikan rahasia terkait dunia barunya. Mengandalkan informasi di dalam mansion yang semua nyaris menutup mulut seperti Runa membuatnya jengkel! Untungnya, saat terbangun sebagai Anne, ia sudah bisa memahami bahasa mereka dan lidahnya juga seperti sudah terprogram otomatis mengeluarkan pemikirannya seolah ia sejak lahir sudah diajari demikian. Apa ini artinya ia masih memiliki ingatan dasar Anne Barnett yang asli? Sepertinya begitu! Ia bersyukur bahwa kendala utama, yaitu bahasa, yang ditakuti orang banyak jika bepergian ke tempat asing ternyata dikuasainya tanpa perlu belajar sedikit pun. Astaga! Jerman dan Perancis! Demi Shinji paling t***l yang tergoda Si Rubah Licik itu, ia lebih memilih terkurung di kantornya bersama kriminal level tinggi dan menganalisis perilakunya daripada harus berkutat kedua bahasa itu! Perempuan modern itu berharap sang pemilik tubuh asli itu tidak kembali. Terdengar jahat memang, tapi ini adalah perjuangan bertahan hidup. Hukum rimba jelas berlaku. Ia tak keberatan jika Anne asli kembali, asal ia juga bisa kembali ke dunianya dan menjalani kehidupan baru yang lebih menyenangkan. Tentu balas dendam akan dicoretnya dalam 'to do list' hidup barunya, karena gara-gara itu ia terdampar di tempat asing dan aneh. Tapi, jika Anne asli kembali dan ia menghilang? Ia jelas menolak! Kadang, menjadi sedikit egois itu juga perlu. Hal itu juga merupakan salah satu bagian terpenting dari insting untuk bertahan hidup! *** Perlakuan yang didapatnya sebagai Anne Barnett ternyata ada harganya. Terlalu baik untuk jadi kenyataan memang selalu menyisakan hal-hal yang mengerutkan kening bagi siapa pun. Insiden racun itu membuat ibunya, yang diketahuinya bernama Calista Barnett menjadi sedikit paranoid. Tepat pada hari ke-10 semenjak ia terbangun di dunia itu, tiba-tiba saja seluruh penghuni mansion Barnett menjadi ketat padanya! Ia sama sekali tak dijinkan untuk keluar! Tahan rumah? Sungguh klasik sekali! Apakah ia sekarang adalah burung dalam sangkar emas? Anne tak habis pikir! Dengan segala macam bujuk rayu telah dikeluarkannya untuk memohon pada ibunya, bahkan sampai merajuk pada ayahnya dengan tehnik anak manja yang dilihatnya di tv, juga tidak mempan. Rupanya, ayahnya, William Barnett yang jelas-jelas adalah seorang Grand Duke diam-diam adalah tipe suami-suami takut istri! Pfftt! Ini membuat Anne merasa geli sendiri dan menatap tak percaya melihat penampilan ayahnya yang memakai seragam kebesarannya tapi tak berkutik dihadapan pelototan tajam istrinya. Kehidupan di dunia lamanya terbilang lumayan cukup mewah dengan pacarnya yang seorang anak tunggal penerus perusahaan ternama. Ia kadang menolak diperlakukan istimewa oleh pacarnya, Shinji, tapi tetap saja seperti itu. Anne akui, meski di jaman modern Shinji memanjakannya bak orang kaya atau ratu, namun saat menjalani kehidupan asli seorang bangsawan ternama, perbedaannya terasa cukup signifikan. Setiap hari makanannya berlimpah di atas meja dengan segala macam hidangan, mulai dari ayam panggang mentega yang berkilau, macaroni bakar, kentang tumbuk, salad dengan perpaduan warna-warni yang menggoda, udang dan lobseter bersalut krim mentega dan bawang putih, steak bakar dengan siraman krim jamur, salmon panggang berkrim jeruk, dan sup berbagai macam rasa dan warna yang menarik! Sayangnya, tak ada nasi! Hanya ada roti! Roti di mana-mana! Ini membuat Anne merasa agak kurang puas sebagai orang Asia! Mau selezat apa pun hidangannya, jika tak ada nasi, rasanya seolah belum makan apa pun. Jadi, ia menyiasatinya dengan berkhayal memakan roti seolah sedang memakan nasi. Itu dilakukannya karena ketika pada hari ke-15, ia bertanya pada koki mansion yang selalu berdiri di sudut ruangan ketika mereka makan sepanjang waktu mengenai adakah nasi di mansion ini, sang koki tampak salah tingkah dan kebingungan. Sang koki utama yang bernama Mario Henderson menjelaskan bahwa jika ingin mendapatkan pasokan beras, mereka harus menunggu musim berikutnya, karena beras hanya ada di daratan Timur dan jarang ada pedagang yang berani bepergian ke sana mengingat medannya cukup berbahaya oleh perompak dan makhluk hutan yang buas. Mendengar kata perompak dan makhluk buas, pikiran Anne melayang ke mana-mana pada pria-pria bertampang jelek dan rusak, berotot dan barbar. Lalu pikirannya mengenai makhluk buas tak bisa diterkanya apakah maksudnya seperti singa atau beruang? Atau malah goblin, troll, dan naga? Anne tak sanggup menerima kenyataan baru mengenai keanehan dunia baru itu, jadi dengan wajah pucat dan tenggorokan tercekat, ia mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih jauh. Tak ada nasi, tak membuat dirinya berlama-lama mengeluh, toh, kudapan kecil setiap sorenya selalu sukses membuat air liurnya menetes. Hidangannya pun tak kalah melimpah! Bermacam potongan pie berbagai rasa, waffle dan pancake mini, cheesecake, biskuit beraneka rupa, macaroon warna-warni, dan berbagai potongan kue tart berbagai rasa tersaji di atas meja besar di taman mawar. Bahkan teh pun selalu disajikan berbeda tiap harinya! Sungguh luar biasa! Ia tahu bahwa teh adalah minuman mahal di masa lalu di dunia lamanya, dan sepertinya itu juga berlaku di sini. Runa tampak panik bukan main saat ia menjatuhkan sesendok penuh teh kering ke tanah berumput, wajahnya meminta maaf berkali-kali padanya dengan raut wajah ingin menangis dan ketakutan. Anne yang asli memang sungguh beruntung dan sial di saat yang sama! Lahir di keluarga bangsawan yang sangat kaya seperti Barnett merupakan sebuah anugerah, malangnya tanpa ada yang tahu ia sebenarnya telah meninggal dunia, dan tubuhnya malah dirasuki oleh perempuan menyedihkan berusia 32 tahun yang ditinggal nikah oleh pacar brengs*knya! Perawatan kecantikan dari para pelayan bukanlah satu-satunya hal yang diterimanya, karena ternyata setiap seminggu sekali, ada layanan khusus dari toko kecantikan di ibu kota datang melayani ke kediamannya atas perintah ibunya. Yang paling menakjubkan lagi adalah koleksi baju-baju Anne yang asli!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD