8.HATI YANG TERGOYAHKAN

1004 Words
"Terserah kamu aja, Aku pergi dulu ke tempat Pak Joko" Jawab Sela sambil meninggalkan Agus yang masih berdiri melihat dirinya pergi meninggalkannya. "Ya ampun untung kamu wanita yang Aku sukai sejak pertama kali kita bertemu, 2 tahun yang lewat, mungkin kalau kamu bukan wanita yang Aku sukai, Aku sudah habis mengomeli kamuu" batin Agus. Sela pergi meninggalkan Agus sendirian dan melangkah ketempat Pak Joko, untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi, di lihatnya Pak Joko sedang menghitung bibit yang akan keluar "Pak, ini bibit yang di pesan sama distrik 3 ya?" tanya Sela. "Oh ia Bu, ini punya distrik 3, nantik yang antar si Asep, sudah saya hitung juga sebagian" balas Pak Joko. "Mereka minta di antar jam berapa Pak?" tanya Sela. "Setengah jam lagi Bu, cuman saya baru setengah menghitungnya," ucap Pak Joko. "Kalo gitu saya bantu hitung biar cepat setelah selesai ada hal yang mau saya tanyakan dengan Bapak" jawab Sela. Mereka pun sibuk menghitung bibit yang belum selesai di hitung, sementara Asep bertugas untuk mengangkat bibit yang sudah selesai di hitung ke mobil. Tanpa Sela sadari Agus sibuk memperhatikan Sela yang sibuk bekerja dengan Pak Joko, niat hatinya ingin menolong tetapi dia tau sikap Sela kepadanya. Maka dia memilih untuk diam di tempat dan melihat saja. Setelah beberapa menit mereka selesai menghitung bibit tersebut dan Asep pun berangkat mengantarkan pesanan bibit, Sela pun mengambil botol minumnya di dalam jok motornya. "Pak ayo kita duduk di sana aja sambil minum dan istirahat" ucap Sela. Namun Pak Joko enggan mengeluarkan suaranya dan memilih mengangukkan kepala lalu mengikuti langkah kaki Sela dari Belakang, "Pak, sejak kapan Agus dekat dengan Bapak saya?, selama ini saya tidak pernah liat Bapak saya dekat dengan dia" tanya Sela. "Lah, masak Ibuk tidak tau, Sudah lama Bu, Bapaknya Pak Agus itu setau saya teman baik Bapak, jadi beberapa tahun yang lalu Bapak dan Ibu Pak Agus meninggal dunia, lalu Pak Agus dan adiknya Pak Eko memilih pindah kesini untuk menggantikan Bapaknya, nah dari situ Pak Agus sering kesini bertemu Bapak, untuk bercerita dan bertukar pendapat" jelas Pak Joko. "Apppaaa!! jadi Eko itu adik kandungnya Agus! Bapak gak salah kan?" Ucap Sela yang tadi minum langsung menyemburkan air di dalam mulutnya keluar, sontak Pak Joko pun terkejut. "Bu Ibu baik-baik aja kan! pelan-pelan kalo minum Bu, kenapa Ibu terkejut begitu mendengar Pak Eko adalah adik Pak Agus, apa Ibu tidak kenal dengan Pak Eko?" jawab Pak Joko. "Ia saya kenal, dia judes dan cerewet tapi saya gak tau kalo Eko adiknya Agus, pantas sifatnya sama seperti abangnya, menyebelin" balas Sela. "Setau saya Pak Eko dan Pak Agus baik Bu, memang Pak Agus lebih mempertamakan masalah peraturan kerja di dalam PT dia sangat ketat, waktu itu adik saya nginep di Mess karyawan karna bukan karyawan Pak Agus sangat marah dan menyuruhnya pergi, yang bukan karyawan di PT. tidak boleh nginep di dalam Mess karyawan walau pun hanya numpang" jelas Pak Joko. "Tapi saya kemarin tidur di Mess karyawan, Mess teman saya namanya Vita dan Messnya sebelahan dengan Mess Agus dan Eko" jawab Sela. "Wahh pasti Ibu Vita bukan orang sembarangan, karna setau saya yang Messnya berdekatan dengan mereka hanya Pak Ridwan, cuman Pak Ridwan sudah beberapa bulan lebih memilih tinggal di rumahnya," balas Pak Joko. "Jadi Ridwan pernah tinggal di Mess karyawan ya, Aku baru tau, oh ia Pak sudah mau jam makan siang, kalo siang gini biasanya Bapak pulang makankan ?" tanya Sela. "Ia Bu, tapi Ibu gimana, gak mungkin saya tinggal sendirian di sini, apa lagi masih ada Pak Agus," ucap Pak Joko. "Oh ia ya, mm, gak papa Pak, Bapak pulang aja dulu, gak mungkin juga dia apa-apain saya, kalo dia dekat dengan Bapak kan ,biar saya nyamperin Agus untuk tanya Document yang saya bawa tadi" balas Sela. "Baik Bu, ini kunci Nurserinya, nanti Ibu setelah makan siang kesini lagi apa enggak ?" tanya Pak Joko. "Tergantung Pak kalo urusan saya sudah selesai dengan Agus mungkin saya gak kesini lagi, nanti kuncinya Bapak jemput aja ke Mess bekas Ridwan saya di sana,” Balas Sela meninggalkan Pak Joko yang sedang bersiap untuk pulang. Di dekatinya Agus yang sedang membolak balikan document yang dia bawa tadi, "Ganteng juga kalo di perhatikan gini, cuman karna sifatnya aja nyebelin,” Batin Sela. "Mm, Pak Agus gimana udah siap ?, kalo sudah saya mau pulang untuk makan" tanya Sela. "Makan di sini aja, saya belum siap" Jawaban singkat Agus membuat Sela melotot. "Apa kamu suruh Aku makan di sini ?, Aku gak bawa bekal, mau makan daun kayak monyet aja makan daun" balas Sela. "Aku ada bawa bekal makan aja, nantik Aku suruh Vita minta bekal Aku lagi ke Eko" jawab Agus dengan cuek sambil membaca Document "Gak usah repot -repot nantik Aku telvon Vita aja minta anterin bekal ke sini" balas Sela. "Gak bisa Vita lagi sibuk, udah makan aja kalo laper, atau kalo kamu gak mau repot kita bagi 2 aja bekalnya" ucap Agus. "Gak, Aku belum lapar Aku tungguin kamu aja habis tu pulang ke Mess buat makan" jawab Sela. "Ya sudah, kalo gitu mana kunci motor kamu," minta Agus. "Buat apa an ?" tanya Sela. "Aku mau pinjem" jawab Agus. “Terus Aku gimana, jangan buat yang enggak- enggak ya sama Aku !" Balas Sela, namun ucapan Sela tidak di gubris oleh Agus, Agus mengambil dengan cepat kunci motor Sela Agus pun merapikan barang - barangnya dan melangkah keluar Nurseri, Sela dengan cepat melangkah mengikuti Agus "Tunggu dulu kamu mau ngapain, jangan main - main kembalikan kunci motor Aku !" Teriak Sela, namun Agus yang sudah di atas motor menunggu Sela datang "Aku gak main- main dan macem- macem sama kamu, cepet kunci Nurserinya kita pulang" balas Agus. "Apaaaa, kamu pulang sendiri aja sana" Balas Sela yang sambil mengunci Nurseri. "Aku gak bawa motor, kalo Aku pulang jalan kaki Aku telat zuhuran, udah cepetan naik lagian kamu ke Mes Vitakan ?” ucap Agus. "Ia tapi kamukan bisa minta Eko jemmm !" Belum selesai Sela berbicara Agus sudah lebih dulu menarik tangan Sela dan naik ke atas motor.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD